39 Durbin Watson.
Menurut Santoso 2014 nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode regresi linear berganda. Metode regresi linear
berganda yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala
pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier Indriantoro dan Supomo, 2002 dalam Nurkhin 2009:40. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Investment Opportunity Set IOS dan good corporate governance
yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, komite audit dan ukuran dewan komisaris. Sedangkan variabel dependennya
adalah kinerja perusahaan. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
ROA = α+ β
1
IOS + β
2
KM + β
3
DK+ β
4
KA+ e Dimana;
ROAit = kinerja perusahaani tahun ke-t yang diukur
menggunakan ROA α
= konstanta β
1
, β
2
, β
3
, β
4
= koefisien regresi IOS
= Investment Opportunity Set KM
= Kepemilikan Manajerial UDK
= Ukuran Dewan Komisaris
40 KA
= KomiteAudit e
= error kesalahan pengganggu
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali, 2013. Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social
Sciences SPSS versi 21. Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi
oleh nilai signifikansi koefisien variabel yang bersangkutan setelah dilakukan pengujian. Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan t-
test.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2013, uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level
0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
41 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi
tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi
signifikan. Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Simultan Uji Statistik F
Uji F bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama antara variabel-variabel independen IOS, kepemilikan
manajerial, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit terhadap variabel dependen kinerja perusahaan. Uji F dilakukan dengan
membandingkan besarnya F
hitung
dengan F
tabel
atau dapat pula dilakukan dengan melihat probabilitasnya. Apabila F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
maka semua variabel independen berpengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Sedangkan pengujian dengan nilai
probabilitas yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi 5 maka model diterima.
42
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Investment Opportunity Set IOS