Tabel 6 Nilai HLB, karakteristik dan aplikasinya Kisaran HLB
Aplikasi 3-6
emulsi air dalam minyak wo 7-9
sebagai bahan pembasah 8-14
emulsi minyak dalam air ow 9-13
untuk deterjen 10-13
sebagai solubilizer 12-17
untuk dispersant
Sumber : Schick 1987
3 METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Surfaktan APG Alkil Poliglikosida merupakan surfaktan nonionik yang pada umumnya digunakan sebagai formulasi beberapa produk-produk perawatan diri
personal care products, formulasi herbisida, produk kosmetik maupun untuk pemucatan kain tekstil. Bahan baku surfaktan APG adalah alkohol lemak fatty
alcohol yang berbasis minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit atau
minyak inti sawit PKOPalm Kernel Oil serta karbohidrat dari pati seperti tapioka. Proses sintesis surfaktan APG dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap butanolisis
dan transasetalisasi, dimana kedua cara ini kemudian dilanjutkan dengan tahap pemurnian yaitu netralisasi, distilasi, pelarutan dan pemucatan. Penggunaan bahan
baku pati pada proses sintesis surfaktan APG memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ketersediaan pati yang banyak serta harganya yang lebih murah. Pada
tahap transasetalisasi, produk dari tahap butanolisis butil glikosida direaksikan dengan alkohol lemak pada panjang rantai atom C
10
dan C
12
. Hal ini dikarenakan alkohol lemak C
10
dan C
12
memiliki sifat sebagai bahan pembusa, bahan pembasah serta sebagai bahan pembersih yang baik untuk produk-produk perawatan diri
personal care products Rosen 2004. Schmitt 1993 mengatakan bahwa proses pemucatan merupakan suatu tahap pemurnian surfaktan APG, yang bertujuan untuk
menghilangkan zat-zat warna dan bau yang tidak diinginkan pada surfaktan APG. McCurry et al. 1994, menyatakan proses pemucatan dapat dilakukan dengan
penambahan logam alkali seperti natrium hidroksida NaOH dan magnesium oksida MgO sebagai bahan aktivator dengan konsentrasi berkisar antara 500-700
ppm. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dikaji sintesis surfaktan APG dari jenis alkohol lemak dengan panjang rantai atom C
10
dan C
12
Surfaktan APG memiliki kinerja yang dapat meningkatkan kestabilan emulsi, mampu menurunkan tegangan permukaan serta mampu menurunkan
tegangan antarmuka. Surfaktan APG terbaik yang dihasilkan, diaplikasikan pada pembuatan sabun cuci tangan cair. Sabun cuci tangan cair yang dihasilkan, diuji
karakteristiknya berupa pH, bobot jenis, cemaran mikroba serta uji organoleptik. yang akan
menghasilkan tingkat kejernihan dan karakteristik surfaktan APG yang baik.