Kerangka Pemikiran Produksi surfaktan alkil poliglikosida (APG) dan aplikasinya pada sabun cuci tangan cair

3.4.1 Sintesis Surfaktan APG 3.4.1.1 Proses sintesis surfaktan APG Untuk sintesis surfaktan APG yang dilakukan pada penelitian ini, bahan baku yang digunakan berupa alkohol lemak C 10 dan C 12 Pada tahap transasetalisasi, hasil dari tahap butanolisis direaksikan dengan alcohol lemak C dan pati. Ratio bahan untuk proses sintesis surfaktan APG pada tahap butanolisis adalah pati:butanol:air:katalis PTSA dengan ratio mol 1:8.5:8:0.018. Bobot air yang digunakan pada sintesis surfaktan APG ditentukan berdasarkan kadar air awal yang terdapat pada pati. Analisis kadar air pada pati, dapat dilihat pada Lampiran 1. 10 A1 dan C 12 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Tersarang, dengan kajian pengaruh tiga faktor yaitu jenis alkohol lemak fatty alcohol, bahan aktivator dan konsentrasi bahan aktivator. Jenis alkohol lemak terdiri dua taraf faktor yaitu : A2 dan katalis PTSA pada ratio mol 4.7:0.009. Kemudian dilanjutkan ke tahap permurnian yaitu proses netralisasi, distilasi, pelarutan dan pemucatan. Pada proses pemucatan, produk dari proses pelarutan kemudian direaksikan dengan logam alkali NaOH B1 atau MgO B2 pada konsentrasi 500 ppm C1 atau 700 ppm C2. Proses sintesis surfaktan APG dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan prosedur sintesis surfaktan APG selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Perhitungan neraca massa dari sintesis surfaktan APG dapat dilihat pada Lampiran 6, sedangkan neraca massa dan perhitungan biaya produksi surfaktan APG dapat dilihat pada Lampiran 18. A1 = jenis alkohol lemak C A2 = jenis alkohol lemak C 10 Bahan aktivator terdiri dari dua taraf faktor yaitu : 12 B1 = NaOH B2 = MgO Konsentrasi bahan aktivator terdiri dari dua taraf faktor yaitu : C1 = 500 ppm C2 = 700 ppm Penelitian dilakukan dengan dua kali ulangan, dengan persamaan : Y ijk = µ + A i + B j + C k + AB ij + BC jk + AC ik + ABC ijk + ε Dimana : ijkl Y ijk µ = Rataan umum = Variabel respon A i B = Pengaruh jenis alkohol lemak pada taraf ke-i i=1,2 j C = Pengaruh bahan aktivator pada taraf ke-j j=1,2 k AB = Pengaruh konsentrasi bahan aktivator pada taraf ke-k k=1,2 ij aktivator taraf ke-j = Pengaruh interaksi dari jenis alkohol lemak taraf ke-i dengan bahan BC jk = AC Pengaruh interaksi dari bahan aktivator taraf ke-j dengan konsentrasi bahan aktivator taraf ke-k ik konsentrasi bahan aktivator taraf ke-k = Pengaruh interaksi dari jenis alkohol lemak taraf ke-i dengan ABC ijk bahan aktivator taraf ke-j dan dengan konsentrasi bahan aktivator = Pengaruh interaksi dari jenis alkohol lemak taraf ke-i, dengan bahan taraf ke-k ε ijkl pada taraf ke-i, bahan aktivator pada taraf ke-j dan konsentrasi = Galat perlakuan ke-l akibat kombinasi perlakuan jenis alkohol lemak bahan aktivator pada taraf ke-k l=1,2 Parameter yang diamati pada surfaktan APG meliputi rendemen, kejernihan, stabilitas emulsi, kemampuan menurunkan tegangan permukaan dan kemampuan menurunkan tegangan antarmuka.

3.4.1.2 Karakterisasi surfaktan APG

Surfaktan APG hasil sintesis selanjutnya dianalisis rendemen, kejernihan, kemampuan menurunkan tegangan permukaan, kemampuan menurunkan tegangan antarmuka dan stabilitas emulsi. Prosedur analisis surfaktan APG dapat dilihat pada Lampiran 3. Surfaktan APG hasil sintesis terbaik yang memiliki nilai kestabilan emulsi, kemampuan menurunkan tegangan permukaan serta kemampuan menurunkan tegangan antarmuka yang tinggi kemudian dianalisis nilai HLB Hydrophile-Lipophile Balance dan diuji kemurniannya dengan analisis gugus fungsi menggunakan FTIR spectronic 20 serta diaplikasikan pada pembuatan sabun cuci tangan cair prosedur analisa disajikan pada Lampiran 5.