industri dan rumah tangga. Perairan Muara Kamal merupakan salah satu muara di Teluk Jakarta yang telah mengalami pencemaran logam berat.
Kajian terhadap kandungan logam berat di Perairan Muara Kamal sudah beberapa kali dilakukan, diantaranya Kandungan logam berat Pb dan Cd pada
kerang hijau Perna viridis, air dan sedimen di Perairan Kamal Muara, teluk Jakarta Tresnasari,2001; Kandungan logam berat Hg, Pb dan Cr pada air, sedimen dan
kerang hijau Perna viridis di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta Apriadi,2005; dan Analisis kandungan logam berat Cd, Pb, dan Hg pada air dan sedimen di
Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara Sarjono,2009. Namun kajian tersebut hanyalah bersifat pemantauan dan pengamatan sesaat dan hanya menginformasikan
kondisi yang terjadi pada saat itu. Mengingat pencemaran terjadi terus menerus serta adanya perubahan alam diduga akan berpengaruh pada perubahan konsentrasi logam
berat di perairan. Sehingga diduga jumlahnya dalam perairan semakin meningkat dengan bertambahnya waktu. Sebaliknya pemerintah melalui Kementerian ESDM
mengeluarkan aturan Moratorium penggunaan bensin tanpa timbal melalui Keputusan Dirjen Migas Nomor 3674K24DJM2006 sebagai upaya pencegahan
pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengetahui kandungan Timbal Pb terkini di Perairan Muara Kamal dan
diharapkan dapat melengkapi hasil – hasil penelitian terdahulu, serta bisa sebagai suatu upaya evaluasi agar tidak terjadi degradasi lingkungan perairan yang lebih
lagi.
1.2. Perumusan Masalah
Jumlah penduduk yang semakin meningkat berdampak kepada semakin bertambahnya jumlah kebutuhan hidup manusia. Hal ini mendorong semakin
meningkatnya kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kegiatan industri, rumah tangga dan pertanian. Lingkungan perairan sangat rentan
terhadap pencemaran karena sebagian besar hasil kegiatan manusia bermuara di perairan, tak terkecuali perairan Kamal Muara. Perairan Kamal Muara mendapatkan
pengaruh yang besar dari kegiatan industri, rumah tangga dan pertanian yang berada di sekitarnya. Salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan perairan Kamal
Muara adalah logam berat.
Logam berat yang terdapat di air sedikit demi sedikit akan meningkat seiring meningkatnya aktivitas manusia. Logam berat tersebut akan terserap dan dalam
jangka waktu tertentu akan terakumulasi dalam tubuh organisme. Akibat pengendapaan, logam berat juga akan terakumulasi di sedimen dan tubuh kerang
hijau, karena kerang hijau Perna Viridis merupakan organisme yang hidupnya menetap di dasar perairan dan merupakan filter feeder. Dengan kondisi tersebut
dapat diketahui kualitas perairan Muara Kamal terhadap pencemaran logam berat timbal Pb.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui kandungan logam berat timbal Pb pada air, sedimen dan daging kerang hijau Perna viridis.
2. Mengetahui perubahan tingkat kandungan logam berat Pb pada air, sedimen
dan kerang hijau di perairan Muara Kamal sebelum dan sesudah moratorium penggunaan timbal pada tahun 2006.
3. Mengetahui indeks faktor biokonsentrasi, indeks kondisi, dan kelayakan
kerang hijau di perairan Muara Kamal untuk di konsumsi berdasarkan kandungan logam berat timbal Pb dalam tubuhnya di Perairan Muara
Kamal.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai kandungan logam berat timbal Pb dalam air, sedimen dan
tubuh kerang hijau Perna viridis di Perairan Muara Kamal agar dapat dilakukan pengelolaan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas perairan.
2. TINJAUAN PUSTAKA