Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus melawan dispute; D keyakinan-keyakinan irrasional itu agar kliennya bisa
menikmati dampak-dampak effects; E psikologis positif dari keyakinan- keyakinan yang rasional.
4. Tahapan atau langkah-langkah terapi rasional emotif tingkah laku
Beberapa langkah yang dilakukan dalam terapi rasional emotif tingkah laku Palmer, 2011 adalah sebagai berikut :
a. Langkah pertama: identifikasi masalah Langkah ini untuk mengetahui masalah yang spesifik yang dialami subjek agar
dapat dilakukan tindakan. b. Langkah kedua: pemahaman masalah
Pada langkah ini, terapis dan klien harus sama-sama memahami masalah yang sedang dihadapi. Menentukan apa yang menjadi fokus permasalah yang
dihadapi subjek. c. Langkah ketiga: mengubah keyakinan irasional disputing
Langkah ini mengubah keyakinan yang menyebabkan gangguan, yaitu keyakinan yang irasional, agar keyakinan tersebut dapat berubah menjadi yang
rasional. d. Langkah keempat: memelihara perubahan positif
Pada langkah ini keyakinan yang sudah berubah menjadi rasional dipertahankan dan terus dimonitor agar menetap.
Universitas Sumatera Utara
e. Langkah kelima: evaluasi Pada langkah ini terapis dan subjek bersama-sama mengevaluasi sesi-sesi
sebelumnya, apakah sudah berhasil mengubah keyakinan yang irasional menjadi rasional. Jika sudah berhasil terapis harus mempersiapkan subjek agar
tidak tergantung pada proses terapi sehingga dapat mempertahankan hasil terapi dikehidupannya sehari-hari.
5. Teknik-teknik terapi rasional emotif tingkah laku
Terapi rasional emotif tingkah laku menggunakan berbagai teknik yang bersifat kognitif, afektif dan behavioristik yang disesuaikan dengan kondisi klien.
Setiap terapis dapat mempergunakan gabungan-gabungan teknik sejauh penggabungan itu memungkinkan dalam Ellis, 1997. Hal ini juga sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Sacks 2004 bahwa terapi rasional emotif tingkah laku dapat mengintegrasikan bermacam-macam teknik kognitif, emotif dan tingkah
laku. Teknik-teknik tersebut diantaranya, yaitu : 1. Teknik-teknik Kognitif
Teknik-teknik kognitif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien.
a. Teknik Pengajaran - Dalam terapi rasional emotif tingkah laku, terapis mengambil peranan lebih aktif dari klien. Teknik ini memberikan keleluasan
kepada terapis untuk berbicara serta menunjukkan sesuatu kepada klien, terutama menunjukkan bagaimana ketidaklogisan berfikir itu secara
langsung menimbulkan gangguan emosi kepada klien tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Teknik Persuasif - Meyakinkan klien untuk mengubah pandangannya karena pandangan yang ia kemukakan itu tidak benar. Terapis langsung mencoba
meyakinkan, mengemukakan pelbagai argumentasi untuk menunjukkan apa
yang dianggap oleh klien itu adalah tidak benar.
c. Teknik Konfrontasi – Terapis menyerang ketidaklogisan berfikir klien dan
membawa klien ke arah berfikir yang lebih logis.
d. Teknik Pemberian Tugas - Terapis memberi tugas kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata. Misalnya,
menugaskan klien bergaul dengan anggota masyarakat kalau mereka merasa dipencilkan dari pergaulan atau membaca buku untuk memperbaiki
kekeliruan caranya berfikir.
2. Teknik-teknik Emotif Teknik-teknik emotif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah emosi
klien. Teknik yang sering digunakan antara lain ialah: a. Teknik Sosiodrama - Memberi peluang mengekspresikan pelbagai perasaan
yang menekan klien itu melalui suasana yang didramatisasikan sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan, tulisan
atau melalui gerakan dramatis. b. Teknik Self Modelling - Digunakan dengan meminta klien berjanji dengan
terapis untuk menghilangkan perasaan yang menimpanya. Dia diminta taat setia pada janjinya.
Universitas Sumatera Utara
c. Teknik Assertive Training - Digunakan untuk melatih, mendorong dan membiasakan klien dengan pola perilaku tertentu yang diinginkannya.
3. Teknik-teknik Behavioristik Teknik ini khusus untuk mengubah tingkah laku yang tidak diinginkan. Teknik
ini antara lain ialah: a. Teknik Reinforcement - Mendorong klien ke arah perilaku yang diingini
dengan jalan memberi pujian dan hukuman. Pujian pada perilaku yang betul dan hukuman pada perilaku negatif yang dikekalkan.
b. Teknik Social Modelling - Digunakan membentuk perilaku baru pada klien melalui peniruan, pemerhatian terhadap Model Hidup atau Model Simbolik
dari segi percakapan dan interaksi serta pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian
tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipandang lebih sesuai
digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi rasional emotif tingkah laku dalam mengurangi perilaku fobia pada anak yang mengalami fobia terhadap
nasi. Hal ini disebabkan penggunaan metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengetahui lebih jelas bagaimana proses dan hasil penerapan terapi rasional
emotif tingkah laku untuk mengurangi masalah perilaku fobia anak terhadap nasi melalui cara deskripsi dalam bentuk kata-kata, bahasa, perilaku pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode pengambilan data.
Sesuai dengan yang dikemukakan dalam Moleong 2005, yang menyebutkan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Poerwandari 2001 mengatakan bahwa salah satu ciri penelitian kualitatif adalah adanya kontak
personal langsung dengan orang yang diteliti, karena peneliti harus memahami situasi nyata sehari-hari yang memungkinkannya mendeskripsikan dan mengerti
tingkah laku yang tampak maupun kondisi internal orang yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara