Rasio Kesempatan Kerja Jawa Timur dan Kesempatan Kerja Nasional nilai

3.8 3.7 Y’ ij = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di wilayah Jawa Timurnasional pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007.

3.2.2. Rasio Kesempatan Kerja Jawa Timur dan Kesempatan Kerja Nasional nilai

ri, Ri dan Ra Analisis rasio kesempatan kerja Jawa Timur dan kesempatan kerja nasional berguna untuk melihat perbandingan kesempatan kerja di Jawa Timur maupun kesempatan kerja nasional pada lapangan usaha. Adapun rasio kesempatan kerja terbagi atas ri, Ri dan Ra. 1 ri ri menunjukkan selisih antara kesempatan kerja dari lapangan usaha i di Jawa Timur pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007 dengan kesempatan kerja dari lapangan usaha i di Jawa Timur pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : ri = Rasio kesempatan kerja sektor i di Jawa Timur, Y ij = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di wilayah Jawa Timurnasional pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004, Y’ ij = Kesempatan kerja dari lapangan usaha i di wilayah Jawa Timurnasional pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007. 2 Ri Ri menunjukkan selisih antara kesempatan kerja nasional dari lapangan usaha i pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007 dengan kesempatan kerja 3.9 nasional dari lapangan usaha i pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : Ri = Rasio kesempatan kerja nasional sektor i, Y i ’ = Kesempatan kerja nasional dari lapangan usaha i di wilayah pada tahun dasar analisis 1996, 2001, 2004, Y’ i. = Kesempatan kerja nasional dari lapangan usaha i pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007. 3 Ra Ra menunjukkan selisih antara kesempatan kerja nasional pada tahun akhir analisis 2000, 2003, 2007 dengan kesempatan kerja nasional pada tahun dasar analisis 1996, 2000, dan 2004. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : di mana : Ra = Rasio kesempatan kerja nasional, = Kesempatan kerja nasional pada tahun 2000, 2003, 2007, = Kesempatan kerja nasional pada tahun 1996, 2001, 2004.

3.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah