Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

3.9 nasional dari lapangan usaha i pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : Ri = Rasio kesempatan kerja nasional sektor i, Y i ’ = Kesempatan kerja nasional dari lapangan usaha i di wilayah pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004, Y’ i. = Kesempatan kerja nasional dari lapangan usaha i pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007. 3 Ra Ra menunjukkan selisih antara kesempatan kerja nasional pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007 dengan kesempatan kerja nasional pada tahun dasar analisis 1996, 2000, dan 2004. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : Ra = Rasio kesempatan kerja nasional, = Kesempatan kerja nasional pada tahun 2000, 2003, 2007, = Kesempatan kerja nasional pada tahun 1996, 2001, 2004.

3.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

Analisis komponen pertumbuhan wilayah ini digunakan untuk mengidentifikasi perubahan kesempatan kerja suatu wilayah antara tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004 dengan tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007. Analisis ini terdiri atas komponen pertumbuhan nasional PN, komponen 3.11 pertumbuhan proporsional PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW. 1 Komponen Pertumbuhan Nasional PN Komponen Pertumbuhan Nasional PN adalah perubahan kesempatan kerja nasional secara umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua lapangan usaha dan wilayah. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : = Komponen pertumbuhan nasional lapangan usaha i di Jawa Timur, = Rasio kesempatan kerja nasional, = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di Jawa Timur pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. 2 Komponen Pertumbuhan Proporsional PP Pertumbuhan proporsional disebabkan oleh perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan kebijakan industri, serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. Adapun rumus PP adalah sebagai berikut : di mana : = Komponen pertumbuhan proporsional lapangan usaha i di Jawa Timur = Rasio kesempatan kerja nasional, = Rasio kesempatan kerja dari lapangan usaha i, 3.10 3.12 = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di Jawa Timur pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. Apabila : 0, menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan usaha di Jawa Timur lambat. 0, menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan usaha di Jawa Timur cepat. 3 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW Pertumbuhan pangsa wilayah timbul karena adanya peningkatan atau penurunan kesempatan kerja pada suatu lapangan usaha atau wilayah lainnya. Adapun rumus PPW adalah sebagai berikut : di mana : = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah lapangan usaha i di Jawa Timur, = Rasio kesempatan kerja lapangan usaha i di Jawa Timur, = Rasio kesempatan kerja dari lapangan usaha i, = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di Jawa Timur pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 Apabila : 0, berarti lapangan usaha i di Jawa Timur tidak dapat bersaing dengan baik dibandingkan dengan lapangan usaha i di wilayah lainnya, 0, berarti lapangan usaha i di Jawa Timur mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan lapangan usaha i di wilayah lainnya. Adapun perubahan dalam kesempatan kerja lapangan usaha i di Jawa Timur dapat dirumuskan sebagai berikut : Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah adalah : Apabila persamaan 3.13, 3.14, 3.15 dan 3.16 disubstitusikan ke persamaan 3.12 maka akan didapatkan : = + + Persentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan sebagai berikut : 3.17 di mana : = Persentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional, = Persentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional, = Persentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional.

3.2.4. Analisis Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian