2 Pertumbuhan yang diiringi peningkatan kesempatan kerja di Jawa Timur akan
memiliki daya tarik tersendiri bagi para penduduknya untuk tidak melakukan migrasi keluar. Sampai sejauh mana hasil yang dicapai selama
penyelenggaraan otonomi daerah ini dapat mengurangi jumlah migrasi keluar? 3
Kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik lagi dalam penyelenggaraan otonomi daerah
terutama untuk mencapai pemerataan pembangunan Jawa Timur?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Menelaah pengaruh dilaksanakannya otonomi daerah terhadap laju
pertumbuhan kesempatan kerja, pertumbuhan lapangan usaha dan daya saing lapangan usaha di Jawa Timur.
2 Menelaah sejauh mana otonomi daerah dapat mengurangi jumlah migrasi di
Jawa Timur. 3
Menelaah kebijakan yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik lagi dalam penyelenggaraan otonomi
daerah terutama agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
Menjadi sumber informasi dan sebagai bahan rujukan untuk memikirkan strategi terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan daerah yang dapat
meningkatkan kesempatan kerja. 2
Memecahkan masalah kesempatan kerja dimana masalah tersebut menjadi salah satu prioritas dilakukannya otonomi daerah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 3
Bagi ekonom, penelitian ini dapat dijadikan rujukan analisis perekonomian dan analisis strategi kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan kesempatan
kerja yang terbaik dan pada akhirnya mengurangi angka migrasi keluar di Jawa Timur.
4 Menjadi bahan referensi di kalangan akademisi untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini berkisar pada pertumbuhan kesempatan kerja di Provinsi Jawa Timur sebelum dan setelah otonomi daerah. Besarnya
kesempatan kerja nantinya akan dihubungkan dengan jumlah migrasi keluar urbanisasi. Kedua kondisi tersebut yang akan menjadi tolok ukur keberhasilan
otonomi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kurun waktu penelitian adalah 1996- 2007 yang dibagi menjadi tiga
periode. Periode pertama adalah tahun 1996-2000 pra otonomi daerah, periode kedua adalah tahun 2001-2003 era otonomi daerah I, periode ketiga adalah tahun
2004-2007 era otonomi daerah II. Pembagian periode pasca otonomi daerah
ditujukan untuk menjaga kefektivitasan hasil analisis Shift Share. Selain itu adanya revisi undang-undang otonomi daerah juga menjadi alasan pembagian
periode tersebut. Pada periode era otonomi daerah I 2001-2003 berlandaskan UU No.221999, sedangkan pada periode era otonomi daerah II 2004-2007
berlandaskan pada UU No.322004.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN