Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Implikasi Manajerial

Pada Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM yang merupakan bagian dari manajemen umum yang meliputi segi-segi segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Sumber daya manusia SDM merupakan bagian yang sangat penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga dibutuhkan program pelatihan untuk pengembangan kompetensi dari setiap karyawan. Program pelatihan sebagai salah satu kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan merupakan proses pengembangan SDM untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Berdasarkan pada hasil analisis persepsi staf perawat tehadap Pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan dengan indikator pelatihan materi, fasilitas, pelatihinstruktur, metode, program dan waktu pelatihan didapatkan nilai rataan paling tinggi yang terdapat pada yaitu metode pelatihan karena metode tersebut dinilai cukup efektif dan mudah dipahami oleh staf perawat. Manajemen perusahaan dalam pelaksanaan pelatihan berikutnya diharapkan mengadakan analisis terhadap indikator pelatihan selain metode pelatihan sehingga setiap faktor pelatihan dapat meningkat secara keseluruahan sehingga dapat mencapai tujuan pelatihan. Adapun implikasi manajerial yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan sebagai berikut : 1. Diperoleh bahwa pelatihan hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap kinerja staf perawat khususnya pada level kepala bagian Kabag. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor kinerja yang telah terindikasi baik berdasarkan data penilaian kinerja atau yang disebut penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan P3K tahun 2010 dan 2011 yang terlihat bahwa hampir semua staf perawat yang telah mengikuti pelatihan ini sudah menunjukkan kinerja yang baik. Akan tetapi, untuk level pelaksana terdapat peningkatan yang cukup nyata pada beberapa indikator kinerja, sehingga perlu dievaluasi program pelatihan yang lebih efektif pada pelaksanaan pelatihan berikutnya dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada level pelaksana sebagai pelayanan yang terdepan. 2. Ketrampilan atasan pimpinan yang baik dalam berkomunikasi dengan bawahan akan membuat suasana kerja yang nyaman sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja khususnya staf pelaksana dan bagi divisi keperawatan secara keseluruhan. 3. Perlu dilakukan pengkajian terhadap sistem evaluasi terhadap peserta yang mengikuti pelatihan baik sebelum dan sesudah sehingga dapat diketahui apakah tujuan pelatihan dapat dipahami dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari dan sejauhmana dampaknya terhadap kinerja perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: a Secara keseluruhan program pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan yang diikuti oleh Staf Perawat RS Medistra adalah dengan menggunakan metode pelatihan di dalam kelas Classroom Methods seperti dalam metode kuliah yang digunakan terdiri dari metode ceramah, diskusi, dan studi kasus. Sedangkan para pelatih pelatihan adalah orang-orang yang mampu memberikan materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan staf perawat divisi keperawatan RS Medistra. Pelatih Trainer sendiri adalah orang-orang yang memang sudah memiliki pengalaman dalam peningkatan ataupun pengembangan SDM b Persepsi staf perawat yang telah mengikuti pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan secara umum menilai bahwa kualitas pelaksanaan pelatihan selama ini telah berjalan baik berdasarkan masing-masing indikator pelatihan. Indikator yang digunakan antara lain, metode pelatihan, materi, lamanya waktu yang digunakan, kesesuaian pelatihan dengan tugas, fasilitas pelatihan, serta pelatih trainer. c Secara keseluruhan pelatihan manajemen mutu keperawatan yang telah diadakan disimpulkan dapat memberikan dampak atau pengaruh terhadap peningkatan kinerja. Terutama peningkatkan kinerja pada level pelaksana sedangkan untuk staf level kepala bagian supervisor menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh secara nyata atau sudah berkinerja yang baik selama ini.

2. Saran.

a Metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihan sangatlah mempengaruhi ketrampilan staf perawat sehingga sebaiknya disertai dengan berbagai latihan yang terkait dengan uraian tugaspekerjaan atau dengan studi kasus yang ada agar pengetahuan dan ketrampilan staf perawat semakin terasah. Dengan demikian, staf perawat akan lebih mudah mengimplementasikan hasil pelatihan ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka. b Beberapa materi pelatihan yang masih dibutuhkan dan berhubungan langsung di tempat kerja pada divisi keperawatan saat ini, antara lain Bahasa Inggris, pelatihan ulang secara berkala dengan materi keperawatan BTCLS, ATCLS, NICU, dan diharapkan akan memberikan kesempatan kepada staf pelaksana lebih banyak porsinya untuk mendapatkan pelatihan keperawatan tersebut sehingga lebih tepat sasaran. Peran dan fungsi kepala bagian perawatan akan lebih terarah pada fungsi manajemen lainnya seperti pengawasan dan perencanaan. c Perlu dilakukan evaluasi sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu evaluasi mengenai teknis pelaksanaan pelatihan pelatih, fasilitas, dan metode, dan evaluasi hasil belajar materi. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelatihan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. d Pelaksanaan pelatihan merupakan salah satu upaya peningkatan kinerja sehingga faktor faktor lain juga sangat perlu diperhatikan, seperti kenaikan gaji, bonus, fasilitas yang baik untuk karyawan, suasana kerja yang nyaman, promosi jabatan, pensiun dan beberapa hal lainnya. e Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf perawat dengan melihat dimensi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Alfarizi, 2009. Hubungan Efektifitas Pelatihan System Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi Dengan Kinerja Karyawan pada PT TASPEN Persero. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor Astuti, 2007. Evaluasi Pelatihan Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. UNITEX,Tbk. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor Dessler, G. 2003. Human Resources Management .Tenth Edition.PT Index Gramedia. Jakarta Fawzi.V.R.A 2005, Performance Appraisal, Rajagrafindo Persada, Jakarta Gibson, J.L., dkk, 2003, Fundamentals of Management, Alih Bahasa: Zuhad Ichyaudin, Erlangga, Jakarta. Gomes, F.C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset. Yogyakarta. Gujarati, D. 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Erlangga. Jakarta. Hardjana. 2001. Training Sumberdaya Manusia yang Efektif. Kanisius . Jogjakarta Ilyas.Y, 2001. Kinerja Teori Penilaian Penelitian. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI,Depok Ivancevich, J, M, 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2 Erlangga, Jakarta. Kirkpatrick, D L.1998. Evaluating Training Programs: The Four Levels. Berrett- Koehler Publisher, Inc. San Francisco. Mangkunegara, A. P. 2004. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung. Mangkunegara. A.P. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama.Bandung. Mangkuprawira, Sjafri 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan Mangkuprawira dan A V Hubeis ,2007, Manajemen Mutu SDM, PT Ghalia Indonesia, Jakarta. Mathis dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Salemba Empat Yogyakarta Notoatmodjo S, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Rivai, V, 2004, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek, RadjaGrapindo Persada, Jakarta. Russel dan Bernadin, 1993. Human Resources Management, Mcgraw Hill. Singapore. Sartriono,T. dan Andree, 2007. How To Measure 5 Levels Of Traning Evaluation, Intellectual Capital Publishing, Jakarta. Simanjuntak, P. 2005. Manajemen Evaluasi Kerja. BPFE UI. Jakarta. Topamahu, 2005. Pengukuran Return On Training Investment Dengan Pelatihan Training Selling Pada Retail Bank Services Pada Bank X. Universitas Indonesia. Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Usman, 2003. Pengantar Statistika. PT Bumi Aksara. Jakarta Windi, 2012.Pengaruh Metode Pelatihan Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada PT Syngenta. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor http:repository.ipb.ac.idhandle12345678929116 http:teorionline.wordpress.comcategorykumpulan-teorimsdm http:ronawajah.wordpress.com20070529kinerja-apa-itu LAMPIRAN Lampiran.1 KUESIONER PENELITIAN “EVALUASI PELATIHAN MANAJEMEN MUTU KEPERAWATAN TERHADAP KINERJA STAF PERAWAT DI RUMAH SAKIT MEDISTRA JAKARTA.” Merupakan kehormatan bagi saya atas partisipasi Bapak IbuSdr menjadi salah satu responden untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan salah satu instrument penelitian dalam rangka memenuhi tugas penyelesaian Skripsi Program Sarjana. Saya sangat menghargai kejujuran BapakIbuSdr dalam mengisi kuesioner ini dan akan menjamin kerahasiaan jawaban BapakIbuSdr. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam pengelolaan sumber daya manusia khususnya dalam Efektifitas Pelatihan. Atas kerja sama dan bantuan BapakIbuSdr, saya ucapkan terima kasih. Poltak Haradongan Silaban Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Jabatan : .................................................................... Usia Umur : 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun 51-55 tahun Status pernikahan : Menikah Belum menikah No. Lanjutan lampiran 1. Pendidikan Terakhir : SMASMK Diploma S1 S2 Lama Bekerja : 3 tahun 3-5 tahun 6-10 tahun 11- 15 tahun 16-20 tahun 21 tahun Petunjuk Pengisian : Berilah tanda X sesuai dengan jawaban yang anda pilih. STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

A. Program Pelatihan

STS TS S SS 1. Program pelatihan yang diadakan sesuai dengan yang saya butuhkan. 2. Program pelatihan sesuai dengan kondisi terkini. 3. Program pelatihan disusun dengan sistematis. 4. Program pelatihan sesuai dengan pekerjaan sehari-hari 5. Isi program sesuai dengan menjawab tuntutan pekerjaan.

B. Metode Pelatihan

STS TS S SS 6. Metode pelatihan membantu saya dalam pemahaman pelaksanaan pekerjaan. 7. Metode pelatihan sesuai dengan jumlah peserta. 8. Metode pelatihan yang digunakan sudah sesuai dengan sasaran pelatihan. 9. Metode pelatihan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saya. 10. Metode pelatihan menarik dan menunjang pemecahan masalah dalam pekerjaan pekerkaan saya.

C. TrainerInstruktur Pelatihan

STS TS S SS 11. Trainer Pengajar menguasai materi pelatihan. 12. Trainer Pengajar memberikan penyampaian yang mudah dipahami. Lanjutan lampiran 1.

C. TrainerInstruktur Pelatihan

STS TS S SS 13. Trainer Pengajar bersedia memberi bantuan solusi atas permasalahan pekerjaan yang terkait dengan materi pelatihan. 14. Penampilan Trainer Pengajar menambah semangat dalam pelatihan 15 Trainer Pengajar berpengalaman dalam bidangnya.

D. Fasilitas

STS TS S SS 16. Alat bantu over head proyektor, infocus,microphone ,white board papan tulis dsb dalam pelaksanaan pelatihan membantu kelancaran pelatihan. 17. Fasilitas yang lengkap sehingga memudahkan saya untuk dapat memahami materi 18. Fasilitas ruangan kondisinya dingin dan nyaman membuat fokus saat mengikuti pelatihan. 19 Fasilitas seminar kit membantu kelancaran pelatihan 20 Fasilitas gedung yang nyaman dan menarik.

E. Materi Pelatihan

STS TS S SS 21. Materi pada pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan berhubungan dengan tugas yang saya kerjakan. 22. Materi pelatihan yang diberikan bermanfaat untuk saya mengatasi dalam menghadapi permasalahan pekerjaan dimasa yang akan datang. 23. Urutan, penyajian, dan isi materi pelatihan mudah dipahami. 24. Materi pelatihan yang diberikan selalu diperbaharui. 25. Isi materi modul menjawab kebutuhan pelatihan.

F. Waktu Pelatihan

STS TS S SS 26. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan manajemen mutu keperawatan sesuai dengan kebutuhan . 27. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan berpengaruh terhadap pemahaman saya terhadap materi yang diberikan. Lanjutan lampiran 1.

F. Waktu Pelatihan

STS TS S SS 28. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan tidak mengganggu kelancaran tugaspekerjaan. 29. Jadwal pelaksanaan dari awal sampai selesai sesuai dengan time schedule. 30 Waktu untuk istirahat yang diberikan sesuai sehingga peserta pelatihan tidak jenuh.

G. Pengetahuan Learning

Sebelum Sesudah STS TS S SS STS TS S SS 31. Saya mempunyai pengetahuan yang baik tentang konsep manajemen keperawatan 32. Saya memahami akan keteladanan yang baik kepada bawahan 22. Saya memahami membuat Perencanaan program kerja dengan baik. 33. Saya memiliki pengetahuan yang baik dalam menyelesaikan pencapaian target sesuai dengan perencanaan kerja 34. Saya memahami penentuan prioritas kerja pada saat yang mendesak 35. Pengetahuan yang saya miliki tentang pengendalaian dan evaluasi terhadap bawhan dapat diaplikasikan dalam pekerjaan. Lanjutan lampiran 1.

H. Sikap Behavior

Sebelum Sesudah STS TS S SS STS TS S SS 36. Saya selalu berkomunikasi lebih baik dengan rekanbawahan dalam pekerjaaan. 37. Saya bekerja dengan mengedepankan dan mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi 38. Saya dapat diandalkan melaksakan tugas untuk hal yang bersifat rahasia 39 Saya selalu membuat perencanaan kerja Harian,Mingguan,Bulanan.Tahunan 40 Saya selalu memberikan pengarahan tentang issu terkini yang berkaitan dengan pekerjaan,

I. Keterampilan

Sebelum Sesudah STS TS S SS STS TS S SS 41. Saya dapat melakukan Pengendalian dan Pengarahan terhadap bawahan dengan baik. 42. Saya mampu mengkaji permasalahan sesuai dengan situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan . 43. Saya mampu memonitor pekerjaan bawahan untuk mengurangi tingkat kesalahan. 44. Saya mampu mendelegasikan tanggung jawab dan kesempatan kepada bawahan dalam menyelesaikan tugasnya 45. Saya mampu berkomunikasi dengan lebih baik dalam pekerjaan sehari- hari.  Menurut BapakIbu, apakah pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan yang sudah dilaksanakan Rumah Sakit Medistra apakah sudah efektif ? Alasannya? „‟,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,‟‟