memiliki karakteristik yang terbaik. Surfaktan APG hasil sintesis terbaik memiliki HLB sebesar 8.498, sedangkan nilai HLB dari surfaktan APG komersial memiliki
nilai HLB sebesar 8.058. Nilai HLB surfaktan APG hasil sintesis terbaik yang diperoleh, maka dapat dikategorikan sebagai bahan pembasah dan pengemulsi dalam
sistem OW oil in water Holmbert et al. 2003. Kinerja dari surfaktan diperoleh dari molekulnya yang memiliki gugus
hidrofilik dan hidrofobik, dimana gugus hidrofilik dapat berikatan dengan air sedangkan gugus hidrofobik berikatan dengan minyak. Jika surfaktan lebih larut
dengan air polar, maka terjadi dispersi minyak dalam air yang disebut dengan emulsi minyak dalam air oil in water. Sebaliknya jika surfaktan lebih larut dalam
minyak non polar, maka terjadi emulsi air dalam minyak water in oil.
4.3.5 Konfirmasi Struktur Gugus Fungsi dengan FTIR Fourier Transform
Infrared Spectroscopy
FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy merupakan alat untuk mendeteksi gugus fungsi dari suatu senyawa dengan spektrum inframerah dari
senyawa organik yang mempunyai sifat fisik yang khas, sehingga kemungkinan dua buah senyawa mempunyai spektrum yang sama adalah kecil. Energi radiasi infra
merah akan diadsorpsi oleh senyawa organik, sehingga molekulnya akan mengalami rotasi atau vibrasi. Ikatan kimia yang berbeda seperti C-C, C-H, C=O, O-H dan
sebagainya akan mempunyai frekuensi vibrasi yang berbeda. Pada data analisis spektra gugus fungsi FTIR surfaktan APG komersial dan
surfaktan APG hasil sintesis terbaik memiliki jumlah gelombang yang hampir sama, baik itu jumlah gelombang pada gugus fungsi eter maupun pada gugus fungsi
hidroksil. Terbentuknya gugus eter C-O-C menandakan bahwa sintesis antara gugus hidroksil dari pati dengan alkohol lemak telah terbentuk, yang berarti struktur
gugus hidrofobik dari surfaktan APG juga telah terbentuk. Gugus OH menandakan gugus hidrofilik dari surfaktan APG telah terbentuk. Jumlah gelombang yang sama,
juga dihasilkan dari penelitian Sukkary et al. 2007 sebagaimana tercantum dalam Tabel 8. Hasil spektra gugus fungsi FTIR surfaktan APG komersial dapat dilihat
pada Gambar 10, sedangkan hasil spektra gugus fungsi FTIR surfaktan APG hasil sintesis dapat dilihat pada Gambar 11.
Tabel 8 Karakteristik jumlah gelombang surfaktan APG dari jenis alkohol lemak C Gugus fungsi
Jumlah gelombang cm
12 -1
Sukkary et al. 2007 APG komersial APG hasil sintesis O-H
3 200-3 400 3 395.15
3 396.18 C-O-C
1 120-1 170 1 153.02
1 152.15 CH
2
CH 720
717.98 711.28
3
2 865 2 854.69
2 855.30
Gambar 10 Hasil spektra gugus fungsi FTIR surfaktan APG komersial.
Gambar 11 Hasil spektra gugus fungsi FTIR gugus fungsi APG hasil sintesis terbaik.
4.4 Aplikasi Sabun Cuci Tangan Cair 4.4.1 Karakteristik sabun cuci tangan cair
Surfaktan APG hasil sintesis terbaik, diaplikasikan pada pembuatan produk sabun cuci tangan cair. Sabun cuci tangan cair yang dihasilkan, kemudian dilakukan
analisis mutu berupa pH, bobot jenis, uji cemaran mikroba. Karakteristik mutu sabun cuci tangan cair berbasis surfaktan APG hasil sintesis terbaik dapat dilihat
pada Tabel 9. Tabel 9 Karakteristik mutu sabun cuci tangan cair berbasis surfaktan APG hasil
sintesis terbaik dan sabun cuci tangan cair komersial serta SNI 1996
Jenis uji Satuan Nilai
Sabun SNI Komersial Hasil sintesis APG komersial
Organoleptik Bentuk
- Homogen Homogen Homogen Homogen
Bau -
Khas Khas Khas Khas
Warna -
Khas Khas Khas Khas
pH -
6-8 7.03 6.98
7.95 Bobot jenis
25 Cemaran mikroba Kolonig Maks 1x10
C gml 1.01-1.10 1.027 1.024 1.096
5
Daya bersih FTU turbidity -
192 128 176 0 0
∗ SNI 06-4085-1996
Data pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa sabun cuci tangan cair dari surfaktan APG hasil sintesis terbaik memiliki karakteristik yang sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia SNI 1996 namun daya bersih yang dihasilkan masih lebih kecil dibandingkan dengan sabun cuci tangan cair dengan formula surfaktan APG
komersial dan sabun cuci tangan cair komersial. Hal ini kemungkinan disebabkan karena komposisi surfaktan APG yang digunakan sebagai formula sabun cuci tangan
cair merupakan jumlah yang minimal yaitu 35 Tabel 6. Paul et al. 2003 mengatakan bahwa formula surfaktan pada pembuatan sabun cuci tangan cair
berkisar antara 35-70 Tabel 4. Selain itu sabun cuci tangan cair yang dihasilkan dari surfaktan APG komersial Plantacare
®
mengandung beberapa jenis alkohol lemak yaitu C
8
0-3, C
10
0-4, C
12
67-75, C
14
23-30 dan C
16
0-2. Showell 2006 mengatakan bahwa semakin panjang rantai atom C, maka semakin
tinggi daya bersih yang dihasilkan. Pada umumnya rantai atom karbon C
14
-C
20
diaplikasikan untuk pembuatan deterjen dan membersihkan permukaan yang keras hard surface cleaners.