Rumput laut optimasi proses ekstraksi pada pembuatan karaginan dari rumput laut merah (Eucheuma cottonii) serta aplikasinya sebagai penstabil pada sirup markisa

Nilai dan potensi ekonomi rumput laut merupakan komoditas ekspor Tabel 1. Namun kondisi sekarang ini ekspor dalam bentuk bahan baku masih mendominasi, dibandingkan hasil olahan. Harapan bahwa teknologi formulasi harus dikuasai dan dikembangkan, paling tidak produknya mampu mensubstitusi impor yang selama ini terjadi. Anggadireja et al, 2008. Tabel 1 Produksi dan ekspor rumput laut tahun 2006-2009 Tahun Produksi ton Ekspor ton 2006 1.079.850 95.580. 2007 1.343.700 87.740. 2008 2.145.000 98.707 2009 2.252.000 95.797 Sumber: Pusat Data Statistik dan Informasi Kementrian Kelautan dan Perikanan Komposisi kimia rumput laut bervariasi tergantung pada spesies, tempat tumbuh dan musim. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat gula atau vegetable gum, protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garara natrium dan kalium. Vegetable gum yang dikandungnya merupakan senyawa karbohidrat yang banyak mengandung selulosa dan hemiselulosa yang tidak dapat dicerna seluruhnya oleh enzim dalam tubuh, sehingga dapat menjadi makanan diet dengan sedikit kalori Suwandi et al, 2002.

2.2 Rumput laut merah E. cottonii

Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Jenis ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii Doty, 1987. Adapun taksonomi Eucheuma sp menurut Anggadireja et al 2008. sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Famili : Solieracea Genus : Eucheuma Species : Eucheuma cottonii Kappaphycus alvarezii Ciri fisik jenis rumput laut merah ini adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan. Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks. Duri- duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar sal ing berdekatan ke daerah basal pangkal. Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari Atmadja et al, 1995. Gambar 2 Rumput laut merah kering Rumput laut merah Gambar 2 mempunyai peranan penting dalam perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan. Kadar karaginan dalam setiap spesies berkisar antara 20-60 tergantung pada jenis dan lokasi tumbuhnya Atmadja et al, 1995. Rumput laut merah Gambar 2 berasal dari daerah perairan Sabah Malaysia dan Kepulauan Sulu Filipina kemudian dikembangkan di daerah budidaya diantaranya di Lombok, Sumba, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan Seribu dan Perairan Pelabuhan Ratu Afrianto dan Liviawaty, 1987. Kandungan air rumput laut segar, sama seperti tanaman pada umumnya, yaitu sekitar 80 - 90 dan setelah pengeringan dengan udara menjadi 10-20 . Komposisi kimia rumput laut merah menurut Astawan et al 2004 dan Ristanti 2003 dapat dilihat pada Tabel 2.