Uji Distribusi Panas Modifikasi Kusnandar et al. 2009 Uji Penetrasi Panas Subarna et al. 2008

10 III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempe kedelai yang diproduksi oleh produsen sesuai dengan ketebalan yang telah ditentukan 1, 3, 5 cm lalu dipotong dengan bentuk kubus dengan volume tempe 1, 27, dan 125 cm 3 . Bahan yang digunakan untuk pembuatan medium pengalengan tempe berupa air, garam, dan minyak. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis antara lain adalah air destilata, K 2 SO 4 , HgO, Na 2 S 2 O 3 , H 2 SO 4 , H 3 BO 3 , HCl, indikator PP, asetonitril. amonium asetat, metanol. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah retort vertikal dengan kapasitas air 80 L, thermocouple, thermorecorder, kaleng, neraca digital, termometer. Alat-alat yang digunakan dalam analisis adalah Texture Analyzer, HPLC High Performance Liquid Chromatography dengan kolom C-18 jenis Bondapak 3.9 mm i.d x 30 cm, penetrometer, pH meter, pisau, cawan alumunium, cawan porselen, neraca analitik, oven pengering, Konica Minolta chromameter CR-300, gegep, pinset, batang pengaduk, dan beberapa alat gelas.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu: 1 penentuan waktu venting melalui uji distribusi panas, 2 penentuan kombinasi suhu dan waktu sterilisasi melalui uji penetrasi panas, 3 pengalengan tempe, dan 4 analisis produk. Garis besar penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

1. Uji Distribusi Panas Modifikasi Kusnandar et al. 2009

Uji distribusi panas dilakukan sebanyak dua kali ulangan dengan menempatkan 10 termokopel pada 10 titik berbeda dalam keranjang di antara kaleng berukuran 301x407 yang diisi dengan air hingga penuh agar tercapai kondisi vakum. Keranjang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam retort hasil modifikasi di posisi tertentu dalam retort yang diduga lambat menerima panas. Hasil modifikasi lain, retort dioperasikan hingga mencapai setting suhu yang diinginkan, yaitu 117 o C. Perubahan suhu retort selama proses sterilisasi dicatat dengan termorekorder. Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai come-up-time CUT selama proses venting dalam retort vertikal dengan kapasitas air sebanyak 80 L yang dapat diisi kaleng berukuran 301 x 407 sebanyak 100 buah sehingga dapat diketahui waktu yang diperlukan untuk venting sampai retort mencapai suhu yang diinginkan. Dari pengukuran distribusi panas ini diperoleh grafik hubungan suhu dan waktu yang menggambarkan pada suhu dan waktu berapa proses venting selesai dilakukan serta posisi titik terdingin dalam retort.

2. Uji Penetrasi Panas Subarna et al. 2008

Uji penetrasi panas difokuskan pada titik terdingin dalam retort yang diketahui dari uji distribusi panas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan termokopel yang dipasang di titik terdingin dari produk, dan dihubungkan dengan termorekorder. Posisi titik terdingin untuk bahan yang mengalami perambatan panas secara konveksi pada kemasan dengan bentuk silindris vertikal, seperti tempe yang dikalengkan, akan berada di titik tengah di 13 ketinggian kemasan bagian bawah Kusnandar et al. 2006. Tempe dengan ketebalan 1, 3,5 cm dipotong menjadi bentuk kubus dengan volume 1, 27, dan 125 cm 3 . Selanjutnya sebanyak 200 g tempe dimasukkan ke dalam kaleng lalu diisi medium hingga penuh. Kaleng-kaleng tersebut disusun dalam keranjang yang berada di dalam retort lalu retort dioperasikan pada setting suhu yang diinginkan. Retort yang Gambar 1. D Dilakukan volume 1 Dilakuka medium iagram alir tah n uji penetrasi 1, 27, 125 cm 3 minyak de Data kom sterilisa an pengalenga m air, larutan Analisis war Tempe d Analisis Nilai gi ster hap penelitian Uji distribus Data waktu v i panas pada t 3 dalam mediu engan nilai Fo mbinasi suhu asi tempe untu an tempe deng garam 2 , d kombinas rna, tekstur, p dengan sifat fis disuka proksimat dan izi dan kadar i rilisasi dan tem n si panas venting empe dengan um air, larutan 4, 8, dan 12 m T dan waktu uk setiap nilai gan ketebalan an minyak den i T, t pH, dan organo sik yang baik ai n kadar isoflav isoflavon temp mpe mentah d= 1, 3, 5 cm n garam 2 , d menit u t Fo 1, 3, 5 cm dal ngan beberap oleptik dan von pe m dan dan lam pa Tem 11 mpe mentah 12 digunakan adalah retort vertikal dengan kapasitas air sebanyak 80 L dan dapat diisi kaleng berukuran 301 x 407 hingga 100 buah. Suhu produk dan medium selama pemanasan dan pendinginan dicatat dengan termorekorder. Data penetrasi panas yang diperoleh dari percobaan akan menghasilkan plot hubungan suhu dengan waktu. Data yang diperoleh dari kurva penetrasi panas ini kemudian diolah menggunakan metode umum dan formula sehingga diperoleh karakteristik penetrasi panas dalam pangan yang diproses dan nilai waktu proses berdasarkan nilai Fo yang telah ditentukan berdasarkan konsep 12D yaitu 4, 8, dan 12 menit. Konsep 12D merupakan konsep pemusnahan mikroba target dalam proses pengalengan sebanyak 12 siklus log. Mikroba target dalam proses pengalengan adalah Clostridium botulinum . Kusnandar et al. 2006 menyatakan bahwa kombinasi suhu dan waktu yang digunakan untuk membunuh Clostridium botulinum, mikroba target dalam proses pengalengan, adalah selama 3-4 menit pada suhu 121 o C. Berikut adalah perhitungan nilai Fo parsial dan Fo total berdasarkan metode umum: F = Lr n + Lr n-1 x ∆t ………..8 2 Fo = ׬ ሺܮܴሻ݀ݐ ௧ ଴ …………………..9 Fo = ∑ Lr n + Lr n-1 x ∆t ……10 2 Lr n = Lethal rate pada menit ke-n Lr n-1 = Lethal rate pada n menit sebelumnya ∆t = rentang perubahan waktu yang digunakan Fo = nilai sterilisasi pada suhu 250 o F 121.1 o C bagi mikroba yang punya nilai z tertentu ∆t = peningkatan atau selang waktu yang digunakan untuk mengamati nilai T T = suhu pengamatan pada waktu tertentu LR = 10 Tr-Trefz adalah nilai lethal rate Perhitungan nilai Fo berdasarkan metode formula ditentukan berdasarkan persamaan berikut: Fo = U x L= f h x Lf h U…….11 L = 10 Tr-Trefz adalah nilai lethal rate f h = waktu yang diperlukan kurva penetrasi panas melewati 1 siklus log pada fase pemanasan Nilai waktu proses berdasarkan metode formula ditentukan berdasarkan persamaan berikut: t B = f h log J h .I h g ..................12 t B = 0.42 t c + t p …………...........13 13

3. Pengalengan Tempe