adanya diagnosa gangguan yang dialami oleh subjek berdasarkan Diagnosis and Statistic Manual DSM IV-TR.
B. Alat Bantu Penelitian
Dalam pengambilan data, penelitian ini menggunakan beberapa alat bantu yaitu lembar observasi, pedoman wawancara dan alat perekam yang dapat
membantu peneliti untuk mengumpulkan data. 1. Lembar observasi, yang digunakan adalah lembar observasi checklist. Checklist
digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengukur frekuensi dan atau durasi dari perilaku selama periode observasi Minauli, 2002. Checklist dalam
penelitian ini berisikan perilaku-perilaku yang muncul jika dihadapkan pada objek fobia, seperti yang dikemukakan dalam APA 2000. Apabila subjek
memperlihatkan salah satu atau lebih perilaku tertentu diberi tanda checklist √
dan dilihat seberapa banyak frekuensinya selama observasi dilakukan. Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data sebelum dan juga data sesudah
terapi agar nantinya dapat dibandingkan sehingga diketahui apakah terapi berhasil atau tidak.
2. Pedoman wawancara, digunakan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam terapi dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari setiap langkah dalam
terapi, karena pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara disusun berdasarkan tujuan dari masing-masing langkah terapi dan teori, tetapi tidak
tertutup kemungkinan dilakukannya probing untuk menggali hal-hal yang tidak tercantum dalam pedoman wawancara yang telah disusun.
Universitas Sumatera Utara
3. Alat perekam tape recorder, digunakan agar hasil wawancara merupakan data yang akurat sesuai dengan yang disampaikan subjek dalam wawancara.
Poerwandari 2001 menyatakan, sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata, sehingga tidak
bijaksana jika peneliti hanya mengandalkan ingatan. Untuk tujuan tersebut, perlu digunakan alat perekam tape recorder agar peneliti mudah mengulang
kembali rekaman wawancara dan dapat menghubungi subjek kembali apabila ada hal yang masih belum lengkap atau belum jelas. Penggunaan alat perekam
ini dilakukan dengan seizin subjek. Selain itu penggunaan tape recorder memungkinkan peneliti untuk lebih berkonsentrasi pada apa yang dikatakan
oleh subjek, tape recorder dapat merekam nuansa suara dan bunyi serta aspek- aspek dari wawancara seperti tertawa, desahan, sarkasme secara tajam
Padgett, 1998.
C. Subjek Penelitian