A jenis alkohol lemak ; A1 = alkohol lemak C
10
; A2 = alkohol lemak C B bahan aktivator ; B1 = NaOH ; B2 = MgO
12
C konsentrasi bahan aktivator ; C1 = 500 ppm ; C2 = 700 ppm
Gambar 7 Stabilitas emulsi surfaktan APG hasil sintesis.
Secara umum kestabilan emulsi yang diperoleh pada hasil sintesis surfaktan APG dari alkohol lemak C
10
jauh lebih lama dibanding dengan hasil yang diperoleh dari penelitian oleh Sukkary et al. 2007. Begitu pula dengan kestabilan emulsi
yang terjadi pada hasil sintesis surfaktan APG dari jenis alkohol lemak C
12
, juga memiliki kestabilan emulsi yang juga lebih lama.
4.3.2 Kemampuan menurunkan tegangan permukaan
Surfaktan berfungsi sebagai senyawa aktif yang umumnya digunakan untuk menurunkan energi pembatas dari dua cairan dengan perbedaan kelarutan.
Kemampuan ini disebabkan oleh gugus hidrofilik dan hidrofobik yang dimiliki oleh surfaktan, sehingga surfaktan dapat meningkatkan gaya adhesi dan menurunkan
gaya kohesi. Permukaan merupakan antarmuka dari satu fase yang mengalami kontak dengan gas biasanya udara. Surfaktan APG yang dihasilkan memiliki
kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan air, dimana kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan dengan penambahan surfaktan APG hasil sintesis
lebih baik dibandingkan dengan APG komersial. Surfaktan APG hasil sintesis mampu menurunkan tegangan permukaan air
berkisar antara 59.90-64.10, sedangkan APG komersial Plantacare
®
memiliki
50 55
60 65
70 75
80 85
Sta b
il ita
s em
u ls
i
Kombinasi perlakuan
kemampuan menurunkan tegangan permukaan air sebesar 55.97 Lampiran 10 a. Hasil dari uji kemampuan menurunkan tegangan permukaan air dari surfaktan APG
yang dihasilkan menunjukkan kinerja yang baik, dimana nilai tegangan permukaan air diperoleh sebesar 72 dynecm sebagaimana juga dilaporkan oleh Moecthar
1989. Perhitungan kemampuan menurunkan tegangan permukaan surfaktan APG, dilakukan pada konsentrasi 0.1, 0.2 dan 0.3. Pada konsentrasi surfaktan APG yang
rendah, molekul surfaktan dalam larutan teradsorpsi pada permukaan udara atau air. Jika konsentrasi surfaktan APG semakin tinggi maka surfaktan APG akan
teradsorbsi pada permukaan hingga mencapai kejenuhan, sehingga kemampuan menurunkan tegangan permukaan cairan dari surfaktan APG menjadi konstan dan
terbentuk misel. Misel terbentuk ketika surfaktan mencapai konsentrasi tertentu yang disebut Critical Micelle Concentration CMC.
Hasil analisis ragam Lampiran 10 b, menunjukkan bahwa jenis alkohol lemak dan bahan aktivator yang digunakan berpengaruh nyata terhadap kemampuan
menurunkan tegangan permukaan surfaktan APG yang dihasilkan, namun konsentrasi bahan aktivator menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata
terhadap kemampuan menurunkan tegangan permukaan surfaktan APG yang dihasilkan. Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa semakin panjang rantai atom karbon
maka semakin besar kemampuan menurunkan tegangan permukaannya. Hal ini dikarenakan semakin panjang rantai atom karbon, semakin bersifat non polar
sehingga mampu berikatan dengan gugus hidrofobik dari surfaktan APG sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan surfaktan APG untuk
menurunkan tegangan permukaan cairan. Peningkatan kemampuan menurunkan tegangan permukaan, akan menyebabkan meningkatnya kekuatan tolak-menolak
molekul karena perbedaan polaritas. Secara umum ada dua kekuatan yang mempengaruhi molekul surfaktan dalam air yaitu 1 gaya tolak-menolak antara
bagian hidrofobik dari molekul surfaktan dan 2 gaya tarik-menarik antara air dari molekul surfaktan.