insektisida organofosfat turunan fenil adalah parathion, fention, fenofos, bromos etil, khlorfenvinfos, dan temefos.
c. Turunan Heterosiklik, senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang mempunyai struktur cincin yang mempunyai atom-atom yang tidak sama. Dalam
senyawa ini, satu atau lebih atom karbon digantikan baik oleh oksigen, nitrogen, atau sulfur sementara cincinnya dapat mempunyai tiga, lima atau enam atom.
Pada umumnya senyawa ini mempunyai aktivitas yang lebih lama jika dibandingkan dengan turunan alifatik atau fenil. Termasuk dalam golongan ini
yaitu diazinon, azinfosmetil, khlorpirifos, dan fosmet.
2.3. Residu Insektisida
Menurut komisi pestisida 1997 residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian, bahan pangan, atau pakan hewan, baik sebagai
akibat langsung maupun tak lansung dari penggunaan pestisida. McEwen dan Stephenson 1979 menyatakan, residu pestisida khususnya jenis insektisida dalam
bahan makanan khususnya sayuran, selain dari pestisida yang langsung diaplikasikan pada tanaman dapat juga karena terkontaminasi atau karena tanaman ditanam pada
tanah yang mengandung residu insektisida yang persisten. Besar residu tergantung dari besar dosis insektisida yang diaplikasikan dan cara pengolahannya.
Residu insektisida dapat hilang atau terurai, proses ini kadang-kadang berlangsung dengan laju yang konstan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
ini adalah penguapan, pencucian, pelapukan weathering, degradasi enzimatik dan translokasi. Dalam jumlah yang sedikit, insektisida dalam tanaman dapat hilang sama
sekali karena proses metabolisme yang berkaitan dengan proses pertumbuhan tanaman itu sendiri. Menurut Tarumingkeng 1992 dan Matsumura 1985, residu
permukaan dapat menghilang karena pencucian pembilasan, penggosokan dan hi- drolisis. Pembilasan bukan hanya untuk insektisida yang larut dalam air, tetapi juga
terhadap insektisida lipolitik. Dalam waktu 1 - 2 jam setelah tanaman diperlakukan dengan insektisida, kemungkinan besar 90 deposit telah hilang karena tercuci j i k a
terjadi hujan. Sisanya terurai oleh sinar ultraviolet.
Proses degradasi karena pencucian menurut Mc Ewen dan Stephonson 1979 dipengaruhi oleh kelarutan insektisida dalam air, insektisida dengan kelarutan tinggi
dalam air akan lebih cepat tercuci dan terikut di dalam air begitu sebaliknya. Proses degradasi dapat juga akibat proses hidrolisis terhadap insektisida seperti yang
diterangkan oleh Matsumura 1985 pada degradasi Formetanate dengan kondisi pH 8 seperti tampak pada Gambar 2
Gambar 2. Proses Hidrolisis pada Formetanate Demikian juga diterangkan bahwa proses degradasi insektisida dapat terjadi karena
adanya cahaya matahari selama proses aplikasi di lahan pertanian pada saat insektisida diaplikasikan pada tanaman, seperti tampak pada Gambar 3 proses
degradasi heptaklor oleh sinar matahari
Gambar 3. Degradasi Heptaklor dengan Sinar
2.4. Sanitizer