Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji parsial atau uji-t adalah suatu uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat Kuncoro, 2009: 238. Bentuk pengujiannya yaitu: H : b 1 = 0, artinya secara parsial individual tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. H a : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Pengambilan keputusan dalam pengujian ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik menurut tabel. Apabila t hitung t tabel : ,maka hipotesis alternatif H a diterima. Bila jumlah derajat kebebasan df = 20 atau lebih dan derajat kepercayaan 5 maka Ho dapat ditolak bila nilai t 2 3. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkann variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97. Nilai koefisien ini adalah antara nol dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk data silang, nilai koefisien determinasi yang dimiliki relatif rendah, sedangkan untuk data runtun waktu time series memiliki nilai yang tinggi. Kelemahan penggunaan uji ini yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang masuk ke dalam model. R 2 akan meningkat setiap adanya tambahan satu variabel dependen tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Secara sistematis, jika nilai R 2 =1, maka Adjusted R 2 = R 2 = 1, sedangkan jika nilai R 2 = 0 maka adjusted R 2 = 1-kn-k. Jika k 1 maka adjusted R 2 bernilai negatif. 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Objek pada penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 yang berjumlah 15 perusahaan yaitu: 1. PT Akasha Wira Internasional Tbk PT Akasha Wira International Tbk sebelumnya dikenal dengan PT Ades Waters Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam industri air minum dalam kemasan AMDK yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan merek dagang Ades, Ades Royal yang dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestle Pure Life yang dimiliki oleh Nestle SA. Visi perusahaan adalah menjadi pemain penting dalam bisnis produk konsumen dengan menghasilkan produk berkualitas, meningkatkan kemampuan distribusi, melakukan efisiensi dan efektivitas bisnis. Pada 13 Juni 1994, perusahaan mencatatkan 15 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 3.850,- per saham dengan kode saham ADES. 2. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk didirikan pada 26 Januari 1990. Perusahaan ini mempunyai tiga divisi usaha yaitu divisi makanan yang memproduksi makanan pokok seperti mie dan bihun, produk makanan konsumsi seperti snack, mi instan, biskuit, dan permen. Divisi beras yang bergerak dalam pengolahan dan distribusi beras dan divisi kelapa sawit yang bergerak dalam perkebunan dan pabrik kelapa sawit. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mengusung visi memproduksi makanan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Pada 14 Mei 1997, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dengan harga penawaran Rp 950,- kepada masyarakat. Pada 11 Juni 1997, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham AISA. 3. PT Cahaya Kalbar Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk didirikan pada 3 Februari 1968 dan beroperasi pada 1971. Perusahaan ini terletak di Kawasan Industri Jababeka Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan meliputi bidang industri makanan seperti industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas. Produk utama yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil dan Palm Kernel. Perusahaan ini mempunyai visi menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri minyak nabati dan nabati spesialitas. Pada 10 Juni 1996, Cahaya Kalbar melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 34 juta lembar dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dengan harga penawaran Rp 1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 1996 dan memiliki kode saham CEKA. 4. PT Davomas Abadi Tbk PT Davomas Abadi Tbk didirikan pada 14 Maret 1990. Perusahaan ini berlokasi di Jakarta sedangkan pabrik berlokasi di Tangerang dan Banten. Ruang lingkup kegiatan bergerak dalam bidang industri pengolahan biji coklat menjadi kakao lemak dan kakao bubuk, industri pengolahan coklat dan produk makanan dan minuman yang berhubungan dengan coklat. Pada 30 November 1994, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 17.250.000

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

9 128 109

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

2 44 120

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 32 113

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai Perusahaan, dan Firm Size Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

8 35 106

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 13

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham - Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

1 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 1 13