Penelitian pendahuluan Metode Penelitian

Filtrasi Presipitasi oleh larutan KCl Kons: 0.5; 1; 1.5 dan 2 Penyaringan serat karaginan Pencucian Pemasakan dengan larutan alkali KOH 8 pada suhu 80±5 o C selama 2 jam Netralisasi Pencucian hingga pH netral Pengadukan selama 15 menit terbentuk serat karaginan Pengepresan Pengeringan dengan sinar matahari Karaginan kering Ekstraksi Perb air: 1:40 Suhu 90±5 o C selama 2 jam Pengamatan secara organoleptik tekstur, kekerasan dan rasa Mulai Selesai Rumput laut E.cottonii Filtrat Serat karaginan Gambar 9 Diagram alir penelitian pendahuluan

3.3.2 Penelitian optimasi proses ekstraksi

Tahapan ini untuk mengetahui perbandingan air, konsentrasi KCl dan suhu presipitasi yang optimal dan memperoleh karakteristik hasil karaginan yang dioptimalkan. Diagram alir proses ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 10. Adapun langkah-langkah dalam proses produksi karaginan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pencucian dan pembersihan dilakukan pada rumput laut yang akan diekstraksi untuk menghilangkan pasir, garam, kapur, karang, potongan tali dan rumput laut jenis lainnya yang tidak diinginkan. 2. Ekstraksi pertama : pemasakan dilakukan pada rumput laut yang telah bersih dalam larutan KOH 8 selama 2 jam pada suhu 80±5 o C. 3. Pencucian hingga pH netral 4. Ekstraksi kedua: pemasakan dalam air dengan perbandingan 20, 30 dan 40 kali selama 2 jam pada suhu 90±5 o C. 5. Filtrasi : Pemisahan bubur rumput laut dari ampasnya sehingga sehingga diperoleh filtrat rumput laut yang murni. 6. Presipitasi : Presipitasi filtrat dengan menggunakan larutan KCl konsentrasi 1 dan 1.5 pada suhu 15 dan 30 o C. 7. Pengadukan hingga terbentuk serat karaginan. 8. Penyaringan filtrat hasil presipitasi dari larutan KCl setelah perendaman selama ±15 menit yang disertai pengadukan secara perlahan. 9. Pengepresan : sebelumnya karaginan dibungkus terlebih dahulu oleh kain terigublacu 2 lapis lalu dilakukan pengepresan oleh alat press hydraulic selama ± 30 menit. 10.Pengeringan dan Penepungan : Serat-serat karaginan kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari. Menurut Banadib dan Khoiruman, 2009, bahwa suhu optimum proses pengeringan karaginan yaitu 55 o C. Anggadiredja 2008, lama pengeringan sebaiknya selama 12-20 jam. Selanjutnya digiling dengan alat penggilingan grinder sehingga diperoleh tepung karaginan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 faktor, yaitu: Faktor 1 : Perbandingan jumlah air proses ekstraksi yang digunakan. Pada penelitian ini ada 3 perbandingan air yang digunakan yaitu 20, 30 dan 40 kali . Faktor 2 : Konsentrasi KCl yaitu 1 dan 1.5 Faktor 3 : Suhu presipitasi yaitu 15 dan 30 o C Percobaan diulang sebanyak 3 kali dengan model rancangan sebagai berikut : Yijk= µ + αi + Β J + Ck + αcik + βcjk + αβcijk + εijk Dimana : Y ikj = respon setiap variabel pengamatan µ = nilai tengah rata-rata dari seluruh pengamatan αi = pengaruh perbandingan air taraf ke-i i=1.2.3 Β j = pengaruh konsentrasi KCl taraf ke-j j=1.2 Ck = pengaruh suhu ke-k k=1.2 αcik = pengaruh interaksi perbandingan air ke-i i=1.2.3 dengan perbedaan suhu taraf ke-k k=1.2 βcjk = pengaruh interaksi konsentrasi KCl ke-j j=1.2 dengan perbedaan suhu taraf ke-k k=1.2 αβcijk= pengaruh interaksi perbandingan air ke-i i=1.2.3. konsentrasi KCl ke-j j=1.2.3 dan perbedaan suhu taraf ke-k k=1.2 εij = galat dari percobaan. Data diperoleh dari hasil pengukuran rendemen, viskositas, kekuatan gel, kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar sulfat, dan derajat putih. Data dianalisa dengan metode univariate general model dengan program SPSS versi 17. Untuk melihat taraf perlakuan yang berbeda, dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil BNT pada tingkat kepercayaaan 95.