juga sudah mencoba memberikan nasi dalam bentuk lontong, bubur atau yang lainnya tetapi anaknya tetap tidak mau makan.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap analisis data.
1. Tahap persiapan
Tahapan persiapan penelitian dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama penelitian.
1.a. Mempelajari teori Mempelajari teori yang berkaitan dengan terapi rasional emotif tingkah laku
dan specific phobia, untuk memahami hubungan antara terapi rasional emotif tingkah laku dan specific phobia.
1.b. Melakukan pemeriksaan psikologis Pemeriksaan psikologis dilakukan terhadap subjek guna memastikan
karakteristik gangguan dan diagnosa yang dialami subjek. 1.c. Menyusun rancangan terapi
Sebelum terapi dilakukan terlebih dahulu peneliti membuat rancangan terapi. Rancangan terapi disusun berdasarkan langkah-langkah terapi rasional emotif
tingkah laku yang dikemukakan oleh Palmer 2011, yaitu : - Langkah pertama, identifikasi masalah.
- Langkah kedua, pemahaman masalah.
Universitas Sumatera Utara
- Langkah ketiga, mengubah keyakinan irasional. - Langkah keempat, memelihara perubahan positif.
- Langkah kelima, evaluasi. 1.d. Menyusun lembar observasi.
Untuk mengetahui hasil terapi berjalan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dapat mengurangi perilaku fobia subjek terhadap nasi, maka peneliti
membuat lembar observasi yang berbentuk checklist untuk mengetahui gambaran perilaku fobia subjek sebelum dan sesudah terapi. Berikut adalah
lembar observasi checklist yang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 3.1. Lembar Observasi Checklist
NO Perilaku
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Jlh 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Menangis
2 Berteriak
3 Lari menghindar
4 Memukul
5 Berguling
dilantai 6
Badan dingin 7
Memeluk orangtua
8 Menggenggam
orangtua 9
Menunjukkan wajah seperti
ingin muntah
10 Berdiri di belakang pintu,
lemari dan sudut ruangan
11 Berteriak memanggil ibu
Keterangan : 1 = pagi hari 2 = siang hari
3 = malam hari
Universitas Sumatera Utara
1.e. Menyusun pedoman wawancara. Agar pelaksanaan terapi yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan pada
masing-masing langkah terapi, maka sebelum melaksanakan terapi, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman wawancara berdasarkan tujuan terapi.
Adapun pedoman wawancara yang digunakan adalah sebagai berikut : Langkah 1 : 1. Mengapa subjek tidak mau makan nasi?
Langkah 2 : 2. Apa yang subjek lakukan jika didepan subjek ada nasi? 3. Menurut subjek apa beda nasi dan ulat?
Langkah 3 : 4. Apa itu nasi? 5. Menurut subjek makan nasi baik atau tidak?
Langkah 4 : 6. Apa saja manfaat dari nasi? 7. Menurut subjek bagaimana kalau orang tidak makan nasi?
Langkah 5 : 8. Apakah subjek mau makan nasi? 1.f. Informed consent
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak yang masih di bawah umur yaitu berusia 6 tahun, maka peneliti meminta persetujuan orangtua dari
subjek penelitian untuk mengikuti program terapi rasional emotif tingkah laku dan membicarakan ketentuan pelaksanaan terapi informed consent.
Informed consent dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap pelaksanaan penelitian