14
memotong sampel tempe dengan jarak pengirisan dari permukaan sejauh 3 cm dan kecepatan pengirisan 1.5 mms.
Sampel yang memiliki ukuran dimensi yang seragam d x d x d cm diletakkan pada piringan. Plunger diaktifkan dengan menekan TA quick run as test atau tombol
Ctrl dan Q pada komputer. Probe akan bergerak ke bawah dan menyentuh permukaan
sampel, setelah itu probe akan kembali ke tempat semula. Hasil pengukuran akan terekam dalam bentuk kurva. Pengkuran tingkat kekerasan dan daya iris dilakukan
sebanyak dua kali ulangan, masing-masing simplo.
b.
Warna Faridah et al. 2008
Pengujian sifat fisik warna dilakukan dengan menggunakan alat Minolta Chroma Meters
CR310. Pengukuran warna dilakukan dengan cara mendekatkan kamera pengukur warna pada sampel dan dilanjutkan dengan menekan tombol Target Color
Set . Data hasil pengukuran warna L, a, dan b akan tercatat pada alat Paper Sheet.
Pengukuran warna dilakukan sebanyak dua kali ulangan, masing-masing simplo. Nilai L menunjukkan tingkat kecerahan yang memiliki nilai antara 0 hitam
sampai 100 putih. Nilai a menunjukkan warna kromatik merah sampai hijau. Nilai + a positif mempunyai kisaran 0 sampai 100 untuk warna merah dan nilai – a
negatif dari 0 sampai -80 untuk warna hijau. Nilai b menunjukkan warna kromatik biru sampai kuning dengan kisaran 0 sampai +70 untuk warna kuning dan nilai 0
sampai -70 untuk warna biru.
c. Nilai pH Apriyantono et al. 1989
Sebelum pengukuran, pH meter telah dinyalakan dan distabilkan selama 15-30 menit, kemudian dikalibrasi dengan menggunakan larutan buffer pada pH 4 dan
pH 7. Elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan kertas pengering. Contoh yang telah dihaluskan sebanyak 10 gram ditambah dengan 10 ml air
destilata dan dicampur sampai merata. Elektroda pH meter kemudian dicelupkan ke dalam sampel dan dibiarkan hingga menunjukkan suatu angka stabil. Dalam
penelitian ini, nilai pH diukur sebanyak dua kali ulangan, masing-masing simplo.
d. Kadar Air AOAC 2006
Cawan aluminium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang A. Sampel ditimbang sebanyak
± 2 g dalam cawan B. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 100
o
C selama 6 jam. Cawan dipindahkan ke dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan
beserta isinya dikeringkan kembali sampai diperoleh berat konstan C. Perhitungan :
Kadar Air bb =
100 x
B A
C B
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
− −
e. Kadar Abu AOAC 2006
Cawan untuk melakukan pengabuan disiapkan kemudian dikeringkan dalam oven selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. Sampel
ditimbang sebanyak ± 3 g dalam cawan B, kemudian dibakar dalam ruang asap sampai tidak mengeluarkan asap lagi. Selanjutnya dilakukan pengabuan di dalam
tanur listrik pada suhu 400-600
o
C selama 4-6 jam sampai terbentuk abu berwarna putih atau memiliki berat yang tetap. Abu beserta cawan didinginkan dalam desikator
kemudian ditimbang C.
15
Perhitungan : Kadar Abu bb =
100 x
B A
C −
f. Kadar Lemak AOAC 2006
Labu lemak disediakan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxhlet yang digunakan. Labu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105-110
o
C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang A. Ditimbang sebanyak ± 5 g
sampel B dalam kertas saring, kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam ekstraksi soxhlet dan dipasang pada alat
kondensor. Pelarut heksana dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya. Dilakukan refluks selama 5 jam sampai pelarut yang turun kembali menjadi bening. Pelarut yang
tersisa dalam labu lemak didestilasi dan kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105
o
C. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator kemudian labu beserta lemak ditimbang C dan dilakukan perhitungan kadar lemak.
Perhitungan : Kadar Lemak =
100 x
B A
C −
g. Kadar protein total AOAC 1995