Gambaran Umum Perusahaan Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mengusung visi memproduksi makanan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Pada 14 Mei 1997, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dengan harga penawaran Rp 950,- kepada masyarakat. Pada 11 Juni 1997, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham AISA. 3. PT Cahaya Kalbar Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk didirikan pada 3 Februari 1968 dan beroperasi pada 1971. Perusahaan ini terletak di Kawasan Industri Jababeka Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan meliputi bidang industri makanan seperti industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas. Produk utama yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil dan Palm Kernel. Perusahaan ini mempunyai visi menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri minyak nabati dan nabati spesialitas. Pada 10 Juni 1996, Cahaya Kalbar melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 34 juta lembar dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dengan harga penawaran Rp 1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 1996 dan memiliki kode saham CEKA. 4. PT Davomas Abadi Tbk PT Davomas Abadi Tbk didirikan pada 14 Maret 1990. Perusahaan ini berlokasi di Jakarta sedangkan pabrik berlokasi di Tangerang dan Banten. Ruang lingkup kegiatan bergerak dalam bidang industri pengolahan biji coklat menjadi kakao lemak dan kakao bubuk, industri pengolahan coklat dan produk makanan dan minuman yang berhubungan dengan coklat. Pada 30 November 1994, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 17.250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 3.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 22 Desember 1994 dan memiliki kode saham DAVO. 5. PT Delta Djakarta Tbk PT Delta Djakarta Tbk didirikan 15 Juni 1970 dan memulai kegiatan usaha pada 1933. Ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek Anker, Carlsberg, San Miguel, San Mig Light dan Kuda Putih serta memproduksi dan menjual produk minuman non alkohol dengan merek Sodaku. Visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan nomor satu di pasar minuman berbasis malt di Indonesia. Pada 1984, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 347.400 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Februari 1984 dengan kode saham DLTA. 6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan pada 2 September 2009. Perusahaan ini merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha divisi mi instan dan penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Ruang lingkup kegiatannya terdiri dari produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus. Perusahaan ini memiliki visi menjadi produsen barang konsumsi yang terkemuka. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan penawaran umum saham perdana pada 24 September 2010 sebanyak 1.166.191.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp 5.395,- per saham dan listing di Bursa Efek Indonesia pada 7 Oktober 2010 dengan kode saham ICBP. 7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada 14 Agustus 1990. Perusahaan ini berlokasi di Jakarta, sedangkan pabrik, perkebunan dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Pada 1994, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 21 juta lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Juli 1994 dengan kode saham INDF. 8. PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk didirikan 3 Juni 1929 dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen yang berlokasi di Jakarta. Kegiatan utamanya adalah memproduksi dan memasarkan bir dengan merek Bintang dan Heineken, bir bebas alkohol dengan merek Bintang Zero dan minuman ringan berkarbonasi dengan merek Green Sands. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan minuman Indonesia yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab dengan portofolio merek bir dan minuman ringan terkemuka . Pada 1981, perusahaan penawaran umum saham perdana sebanyak 3.520.012 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 1.570,- per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Desember 1981 dengan kode saham MLBI. 9. PT Mayora Indah Tbk PT Mayora Indah Tbk didirikan pada 17 Februari 1977. Perusahaan ini berlokasi di Jakarta, sedangkan pabriknya terletak di Tangerang dan Bekasi. Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit Roma, Better, Slai OLai, Sari Gandum, kembang gula Kopiko, Tamarin dan Juizy Milk, wafer beng beng, Astor, Roma, coklat Choki-choki, kopi Torabika dan Kopiko dan makanan kesehatan Energen. Pada 25 Mei 1990, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak tiga juta lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 9.300,- per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 1990 dengan kode saham MYOR. 10. PT Prashida Aneka Niaga Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan pada 16 April 1974 dengan nama PT Aneka Bumi Asih yang berlokasi di Jakarta. Ruang lingkup kegiatannya bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi karet remah, kopi bubuk dan instan serta kopi biji. Visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan agro bisnis terdepan dengan manejemen profesional. Perusahaan ini melakukan penawaran umum saham perdana tahun 1994 sebanyak 30 juta lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 3.000,- per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 18 Oktober 1994 dengan kode saham PSDN. 11. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk didirikan pada 8 Maret 1995 dengan nama PT Nippon Indosari Corporation dan beroperasi pada 1996. Kantor pusat dan salah satu pabrik berkedudukan di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Ruang lingkup utama bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dengan merek Sari Roti. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Pada 18 Juni 2010, perusahaan ini melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 151.854.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp 1.250,- per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2010 dengan kode saham ROTI. 12. PT Sekar Laut Tbk PT Sekar Laut Tbk didirikan 19 Juli 1976. Perusahaan ini berlokasi di Jakarta. Ruang lingkup kegiatannya meliputi bidang industri pembuatan kerupuk, saus tomat, sambal, bumbu masak dan makan ringan serta menjual produknya di dalam negeri maupun di luar negeri. Produk-produknya dipasarkan dengan merek FINNA. Visi utama perusahaan adalah mempertahankan posisi sebagai perusahaan nomor satu dalam industri kerupuk. Pada 1993, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak enam juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 4.300,- per saham. Saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 September 1993 dengan kode saham SKLT. 13. PT Siantar Top Tbk PT Siantar Top Tbk didirikan pada 12 Mei 1987 dan beroperasi pada 1989. Perusahaan ini berlokasi di Sidoarjo, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo, Medan, Bekasi dan Makassar. Ruang lingkup kegiatannya bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie, kerupuk, wafer, dan kembang gula. Visi perusahaan adalah menjadi pelopor perusahaan makanan dan minuman terkemuka yang berkualitas dengan cita rasa tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada 25 Nopember 1996, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 27 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dan harga penawaran Rp 2.200,- per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 16 Desember 1996 dengan kode saham STTP. 14. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk PT Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk berdiri 2 November 1971 yang berlokasi di Bandung dan beroperasi pada 1974. Ruang lingkup kegiatan bergerak dalam bidang industri minuman seperti memproduksi susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT Ultra High Temperature dan dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di bidang makanan, perusahaan memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan konsentrat buah-buahan tropis. Pada 15 Mei 1990, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak enam juta lembar saham dengan nilai Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 7.500,- per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2 Juli 1990 dengan kode saham ULTJ. 15. PT Fast Food Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan tanggal 19 Juni 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1979 dan berlokasi di Jakarta. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah bergerak di bidang makanan dan restoran. Visi perusahaan adalah selalu menjadi merek restoran cepat saji nomor 1 di Indonesia dan mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan, dan fasilitas. Pada tanggal 31 Maret 1993, PT Fast Food Indonesia melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 5.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia BEI pada 11 Mei 1993 dengan kode FAST. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata mean dan standar deviasi Ghozali, 2013:19. Hasil statistik deskriptif daro data sampel keseluruhan dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ln_return 45 -3.19 1.06 -.5823 .85617 ln_der 45 -2.66 1.00 -.2831 .71487 ln_size 45 26.09 31.99 28.2964 1.44636 Valid N listwise 45 Sumber: Output SPSS Tabel 4.1 menunjukkan bahwa: a. Return saham memiliki nilai rata-rata sebesar -0,5823 dengan nilai minimum -3,19 dan maksimum 1,06 serta standar deviasi sebesar 0,85617. b. Debt to equity ratio DER memiliki nilai rata-rata sebesar -0,2831, minimum -2,66 dan maksimum 1,00 serta standar deviasi sebesar 0,71487. c. Size memiliki nilai rata-rata sebesar 28,2964, minimum 26.09 dan maksimum 31,99 serta standar deviasi sebesar 1,44636. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2013:160. Untuk memperoleh hasil penelitan yang baik, maka dalam penelitian ini dilakukan transformasi data agar data menjadi normal dengan menggunakan logaritma natural serta dapat mendeteksi adanya data outlier. Dalam hasil olahan SPSS pada penelitian ini terdapat data outlier. Data outlier merupakan data yang memiliki nilai ekstrim yang dapat menggangu koefisien regresi. Oleh karena itu, data outlier tersebut dapat dikeluarkan dari olahan SPSS.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

9 128 109

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

2 44 120

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 32 113

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai Perusahaan, dan Firm Size Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

8 35 106

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 13

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham - Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

1 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 1 13