42
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Investment Opportunity Set IOS
Menurut Myers 1997 Investment Opportunity Set IOS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki
asset in place dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net Present Value
NPV positif dana kan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Kallapur dan Trombley 2001 pertumbuhan merupakan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan size-nya, sementara IOS merupakan opsi untuk berinvestasi pada suatu proyek yang memiliki Net Present Value positif
Marinda, 2014. Investment Opportunity Set
dapat diukur dengan menggunakan indikator Market Value Assets to Book Value Asset:
2. Good Corporate Governance
Menurut Komite Cadbury, Good Corporate Governance adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para pemegang saham
MVABVA=
�� −��+ ℎ
×ℎ � ��
43 khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Ada beberapa keuntungan
atau manfaat yang bisa dipetik oleh perusahaan dengan diterapkannya Good Corporate Governance yaitu; 1 Peningkatan kinerja perusahaan melalui
terciptanya proses pengambilan keputusan yang baik dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan lebih baik, 2 Perolehan dana
pembiayaan yang lebih murah karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value, 3 Pengembalian kepercayaan
investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, 4 Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholders value dan deviden Dewi dan Widagdo, 2012:83.
a. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak jajaran manajerial perusahaan dari jumlah saham yang
beredar pada tahun tertentu. Yang termasuk kedalam jajaran manejerial adalah dewan komisaris serta dewan direksi perusahaan.
Jensen dan Meckeling 1976 mengatakan bahwa memaksimalkan jumlah kepemilikan manajerial adalah salah satu cara untuk
menekan terjadinya konflik agensi dalam perusahaan, dikarenakan manajemen akan berimbas langsung dengan keputusan yang
diambil. Dengan meningkatnya jumlah kepemilkan manajerial, akan mempererat status kekayaan manajemen secara pribadi
dengan kekayaan perusahaan, sehingga manajemen akan berusaha
44 untuk mengurangi resiko atas kehilangan kekayaannya Wibowo
dan Aisjah, 2014. Pengukurannya adalah sebagai berikut:
b. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Perusahaan. Adanya kesulitan dalam perusahaan dengan anggota dewan komisaris yang
banyak membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan yang nantinya berdampak pula pada kinerja
perusahaan yang semakin menurun Yermack 1996, Eisenberg, Sundgren, dan Wells 1998 dalam Dewi dan Widagdo, 2012.
Pengukurannya sebagai berikut:
c. Ukuran Komite Audit
Sam ’ani 2008 menjelaskan bahwa komite audit berperan
dalam memastikan kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan. Fungsi komite audit yang efektif akan mengarah pada
semakin baiknya fungsi control sehingga konflik keagenan dapat diminimalisasi Rachmat, 2013. Pengukurannya sebagai berikut:
Kepemilikan manajerial =
� � �� �
� � � �
×
Ukuran Komite Audit = Jumlah seluruh anggota komite audit Ukuran Dewan Komisaris = Jumlah seluruh dewan komisaris
45
3. Kinerja Perusahaan