Latar Belakang Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia
Harga saham merupakan faktor yang membuat investor melakukan investasi karena mencerminkan tingkat return. Jika harga saham meningkat,
maka investor atau calon investor akan memberikan penilaian positif bagi kinerja perusahaan karena ekspetasi dari para investor terhadap investasinya yaitu
memperoleh tingkat return pengembalian dan dividen dengan risiko tertentu. Investor akan senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian investasinya
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu investor berkepentingan untuk memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka.
Dalam pasar modal, harga saham selalu mengalami fluktuasi dengan rentang waktu yang sangat singkat. Fluktuasi tersebut dapat berdampak positif
yang berarti naiknya harga saham atau negatif yang berarti turunnya harga saham sehingga berpengaruh terhadap tingkat return saham yang diperoleh investor.
Tingkat return saham yang terjadi di perusahaan dapat dijadikan dasar bagi investor untuk melakukan pembelian, penjualan atau menahan investasinya.
Return yang diterima investor dapat berupa capital gain loss dan yield atau dividen Jogiyanto, 2003:109. Jika harga saham sekarang lebih tinggi dari
harga saham periode lalu maka investor memperoleh keuntungan modal capital gain, sebaliknya jika harga saham sekarang lebih rendah dari harga saham
periode lalu maka investor mengalami kerugian modal capital loss. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi naik dan turunnya harga saham
yang akan berdampak pada return saham yang diterima investor. Faktor yang mempengaruhi tersebut terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor ekternal
adalah berbagai informasi diluar perusahaan seperti fluktuasi mata uang, kebijakan pemerintah, kondisi makro ekonomi, politik dan keamanan. Faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari dalam perusahaan yaitu kinerja keuangan perusahaan yang terangkum dalam laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan adalah laporan yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu Kasmir,
2014:7. Laporan keuangan merupakan faktor penting bagi investor untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan melakukan analisis terhadap
kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan oleh investor untuk memprediksi
return saham adalah rasio leverage. Rasio leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutang Van Horne dan Wachowicz, 2005:209. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
hutangnya dan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan operasional apakah lebih banyak menggunakan hutang atau modal sendiri. Rasio
leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to equity ratio DER. Debt to Equity Ratio DER merupakan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya Syahyunan, 2013:93.
Semakin tinggi tingkat debt to equity ratio menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibandingkan dengan modal sendiri dan semakin tinggi risiko
finansial yang dihadapi perusahaan. Menurut Syahyunan 2013:102, meningkatnya risiko perusahaan dapat mengakibatkan beban bunga hutang yang
lebih tinggi dan harga saham turun sehingga berdampak pada return saham yang diterima investor atau mengalami penurunan.
Disamping analisis rasio, investor juga mempertimbangkan ukuran dari perusahaan dalam keputusan investasi. Size ukuran perusahaan adalah suatu
nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahan. Sartono 2001:249 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar akan
lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan perusahaan kecil sehingga lebih mudah memperoleh modal di pasar modal.
Semakin besar perusahaan maka investor akan memburu saham perusahaan tersebut sehingga harga sahamnya akan terus meningkat dan
memberikan return yang tinggi Jogiyanto, 2003:282. Elton dan Gruber dalam Jogiyanto, 2003:282 juga menyatakan, perusahaan yang besar dianggap
mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal.
Perusahaan makanan dan minuman adalah salah satu industri yang memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang pesat yang terlihat pada nilai
penjualan yang semakin meningkat www.gapmmi.or.id. Industri makanan dan minuman cenderung diminati oleh investor karena industri ini memegang peranan
penting dalam menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Jumlah penduduk yang besar, peningkatan pendapatan, perubahan gaya hidup, dan peningkatan daya beli
masyarakat merupakan faktor penggerak utama tumbuhnya industri makanan dan minuman. Produk dari industri ini akan tetap dibeli dalam keadaan apapun,
sehingga kegiatan produksi industri ini harus tetap berjalan walaupun dalam kondisi krisis dan menghadapi berbagai tantangan sekalipun.
Besarnya tingkat debt to equity ratio DER, size dan return saham pada beberapa perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Tingkat
DER, size dan return saham pada beberapa perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2012 dan 2013
KODE EMITEN
DER SIZE jutaan rupiah
RETURN 2012
2013 2012
2013 2012
2013
INDF 0.74
1.04 59.389.405
78.092.789 0.271
0.128 MYOR
1.71 1.49
8.302.506 9.710.223
0.403 0.516
AISA 1.13
0.90 3.867.576
5.020.824 1.181
0.324 ULTJ
0.44 0.39
2.420.793 2.811.620
0.231 2.383
ADES 0.86
0.67 389.094
441.064 0.900
0.041
Sumber: www.idx.co.id data diolah
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kenaikan atau penurunan debt to equity ratio DER pada perusahaan INDF, MYOR, dan ULTJ diikuti oleh penurunan
atau kenaikan return saham. Hal ini sesuai dengan pendapat Syahyunan 2013 yang menyatakan bahwa beban hutang yang tinggi akan membuat harga saham
mengalami penurunan sehingga return saham juga mengalami penurunan. Sedangkan pada AISA dan ADES debt to equity ratio mengalami penurunan akan
tetapi tidak diikuti dengan kenaikan return saham Tabel 1.1 diatas juga menunjukkan kenaikan total aset atau size yang
dimiliki oleh perusahaan MYOR dan ULTJ juga diikuti oleh kenaikan return saham. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto 2003 yang menyatakan
bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar return saham yang diterima atau size berpengaruh positif terhadap return saham. Berbeda dengan
perusahaan INDF, AISA dan ADES yang total asetnya mengalami kenaikan akan
tetapi return saham mengalami penurunan atau perubahan size berbanding negatif terhadap return saham.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Rasio
Leverage dan Size Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” .