Dalam penelitian ini return saham yang digunakan adalah return yang berasal dari capital gain loss yaitu selisih harga saham sekarang P
t
dengan harga saham sebelumnya P
t-1
dibagi dengan harga saham sebelumnya P
t-1
. Dengan demikian secara matematis, return saham dapat dinyatakan sebagai
berikut Jogiyanto, 2003:110: Return = P
t
- P
t-1
P
t-1
Dimana: P
t
= Harga saham sekarang P
t-1
= Harga saham periode sebelumnya Jika harga saham sekarang lebih tinggi dari harga saham periode lalu maka
investor akan mendapatkan keuntungan modal atau capital gain sebaliknya jika harga saham sekarang lebih rendah dibanding harga periode lalu maka investor
mengalami kerugian modal capital loss.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Return saham merupakan salah satu hal yang memotivasi investor untuk berinvestasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga
saham yang akan berdampak pada return saham yang diterima investor. Faktor tersebut terdiri faktor eksternal seperti fluktuasi mata uang, kebijakan pemerintah,
kondisi makro ekonomi, serta faktor internal seperti kinerja keuangan perusahaan.
Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang dapat memperngaruhi return saham adalah:
a. Rasio Leverage
Rasio leverage rasio hutang adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang Van Horne dan Wachowicz, 2005:209. Rasio
leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya atau dengan kata lain dapat pula digunakan untuk
mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas.
Syahyunan 2013:160 menyatakan bahwa semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi
perusahaan. Meningkatnya risiko perusahaan dapat mengakibatkan beban bunga yang lebih tinggi sehingga para investor cenderung menghindari saham
perusahaan tersebut dan mengakibatkan harga saham turun serta berdampak pada return saham yang diterima atau juga mengalami penurunan. Rasio leverage yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio DER. Debt to Equity Ratio DER merupakan perbandingan hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan modal sendiri perusahaan unuk memenuhi kewajibannya Syahyunan, 2013:93.
Kondisi rasio hutang dan price to book value yang tinggi sangat beresiko bagi kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat membuat harga saham
perusahaan menjadi turun Mangasa, 2010:71. Risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah kemampuan dalam membayar biaya bunga dan cicilan pokok
hutang. Semakin rendah rasio debt to equity ratio DER maka semakin tinggi
tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham harga saham dan return saham meningkat Van Horne dan Wachowicz, 2005:209.
Debt to equity ratio DER untuk setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung karakteristik bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan
arus kas yang stabil biasanya memilki rasio yang lebih tinggi dari rasio kas yang kurang stabil Kasmir, 2014:158. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio DER = Total Ekuitas modal
Total Hutang
b. Size
Pengelompokan perusahaan atas dasar skala operasi besar atau kecil dapat dipakai investor sebagai salah satu faktor dalam menentukan keputusan investasi
karena banyak investor menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan melihat ukuran perusahaan. Size atau ukuran perusahaan adalah suatu
nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahan. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan
tersebut ukuran aktiva dipakai sebagai proxy besarnya perusahaan Jogiyanto, 2003:282.
Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat
risiko dalam mengelola investasi. Sartono 2001:249 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki asset tetap dalam jumlah besar akan lebih mudah
mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal