3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sayuran segar yang diperoleh dari petani di sentra produksi sayuran yaitu Cipanas kabupaten Cianjur
Jawa Barat dan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Sayuran segar yang diambil meliputi: sayuran buah tomat, terong, mentimun, sayuran daun bayam, sawi,
caisin dan sayuran umbi wortel, selada pada sentra produksi sayuran.
3.2.2. Bahan Kimia
Bahan kimia yang digunakan adalah natrium hipoklorit untuk bahan sanitizer, asam asetat, alkohol 70 untuk desinfeksi peralatan, aquades, Aseton, Heksana,
Natrium sulfat anhidrat, florisil, air minum.
3.2.3. Media
Media untuk uji mikrobiologis digunakan antara lain Plate Count Agar PCA, Nutrient Broth NB, Xylose Lysine Desoxycholate Agar XLDA, Mc Conkey
Agar MCA.
3.2.4. Alat
Alat yang digunakan adalah autoklaf, oven, lemari pendingin, Cool Box,. neraca analitik, pH meter, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, pinset,
jarum ose, tabung sentrifuse, tabung reaksi, mikropipet, tips, bunsen, stomacer, vortex, inkubator, baskom, colonicounter, mikroskop, stomacer, beaker glass,
blender, homogenizer, labu bundar
3.3. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Pebruari 2005 – Juni 2005, sedangkan tempat penelitian dibagi dalam dua kategori. Pertama, penelitian di
laboratorium dengan melakukan formulasi sanitizer dan melakukan uji efektifitas dilakukan di Laboratorium Pengawasan Mutu Balai Besar Litbang Pascapanen
Cimanggu, Laboratorium Bakteriologi BALITVET Cimanggu dan Laboratorium Biopestisida BALITBIOGEN Cimanggu. Kedua, teknik aplikasi dilapangan pada
sentra produksi sayuran segar di UD Pacet Segar Cipanas Cianjur dan Packing House Agropolitan Babelan Bekasi.
3.4. Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Penelitian Tahap I
Pada tahap ini penelitian diarahkan untuk menentukan komposisi formula sanitizer
yang akan di gunakan pada sayuran segar dan melakukan pengujian terhadap efektifitas sanitizer yang didapatkan terhadap parameter yang akan
diukur. Parameter yang diukur adalah pengurangan kandungan mikroba, di dalam sayuran termasuk pengukuran kandungan salmonella, E. coli dan kandungan
residu insektisida sebelum dan sesudah perlakuan penggunaan sanitizer. Gambar 5 menunjukkan desain penelitian yang akan dilakukan pada tahap I
2. Penelitian Tahap II Penelitian tahap II dilakukan dengan menggunakan komposisi formula sanitizer
di lapangan dan melakukan serangkaian uji terhadap efektifitas sanitizer yang digunakan dengan teknik aplikasi perendaman. Parameter yang diuji antara lain:
uji total mikroba, residu insektisida dan residu sanitizer yang digunakan.
Sayuran Segar
Pencucian
Pencucian
Pengujian Efektifitas Sanitizer Meliputi:
- Uji Total Plate Count - Uji Salmonella
- Uji E. coli - Uji Residu Pestisida
- Uji Residu Sanitizer NaOCl
100 ppm NaOCl
150 ppm CH3COOH
1 CH3COOH
2 CH3COOH
3 NaOCl
50 ppm
Perlakuan Perendaman 2, 4, 6 menit dalam Sanitizer dengan kombinasi perlakuan
Gambar 5. Bagan Alir Penelitian
3.5. Rancangan Percobaan
Penentuan formulasi sanitizer yang efektif untuk meningkatkan keamanan pangan sayuran segar dilakukan melalui percobaan tiga faktor, yaitu: 1 konsentrasi
klorin , 2 konsentrasi asam asetat, 3 lama waktu aplikasi perendaman. Konsentrasi klorin terdiri dari tiga yaitu taraf 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm. Konsentrasi asam
asetat terdiri dari 3 taraf yaitu 1, 2, dan 3 perhitungan konsentrasi klorin dan asam asetat disajikan pada Lampiran 1. Faktor aplikasi lama perendaman juga terdiri
dari 3 taraf yaitu 2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Rancangan percobaan menggunakan Response Surface Methodology RSM
yang memungkinkan diperolehnya tingkat konsentrasi klorin, asam asetat dalam sanitizer
dan lama perendaman yang optimum. Persamaan matematik yang digunakan adalah
η = fx
1
,x
2
,x
3
x
1
= Konsentrasi Klorin x
2
= Konsentrasi Asam Asetat x
3
= lama Perendaman dengan fungsi matematik sebagai berikut:
η = β +
+
∑
+ +
∑
= 3
1 i
i i
x β
= 3
1 2
i i
ii
x β
∑∑
= ≠
3 1
3 1
i j
j i
ij
x x
β
i
ε η = Rata-rata respon
β = intersep
β
i
= koefisien linier β
ii
= koefisien kuadratik β
ij
= koefisien interaksi x
i
= faktor percobaan x
1
, x
2
, x
3
i
ε = galat Penelitian ini dilakukan dengan 8 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan di titik
pusat. Nilai kombinasi pusat perlakuan adalah asam asetat 2 , natrium hipoklorit
100 ppm dan waktu 4 menit. Tabel 11 menunjukkan matrik satuan percobaan efektifitas sanitizer pada sayuran segar.
Tabel 11. Matrik Satuan Percobaaan Efektifitas Sanitizer pada Sayuran Segar
Kode Nilai Nilai Asli
No X
1
X
2
X
3
CH3COOH NaOCl
ppm Waktu
menit 1 -1
-1 -1
1 50
2 2 1
-1 -1
3 50
2 3 -1
1 -1
1 150
2 4 1
1 -1
3 150
2 5 -1
-1 1
1 50
6 6 1
-1 1
3 50
6 7 -1
1 1
1 150
6 8 1
1 1
3 150
6 9 0
2 100
4 10 0
2 100
4 11 0
2 100
4
Pengkodean x
i
diekspresikan dengan persamaan: x
i
=
i i
i
u u
∆ −
dimana u
i0
= 2
min ,
max ,
min ,
i i
i
u u
u −
+ ∆i =
........ Box dan Hunter, 1978
max ,
i i
u u
−
3.6. Parameter Penelitian