45 penampilannya terlihat baik. Penampilan fisik buah alpukat pada akhir penyimpanan dapat dilihat
pada Lampiran 17.
F. Pemilihan Kemasan yang Sesuai
Berdasarkan hasil penelitian Destiyani 2010, kemasan karton dengan ukuran 38 cm x 26 cm x 18 cm dengan kapasitas 7 kg yang memiliki tumpukan dua layer dengan bahan pengisi potongan atau
cacahan kertas koran yang disimpan pada suhu 5
o
C merupakan kemasan yang paling baik digunakan kemasan distribusi buah alpukat, namun masih terjadi kerusakan mekanis sebesar 3.65.
Berdasarkan hasil penelitian, kemasan berukuran 37 cm x 23 cm x 21 cm dari bahan karton gelombang dengan double wall, flute tipe AB, dua layer dan penambahan sekatinner pada tiap buah,
dapat mengurangi kerusakan mekanis selama transportasi. Dengan pemberian sekat, buah dalam kemasan tidak saling berbenturan, dan dengan penambahan karton gelombang sebagai alas layer juga
dapat mengurangi kerusakan akibat tertindih atau tertekan buah lainnya. Dengan pemberian lubang ventilasi memungkinkan masuknya oksigen yang cukup dan
menghindarkan kerusakan karena akumulasi karbondioksida selama penyimpanan pada suhu tinggi. Dilihat dari waktu yang digunakan untuk mencapai suhu optimum yang diharapkan, kemasan dengan
ventilasi oblong merupakan kemasan yang mencapai suhu optimum yang lebih cepat dibandingkan kemasan dengan tipe ventilasi lainnya. Namun waktu yang dicapai antara kemasan ventilasi tipe
oblong dengan kemasan ventilasi tipe circle tidak berbeda jauh. Walaupun kemasan dengan ventilasi oblong lebih baik dalam sebaran suhu dalam kemasan,
tetapi secara keseluruhan, perubahan penurunan mutu buah alpukat yang disimpan pada kemasan dengan ventilasi circle lebih lambat. Nilai persentase susut bobot yang dihasilkan lebih kecil di
bandingkan kemasan lainnya, kekerasan yang masih tinggi, persentase kerusakan selama penyimpanan yang rendah, dan penampilan yang masih dapat diterima konsumen. Oleh karena itu,
kemasan yang sesuai untuk distribusi alpukat adalah kemasan dengan ventilasi tipe circle, dengan suhu penyimpanan 8 ˚C.
46
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam, tipe ventilasi kemasan kemasan tanpa ventilasi,
kemasan ventilasi tipe circle, tipe oblong, dan tipe ventilasi searah sekat berpengaruh nyata terhadap sebaran suhu dalam kemasan selama penyimpanan. Berdasarkan uji
lanjut Duncan, antara kemasan tipe ventilasi circle dan tipe ventilasi oblong menunjukkan suhu dalam kemasan yang tidak berbeda nyata. Jadi penggunaan tipe
ventilasi circle atau oblong pada kemasan tidak memberikan sebaran suhu yang berbeda.
2. Hasil pengujian sebaran suhu dengan penggunaan luasan ventilasi sebesar 2 dari
luasan permukaan kemasan menunjukkan kemasan yang disimpan pada suhu ruang 28 ˚C memiliki kestabilan suhu berkisar antara 28-29.1 ˚C, sedangkan kemasan yang
disimpan pada suhu 8 ˚C dapat mencapai kestabilan suhu berkisar 7.4-8 ˚C. Kemasan
dengan ventilasi tipe oblong dan circle merupakan kemasan dengan waktu paling cepat mencapai suhu optimum yang diharapkan dibandingkan kemasan lainnya.
3. Kemasan karton gelombang berukuran 37 cm x 23 cm x 21 cm tipe RSC dengan dua
layer dan penambahan sekat, dapat mencegah kerusakan mekanis akibat benturan antara buah alpukat hingga 0 setelah simulasi transportasi.
4. Kemasan berventilasi tidak berpengaruh nyata terhadap kerusakan mekanis, susut
bobot, total padatan terlarut, kekerasan, dan kerusakan fisik selama penyimpanan. 5.
Suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut dan kerusakan buah alpukat selama penyimpanan. Semakin tinggi suhu
penyimpanan maka semakin cepat buah mengalami transpirasi atau penguapan. Susut bobot buah pada kemasan ventilasi tipe circle pada penyimpanan suhu ruang K2T1
adalah sebesar 11.7 4 , sedangkan pada penyimpanan suhu 8 ˚C K2T2 sebesar 5.45
, sehingga penyimpana n pada suhu 8 ˚C dapat mengurangi persentase susut bobot buah
alpukat dari penyimpanan suhu ruang. 6.
Kemasan yang paling sesuai untuk distribusi alpukat adalah kemasan dengan ventilasi tipe circle yang disimpan
pada suhu 8 ˚C. Kemasan tersebut memiliki persentase susut bobotnya rendah, kekerasan yang tinggi, persentase kerusakan fisik yang rendah selama
penyimpanan, dan penampilan fisik masih dapat diterima.
B. Saran
1. Kemasan distribusi yang sesuai untuk buah alpukat yaitu kemasan ventilasi tipe circle
berkapasitas 5 kg dengan tumpukan dua layer, pemberian sekat pada masing-masing buah,
yang disimpan pada suhu 8 ˚C sehingga dapat mengurangi kerusakan mekanis buah alpukat selama transportasi.
2.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai ketersedian oksigen dan pengukuran kelembaban didalam kemasan dengan tujuan untuk mendapatkan tipe ventilasi yang
optimum untuk kemasan distribusi produk hortikultura
.