Kandungan logam berat timbal Pb dalam air Kandungan logam berat timbal Pb dalam sedimen

4.2.1. Kandungan logam berat timbal Pb dalam air

Nilai konsentrasi logam berat timbal Pb di perairan Muara Kamal berkisar antara 0.071 - 0.089 mgl. Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah masukan limbah logam berat ke perairan, semakin besar limbah yang masuk ke dalam suatu perairan maka semakin besar pula konsentrasi logam berat di perairan itu. Logam Timbal Pb mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam. Logam – logam dalam lingkungan perairan umumnya berada dalam bentuk ion – ion seperti ion – ion bebas, pasangan ion organik, ion – ion kompleks dan bentuk – bentuk ion lainnya Palar, 1994. Gambar 4. Grafik nilai kandungan Timbal Pb dalam air di setiap stasiun Pada stasiun 1 terlihat kandungan Pb yang lebih besar dari stasiun lainnya. Hal ini dapat dikarenakan lokasi stasiun 1 merupakan lokasi yang paling dekat dengan aktivitas industri. Selain itu juga lokasi ini yang paling dekat dengan jalan yang sering dilalui kendaraan bermotor, logam Pb yang berasal dari asap kendaraan bermotor dapat secara alami masuk ke perairan karena adanya angin dan hujan. Daerah muara juga kerap dijadikan tempat berlabuhnya alat – alat transportasi laut. Penggunaan motor pada alat transportasi membutuhkan bahan bakar. Umumnya bahan bakar minyak mendapat tambahan tetraethyl yang mengandung Pb untuk meningkatkan mutu, sehingga hal ini dapat menghasilkan buangan limbah yang 0,089 0,078 0,071 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Konsentrasi mgl menyebabkan kadar Pb di perairan menjadi tinggi dan akhirnya mempengaruhi kualitas air di perairan tersebut. Berdasarkan baku mutu KepMen LH No. 51 Tahun 2004, kandungan timbal dalam perairan diperbolehkan hanya sebesar 0,008 mgl. Maka dapat dikatakan perairan ini telah tercemar berat karena telah melewati batas ambang baku mutu yang ditetapkan.

4.2.2. Kandungan logam berat timbal Pb dalam sedimen

Logam berat yang masuk ke dalam badan perairan akan mengalami pengendapan, pengenceran dan dispersi, kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Gambar 5. Grafik nilai kandungan Timbal Pb dalam sedimen di setiap stasiun Nilai konsentrasi logam Pb di dalam sedimen perairan Muara Kamal berkisar antara 12,546 – 16,012 mgl. Sama halnya dengan kandungan logam berat Pb pada air, pada stasiun 1 terlihat juga kandungan Pb yang cenderung lebih besar dari stasiun lainnya, hal ini dapat dikarenakan lokasi stasiun 1 memiliki kedalaman yang dangkal sehingga proses sedimentasi mudah terjadi. Hal ini sesuai juga dengan hasil penelitian Mulyawan 2005 tentang korelasi kandungan logam berat pada air,sedimen dan kerang yang menyakan bahwa semakin tinggi kandungan logam 16,012 14,023 12,546 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 K o nsentrasi mgl berat dalam perairan maka semakin tinggi pula kandungan logam berat pada sedimen dan yang terakumulasi dalam hewan air tersebut. Kandungan timbal pada ketiga stasiun termasuk tinggi. Banyaknya kandungan ini disebabkan akumulatif dengan jangka waktu yang lama dan terus menerus pada sedimen yang mempunyai sifat relatif menetap atau tidak bergerak pada daerah lokasi penelitian ini. Kondisi nilai kandungan logam berat Pb di dalam sedimen selama pengamatan nilainya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang terdapat pada kolom perairan. Hal ini diduga karena adanya laju proses pengendapan atau sedimentasi yang dialami oleh logam berat. Dalam hal ini logam berat yang terdapat pada kolom air akan mengalami proses penggabungan dengan senyawa – senyawa lain, baik yang berupa bahan organik maupun bahan anorganik, sehingga berat jenisnya menjadi lebih besar yang akan mempengaruhi laju proses pengendapan atau sedimentasi. Hal ini menunjukkan bahwa sedimen merupakan tempat proses akumulasi logam berat di sekitar perairan laut. Hal ini sesuai dengan Mance 1987 yang mengatakan bahwa konsentrasi logam berat di sedimen jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ada pada kolom perairan. Hal ini disebabkan logam berat yang masuk ke dalam kolom perairan akan diserap oleh partikel-partikel tersuspensi. Apabila konsentrasi logam berat lebih besar dari daya larut terendah komponen yang terbentuk antara logam dan anion yang ada di dalam air,seperti karbonat, hidroksil atau khlorida, maka logam tersebut akan diendapkan Lindquist et.al, 1984.

4.2.3. Kandungan logam berat timbal Pb dalam kerang hijau