Kerusakan Buah Alpukat Selama Penyimpanan

42 pematangan adalah kerusakan mekanis pada buah. Kecepatan proses pematangan buah akan meningkatkan total padatan terlarut buah.

4. Kerusakan Buah Alpukat Selama Penyimpanan

Kerusakan produk holtikultura selama penyimpanan dapat berupa kerusakan fisik dan kerusakan biologis. Kerusakan fisik yang terjadi dapat disebabkan oleh kerusakan mekanis, sedangkan kerusakan biologis dapat dipengaruhi oleh laju respirasi yang tergantung kondisi suhu dan lama simpan. Kerusakan mekanis yang terjadi setelah simulasi transportasi belum terlihat pada masing- masing perlakuan tipe kemasan, namun mulai tampak terjadi perubahan pada alpukat setelah pengamatan di hari ke-3 hingga akhir penyimpanan seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Gambar 28. Presentasi kerusakan fisik buah alpukat selama penyimpanan pada suhu ruang Berdasarkan Gambar 28. kerusakan tertinggi buah alpukat pada penyimpanan suhu ruang terdapat pada perlakuan KIT1 kemasan tanpa ventilasi dengan persentasi kerusakan sebesar 21.67 . Pada penyimpanan hari ke-3 pada suhu ruang, mulai terlihat luka memar dan timbul warna kecoklatan pada bagian ujung buah seperti di tunjukkan pada Gambar 29. Luka memar tersebut diakibatkan oleh benturan alpukat dengan dinding kemasan yang baru terlihat setelah dilakukan penyimpanan. Luka atau memar yang terjadi pada buah-buahan akan meningkatkan sintesa etilen. Dengan demikian secara tidak langsung akan meningkatkan kecepatan respirasi, karena etilen dapat menstimulir reaksi enzimatis dalam buah-buahan Muchtadi,1988 Gambar 29. Kerusakan buah alpukat pada kemasan K1T1 setelah penyimpanan hari ke-3 5 10 15 20 25 3 6 ke ru sakan fi si k Lama Penyimpanan Hari K1T1 K2T1 K3T1 K4T1 43 Pada penyimpanan hari ke-6 pada suhu ruang, kerusakan pada buah semakin meningkat. Buah mulai layu, mengkerut, bahkan terdapat buah yang busuk dan ditumbuhi kapang atau jamur pada bagian bonggol dan kulit buah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 29. Kerusakan ini dipengaruhi oleh suhu ruang kemasan yang tinggi, dan relative lembab, sehingga mempercepat laju respirasi dan kebusukan. Kerusakan tertinggi pada K1T1 tanpa ventilasi dikarenakan dengan tidak adanya lubang ventilasi, suhu didalam kemasan akan tinggi dan mempercepat laju respirasi dan kandungan CO 2 yang meningkat didalam kemasan, yang akan merusak buah dan mempercepat kebusukan. a b c Gambar 30. Perubahan buah alpukat a kerutan pada kulit, b. busuk bagian ujung, dan c pertumbuhan jamur 44 Gambar 31. Presentasi kerusakan fisik buah alpukat selama penyimpanan pada suhu 8˚C Berdasarkan Gambar 31. perlakuan tiap kemasan yang disimpan di suhu 8 ˚C kerusakan mekanis hanya terdapat pada perlakuan K3T2 ventilasi tipe oblong. Kerusakan yang terjadi berupa luka pecah dan memar akibat penggetaran saat transportasi yang baru terlihat setelah penyimpanan di hari ke-3 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 32. Pada penyimpanan dingin tidak terdapat kerusakan akibat jamur atau busuk hingga di akhir penyimpanan, karena suhu dingin dapat menghambat pertumbuhan jamur atau kapang. a b Gambar 32. Jenis kerusakan buah yang berupa a Luka pecah dan b Luka memar Penampilan buah alpukat pada penyimpanan suhu dingin masih tampak terlihat segar, tidak terjadi kerusakan seperti pada penyimpanan di suhu ruang. Namun pada masing-masing kemasan terdapat beberapa buah alpukat mengalami keriput pada kulit. Hal ini terjadi karena suhu dalam ruang pendingin yang tercapai dibawah suhu optimum yang diharapkan yaitu 8 ˚C, karena pengaturan suhu seharusnya diset pada suhu 10 ˚C sehingga ketika terjadi on-off pada refrigerator, suhunya tidak dibawah 8˚C. Meskipun penampilan buah yang disimpan pada kemasan tanpa ventilasi terlihat baik lebih lama daripada buah yang berada didalam kemasan berventilasi, hal ini dikarenakan termodifikasinya udara menjadi udara dengan kandungan oksigen rendah, dan karbondioksida yang meningkat. Namun bau dan rasa yang tidak diinginkan dapat timbul dalam kemasan yang tertutup rapat, meskipun 2 4 6 8 10 12 3 6 9 12 K e ru sakan M e kan is Lama Penyimpanan Hari K1T2 K2T2 K3T2 K4T2 45 penampilannya terlihat baik. Penampilan fisik buah alpukat pada akhir penyimpanan dapat dilihat pada Lampiran 17.

F. Pemilihan Kemasan yang Sesuai