Kadar Isoflavon Wang et al. 1990

16 Selain itu, digunakan juga uji ranking hedonik untuk membandingkan atribut mutu mulai dari yang terpenting sampai yang tidak dari produk tempe yang disterilisasi. Hasil rekapitulasi data uji rating hedonik yang diperoleh tersebut kemudian diolah dengan SPSS 15 dengan metode ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjutan Duncan Test sementara rekapitulasi data hasil uji ranking atribut diolah dengan Friedman Test. Tingkat persepsi panelis untuk uji rating hedonik digambarkan berdasarkan skor sebagai berikut: 5 = sangat suka, 4 = suka, 3 = netral, 2 = tidak suka, dan 1 = sangat tidak suka.

j. Kadar Isoflavon Wang et al. 1990

1 Pembuatan Kurva Standar Isoflavon Standar isoflavon yang tersedia diencerkan dengan fase gerak yang digunakan dalam HPLC metanol dan amonium asetat dengan perbandingan 6:4 v:v. Variasi konsentrasi standar yang digunakan adalah 0.002, 0.010, 0.020, 0.050, 0.100, 0.140, 0.200 μg. Standar kemudian diinjekkan ke dalam HPLC agar diperoleh kurva standar isoflavon. 2 Persiapan Sampel a Isoflavon Bebas Sampel sebanyak 20.0 g diblender dengan 60 HCl 1 M dengan kecepatan tinggi lalu diambil 8 g sampel dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 mL. Selanjutnya ditambahkan 24 mL asetonitril dan diaduk selama kurang lebih 1 menit lalu didiamkan selama beberapa menit hingga terbentuk endapan. Sebanyak 1 mL supernatan diambil dan ditambahkan dengan H 2 O lalu disaring dengan filter glass fiber Gelman tipe AE ukuran 13 mm. Sampel siap untuk dianalasis dengan HPLC. b Total Isoflavon Sampel sebanyak 2.0 g dicampur dengan 24 mL HCl 1 M di dalam erlenmeyer 150 mL lalu dipanaskan dalam waterbath selama 2 jam pada suhu 98-100 o C. Setelah didinginkan, sampel kemudian ditambah dengan 96 mL asetonitril dan diaduk selama 1 menit. Setelah didiamkan beberapa menit hingga terbentuk endapan, diambil sebanyak 1 mL supernatan diambil dan ditambahkan dengan H 2 O lalu disaring dengan filter glass fiber Gelman tipe AE ukuran 13 mm. Sampel siap untuk dianalasis dengan HPLC. 3 Analisis HPLC Analisis HPLC dilakukan dengan menggunakan kolom C-18 jenis Bondapak 3.9 mm i.d x 30 cm. Detektor yang digunakan ada 2 yaitu, detektor UV pada panjang gelombang 254 nm dan detektor fluorosens pada panjang gelombang 365 nm eksitasi dan 418 nm emisi. Fase gerak yang digunakan adalah metanol dan amonium asetat dengan perbandingan 6:4 v:v yang dialirkan dengan kecepatan sebesar 1 mL per menit. Sebanyak 20 µL sampel disuntikkan ke dalam kolom. Jenis senyawa isoflavon yang dapat diidentifikasi adalan genistein, daidzein. Penentuan kadar isoflavon ditentukan berdasarkan kurva standar isoflavon yang telah dibuat sebelumnya. 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PENENTUAN WAKTU VENTING RETORT