20 kemungkinan terjadinya penipuan dan kecurangan; menilai estimasi,
kebijakan dan penilaian manajemen yang dipertimbangkan mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan Arifani, 2013.
4. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar mencapai
tujuan goal ending. Penilaian kinerja bertujuan untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta mematuhi
standar perilaku perusahaan yang tercermin dalam budaya perusahaan, hal ini ditujukan untuk menghasilkan tindakan dan prestasi kerja yang diharapkan
Rachmad, 2013. Evaluasi perusahaan yang mengacu pada standar eksternal melalui
competitive benchamarking memberikan gagasan untuk mengembangkan
analisis rasio keuangan perusahaan individual dengan memepertimbangkan rasio industri Martono,2002. Analisis kinerja perusahaan individual dengan
menggunakan pendekatan industri dinilai sangat relevan dalam persaingan industri. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan namun juga faktor eksternal perusahaan.Salah satu indikator penting yang digunakan dalam persaingan
industri adalah daya tarik bisnis bussines attractiveness. Indikator ini dapat diukur dengan rasio profitabilitas industri yang seperti ROA dan ROE. Kinerja
keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi dan keadaan dari suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis
21 keuangan, sehingga dapat diketahui baik atau buruknya kondisi keuangan dan
prestasi kerja sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Menurut Helfert dalam Widyastuti 2006 kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan
individu yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Kinerja keuangan digunakan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan di masa lalu.
Ukuran keuangan juga dilengkapi dengan ukuran-ukuran non keuangan yang menunjukkan kepuasan pelanggan, produktivitas dan cost effectiveness proses
bisnis dan produktifitas serta komitmen dari tiap personal untuk menentukan kinerja keuangan di masa yang akan datang Hana, 2013.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu
untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak
keuangan kumulatif
dan ekonomi
dari keputusan
dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam
membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip
akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak
mewakili hasil dan kondisi ekonomi Sari dkk., 2013.
22
B. Hasil-hasil Penelitain Sebelumnya
Penelitian mengenai “Pengaruh Investment Opportunity Set dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja perusahaan
” ini menggunakan beberapa acuan penelitian sebelumnya.
Penelitian Christiningrum 2015 dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2000-2010 membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dan IOS terhadap kinerja
perusahaan segmen sedangkan diversification strategy dan leverage terdapat pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan segmen.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sun dkk, 2014 membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara investment
opportunity set , gross domestic product growth dan Chief Executive Officer
ownership terhadap kinerja perusahaan setelah diterapkannya peraturan
Sarbanes-Oxley .
Sedangkan dalam penelitian Marinda dkk, 2014 dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor aneka industri yang
terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 membuktikan bahwa investment opportunity set
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan, investment opportunity set
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian Laksana 2014 dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
23 terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012 membuktikan bahwa jumlah dewan
direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2008-2012 sedangkan Kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Proporsi dewan komisaris independen dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Priatiningtyas 2014 dengan sampel pada penelitian ini sebanyak 110 perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012 menyatakan hasil analisis regresi membuktikan seluruh variabel independen yang digunakan yaitu proporsi
dewan komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh variabel Return on Assets ROA.
Penelitian Widagdo dan Chariri 2014 dengan populasi dalam penelitian perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012
dengan sampel sebanyak 85 perusahaan membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan
sedangkan independensi komite audit, independensi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, dan jumlah rapat
komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
24 Penelitian yang dilakukan oleh Lukas dan Basuki 2015 dengan sampel
perusahaan perbankan sebanyak 31 perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012 membuktikan bahwa kepemilikan asing, ukuran dewan
direksi, dan auditor eksternal memiliki pengaruh yang signifikan dengan kinerja keuangan perbankan, sedangkan pemegang saham mayoritas,
kepemilikan pemerintah, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan capital adequacy ratio CAR tidah memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan perbankan. Penelitian Martsila dan Meiranto 2013 dengan sampel perusahaan non
finansial sebanyak 39 perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009- 2010 membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan
konsentrasi kepemilikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Namun, ukuran dewan komisaris, konsentrasi kepemilikan dan leverage
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap PER. Penelitian yang dilakukan oleh Velnampy 2013 dengan sampel
perusahaan sebanyak 287 perusahaan yang terdaftar di Colombo Stock Exchange
periode tahun 2007-2011 memembuktikan bahwa ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, struktur dewan direksi dan jumlah rapat
dewan direksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE.
Penelitian Arifani 2013 dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 186 perusahaan dari berbagai sektor yang terdaftar di
BEI periode tahun 2010-2011 membuktikan bahwa komite audit, kepemilikan
25 istitusional dan komisaris independen mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan karena kepemilikan manajerial yang minoritas
tidak dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan karena pengambilan keputusan manajemen dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan
masih dipengaruhi oleh pemegang saham yang lebih besar. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmad 2013 dengan populasi yang
digunakan dlam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011 membuktikan bahwa dewan komisaris dan
kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan, sedangkan Komite audit, dewan direksi, dewan komisaris
independen dan kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
26 Adapun hasil perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan sebelumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
“Pengaruh Investment Opportunity Set X1, Kepemilikan manajerial X2, Dewan komisaris X3 dan Komite Audit X4 Terhadap Kinerja Perusahaan
Y”
No. Peneliti Judul Sumber Metodologi Penelitian
X1 X2 X3 X4 Y Hasil
1.
Fajrul Marinda, Moch Dzulkirom AR, Muhammad Saifi
“Pengaruh Investment Opportunity Set
IOS Dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan
” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14,
No. 1: 1-10 Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: laporan tahunan Sampel: perusahaan aneka
industri yang terdaftar di BEI Tahun data: 2010-2012
Metode analisis: SEM v
v 1. IOS
tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
perusahaan. 2. IOS berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. 3.
Struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
keuangan.
2.
Jerry Sun, George Lan dan Zhenzhong Ma
“Investment Opportunity Set, Board Independence, and Firm
Performance
” Managerial Finance, Vol. 40,
No.5: 454-468 Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: laporan tahunan Sampel: perusahaan yg teraftar
di Investor Responsibility Research CenterIRRC dan
koresponden US Stock Exchange
Tahun data: 2000-2005 v
v 1. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara IOS terhadap kinerja perusahaan.
2. Terdapak pengaruh yang signifikan antara komisaris
independen dengan kinerja perusahaan.
Bersambung pada halaman selanjutnya
27 Tabel 2.1 Lanjutan
No.
Peneliti Judul Sumber
Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y
Hasil 3.
MF Christiningrum “Effect of Diversification Strategy,
Leverage and IOS on Multi Segment Corporate
Performance in
Indonesia ”
Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol.6 No 5 S5
Jenis penelitian: kuantitatif Sumber data: laporan tahunan
Sampel: 120 perusahaan yang terdaftar di BEI
Tahun data: 2000-2010 Variable lainnya: diversification
strategy, leverage indipenden v
v 1. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara IOS terhadap kinerja perusahaan segmen,
hal ini disebabkan adanya manajemen laba.
4.
Dominikus Octavianto Kresno Widagdo dan Anis Chariri
“Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan
” Diponegoro Journal Of Accounting,
Vol. 3, No.3: 1-9. Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: laporan keuangan tahunan
Sampel:
85 perusahaan non- financial
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI
Tahun data: 2012 Metode analisis: analisis regresi
linear berganda v
v v
1. Terdapat pengaruh signifikan antara ukuran dewan komisaris
dengan kinerja perusahaan. 2. Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara independensi komite audit dengan kinerja
perusahaan.
3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan
manajerial dengan kinerja perusahaan.
Bersambung pada halaman selanjutnya
28 Tabel 2.1 Lanjutan
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
No. Peneliti Judul Sumber Metodologi Penelitian
X1 X2 X3 X4 Y Hasil 5.
Anas Ainur Rachmad
“Pengaruh Penerapan Corporate Governance
Berbasis Karakteristik Manajerial Pada Kinerja Perusahaan
Manufaktur ”
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, H: 678-696.
Jenis penelitian: kualitatif Sumber data: laporan keuangan
tahunan Sampel: perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI Tahun data: 2007-2011
Metode analisis: analisis regresi linear berganda
v v
v v
1. Komite audit, dewan direksi, dewan komisaris independen
dan kepemilikan manajerial secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan,
ukuran komite audit belum mampu menjamin kinerja
perusahaan.
6. Intan Lifinda Ayuning Putri dan
Yeney Widya Prihatiningtyas, DBA., Ak., CA.
“Pengaruh Good Corporate Governance
Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan ”
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Jenis penelitian: kualitatif
Sumber data: laporan tahunan perusahaan
Sampel: 110 perusahaan yang terdaftar di BEI
Tahun data: 2008-2012 Metode analisis:
multiple linear regression.
v v
1.
Hasil lain pada penelitian ini menunjukkan bahwa GCG dan
struktur kepemilikan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang
dihitung dengan Return on Asset ROA
.
29
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Penelitian ini diteliti:
Pengaruh Investment Opportunity Set IOS dan Karakteristik Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan.
Basis Teori : Teori Agensi
Variabel Independen Variabel Dependen
Investment Opportunity Set X
1
Sun 2014, Marinda 2014 dan
Hutchinson 2004 Kepemilikan Manajerial X
2
Wibowo dan Aisjah 2014 dan Arifani 2013
Ukuran Dewan Komisaris X
3
Martsila 2013 Ukuran Komite Audit X
4
Rachmat 2013 dan Arifani 2013 Kinerja Perusahaan Y
Rachmad 2013, Hana 2013 dan Sari et al., 2013
30 Lanjutan Gambar 2.1
D. Dasar Perumusan Hipotesis
1. Investment Opportunity Set dan Kinerja Perusahaan