Sumber dan Distribusi Timbal Pb

oksidasi, yaitu Pb 2+ dan Pb 4+ , namun yang paling mendominasi di lingkungan perairan adalah Pb 2+ karena bentuk ini lebih stabil GESAMP, 1985.

2.2. Sumber dan Distribusi Timbal Pb

Logam memasuki hidrosfer dari beragam sumber baik secara alami atau disebabkan oleh manusia. Pada skala waktu geologi sumber alami seperti kerusakan secara kimiawi dan kegiatan gunung berapi merupakan mekanisme pelepasan yang tersebar dan bertanggung jawab terhadap susunan kimiawi pada ekosistem laut dan air tawar. Di dalam sistem air tawar, pelapukan kimiawi pada batuan-batuan dan tanah di dalam cekungan pengairan merupakan sumber paling penting dari kadar logam yang memasuki permukaan air Leckie dan James in Cornell dan Miller, 1995. Logam – logam di atmosfer berdasarkan sumber alamiahnya berasal dari: 1. Debu – debu dari kegiatan gunung berapi 2. Erosi dan pelapukan tebing dan tanan 3. Asap dari kebakaran hutan 4. Aerosol dan partikulat dari permukaan laut Masuknya logam ke dalam lingkungan laut secara alamiah dapat digolongkan menurut Bryan 1976 sebagai berikut: 1. Pasokan dari daerah pantai, yang meliputi masukan dari sungai – sungai dan erosi yang disebabkan oleh gerakan gelombang dan gletser, 2. Pasokan dari laut dalam yang meliputi logam – logam yang dilepaskan gunung berapi di laut dalam dan dari partikel atau endapan oleh adanya proses kimiawi, 3. Pasokan yang melampui lingkungan dekat pantai dan meliputi logam yang diangkut ke dalam atmosfer sebagai partikel – partikel debu atau sebagai aerosol dan juga bahan yang dihasilkan oleh erosi gletser di daerah kutub dan diangkut oleh es – es yang mengambang. Kegiatan manusia juga merupakan sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan perairan. Masuknya logam berasal dari buangan langsung berbagai jenis limbah yang beracun, gangguan pada cekungan – cekungan perairan, presipitasi dan jatuhan atmosfer. Timbal masuk ke perairan melalui pengendapan, jatuhan debu yang mengandung Pb yaitu dari hasil pembakaran bahan bakar mobil atau bensin yang mengandung timbal tetraetil, erosi dan limbah industri Saeni, 1989. Penggunaan dalam jumlah paling besar adalah untuk bahan produksi baterai pada kendaraan bermotor, elektroda dari aki, industri percetakan tinta, pelapis pipa – pipa sebagai anti korosif dan digunakan dalam campuran pembuat cat sebagai bahan pewarna karena daya larutnya yang rendah air Darmono, 1995. Selain itu sumber utama pemasukan logam berat timbal Pb berasal dari berbagai industri seperti industri pigmen, bahan peledak, pembungkus kabel, pateri, bearing metal tiang pondasi, dan industri kimia yang menggunakan bahan pewarna.

2.3. Bioakumulasi dan Toksisitas Timbal pada organisme