Teori Agensi Agency Theory Investment Opportunity Set IOS

12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi Agency Theory

Teori Agensi menjelaskan hubungan antara principal dengan agent. Hubungan keagenan merupakan hubungan kontrak antara principal yang mempekerjakan agent untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Namun adanya perbedaan kepentingan antara principal stakeholders dan agent manajer menyebabkan munculnya masalah baru. Pendelegasian principal kepada agent membuat pemilik perusahaan tidak dapat mengawasi kinerja manajer, sehingga keputusan manajer kadang tidak sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan. Perbedaan kepentingan tersebut dapat mengarah pada tindak kecurangan dan penipuan yang dilakukan agent terhadap principal , yang dikenal dengan istilah moral hazard. Jensen dan Meckling, 1976 dalam Widagdo dan Chariri, 2014. Jensen dan Meckling 1976 dalam teori agensi-nya mengatakan bahwa agency problem timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan Principal dengan manajemen Agent. Menurut Al-Faki 2006, untuk memunculkan keselarasan antara pemilik perusahaan dan manajemen, diperlukan transparansi dari pihak manajemen kepada pemilik perusahaan, serta keadilan kepada stakeholders lain Widagdo dan Chariri, 2014. 13 Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik pemegang saham. Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi information asymmetric Cornett, 2006 dalam Laksana, 2015.

2. Investment Opportunity Set IOS

Menurut Myers 1997 Investment Opportunity Set IOS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki asset in place dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net Present Value NPV positif dana kan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Kallapur dan Trombley 2001 pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size-nya, sementara IOS merupakan opsi untuk berinvestasi pada suatu proyek yang memiliki Net Present Value positif Marinda, 2014. IOS Investment Opportunity Set merupakan kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan di masa depan. Bagi perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi tinggi senantiasa melakukan ekspansi dalam strategi bisnisnya, maka akan semakin membutuhkan dana eksternal. Perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi atau investment opportunity set IOS tinggi memiliki 14 peluang pertumbuhan yang tinggi yang akan mempengaruhi perubahan tingkat laba dan menentukan kualitas informasi laba Oktarya dkk., 2014 Investment Opportunity Set IOS menurut Norpratiwi 2007 adalah nilai kesempatan investasi yang merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Secara umum Norpratiwi 2007 mengatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat bergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang Simamora dkk, 2014. IOS adalah beban yang dikeluarkan oleh pihak manajemen yang mencerminkan nilai perusahaan sesuai dengan kebijakan dari manajemen itu sendiri. IOS juga dapat digunakan sebagai pilihan investasi saat ini dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak Gaver dan Gaver, 1993. Konsep IOS menyatakan bahwa perusahaan merupakan kombinasi antara aset yang dimiliki asset in place dan investment opportunity intangible asset Yendrawati dan Rezki, 2013 dalam Aristantia, 2015. 15

3. Good Corporate Governance GCG

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Intervensi Profitabilitas dalam Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Publik Sektor Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2011-2013

2 58 135

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103