Penelitian aplikasi karaginan pada sirup markisa

Buah markisa Dicuci, dipotong kulit buah dan dikeruk isinya Pemblenderan dan ekstraksi sari buah menggunakan kain saring Pembotolan Pemanasan suhu 65±5 o C selama 15 menit Analisis : 1 pH 2 Viskositas 3 Kekeruhan 4 Total gula Analisis : 1 Total mikroba 2 Organoleptik perbandingan pasangan Penyimpanan 3 hari pada suhu ruang Mulai Selesai Sari buah markisa Bahan Komposisi Formulasi A Formulasi B Formulasi C Formulasi D Sari Markisa 60.3 59.8 59.5 59.2 Na- metabisulfit 0.1 0.1 0.1 0.1 Na-Benzoat 0.03 0.03 0.03 0.03 Asam sitrat 0.1 0.1 0.1 0.1 Karaginan 3.3 3.9 4.4 5.0 Gula 36.2 35.9 35.7 35.5 Gambar 11 Diagram alir penelitian aplikasi karaginan pada sirup markisa dan analisis yang dilakukan Sirup markisa terpilih

3.4 Prosedur Analisa

Analisa Karaginan Karaginan yang dihasilkan kemudian dianalisis rendemen, viskositas, kekuatan gel, kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar sulfat dan derajat putih.

3.4.1 Rendemen AOAC, 1984

Rendemen karaginan sebagai hasil ekstraksi dihitung berdasarkan ratio antara berat karaginan yang dihasilkan dengan berat rumput laut kering. Rendemen = Berat karaginan Berat rumput laut kering

3.4.2 Viskositas FMC Corp, 1977

Viskositas adalah pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Satuan dari viskositas adalah poise 1 poise = 100 cP. Makin tinggi viskositas menandakan makin besarnya tahanan cairan yang bersangkutan. Pengukuran viskositas dengan menggunakan alat Viscometer Brookfield. Larutan karaginan dengan konsentrasi 1.5 bb dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk secara teratur sampai suhu mencapai 80 o C. Viscometer dihidupkan dan suhu larutan diukur. ketika suhu larutan mencapai 75 o C dan nilai viskositas diketahui dengan pembacaan viskosimeter pada skala 1 – 100. Pembacaan dilakukan setelah putaran penuh 8 kali untuk spindel no.2 dengan rpm 60. Hasil pembacaan digandakan 5 kali untuk spindel no. 2 bila dijadikan centipoises.

3.4.3 Kekuatan Gel FMC Corp, 1977

Contoh karaginan sebanyak 3 gr dilarutkan dengan 197 gr air. Berat semua larutan ditetapkan menjadi 200 gr sehingga konsentrasi larutan menjadi 1.5 bb. Larutan lalu dipanaskan diatas hot plate dengan pengadukan secara teratur sampai suhu 80 o C atau suhu gelatinisasi yaitu suhu dimana larutan polisakarida menjadi lebih kental karena kemampuan mengikat air.. Larutan panas dimasukkan kedalam cetakan berdiameter kira-kira 4 cm dan dibiarkan pada suhu 10 o C suhu pendingin selama ± 12 jam. Setelah membentuk gel. kekuatannya diukur dengan alat TX texture analyzer. x 100

3.4.4 Kadar air AOAC, 1995

Karaginan sebanyak 2 gram ditimbang dalam cawan porselen yang telah dikeringkan pada suhu 105 o C selama 1 jam. Cawan porselen yang berisi contoh kemudian dimasukkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 4 jam. Jika I 1 adalah bobot contoh dan I 2 adalah bobot contoh setelah dikeringkan. maka : Kadar air = I 1 – I 2 berat sampel 3.4.5 Kadar abu AOAC, 1995 Karaginan sebanyak kurang lebih 2 gram dimasukkan ke dalam cawan porselen B yang telah diketahui bobot keringnya, kemudian diabukan dalam tanur pada suhu 550 o C sampai bebas dari arang. Setelah itu sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang sebagai bobot akhir A. Kadar abu = A – B Berat sampel

3.4.6 Kadar abu tak larut asam AOAC, 1995

Karaginan yang telah diabukan dididihkan dengan 25 ml HCl 10 selama 5 menit. Bahan-bahan yang tidak terlarut disaring dengan menggunakan kertas saring tidak berabu. Kertas saring lalu diabukan dalam tanur pada suhu 550 o C, lalu didinginkan dalam desikator untuk selanjutnya ditimbang. Kadar abu tidak larut asam = bobot abu berat sampel

3.4.7 Kadar sulfat FMC Corp. 1977

Prinsip yang dipergunakan adalah gugus sulfat yang telah ditimbang dan diendapkan sebagai BaSO 4 . Contoh ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer yang ditambahkan 50 ml HCl 0.2 N kemudian di refluks sampai mendidih selama 1 jam. Larutan kemudian ditambahkan 25 ml H 2 O 2 10 lalu di refluks kembali selama 5 jam. Selanjutnya ditambahkan 10 ml larutan BaCl 2 10 dan kembali dipanaskan selama 2 jam. Endapan yang terbentuk disaring dengan kertas saring tak berabu dan dicuci dengan aquades mendidih hingga bebas klorida. Kertas saring dikeringkan ke dalam oven pengering, kemudian diabukan pada suhu 1000 o C sampai diperoleh abu berwarna putih. x 100 x 100 X 100