dan persisten terhadap objek atau siuasi spesifik. Orang yang mengalami ketakuatan dan reaksi fisiologis yang tinggi bila bertemu dengan objek fobia akan
menimbulkan dorongan kuat untuk menghindar atau melarikan diri dari situasi atau menghidari stimulus yang menakutkan.
Haugaard 2008 mengatakan bahwa specific phobia dikarakteristikkan dengan kecemasan yang sering terjadi karena disebabkan oleh benda atau situasi
tertentu. Selanjutnya juga dikatakan bahwa ketakutan dan kecemasan ini tetap ada walaupun tidak berhubungan langsung dengan objek atau situasi yang ditakuti dan
dapat mengganggu anak dalam hal akademis dan interaksi sosialnya. Berdasarkan uraian di atas, specific phobia adalah ketakutan dan kecemasan
yang bertahan, berlebihan dan tidak masuk akal terhadap suatu objek atau situasi tertentu, sehingga menimbulkan dorongan kuat untuk menghindar atau melarikan
diri dari objek atau situasi tersebut, dan dapat mengganggu anak dalam hal akademis dan interaksi sosialnya.
5. Kriteria diagnostik specific phobia
Kriteria diagnostik specific phobia dalam APA, 2000 adalah: a. Ketakutan yang menyolok dan menetap yang berlebihan dan tidak dapat
dijelaskan, disebabkan oleh objek atau situasi yang spesifik seperti, terbang, ketinggian, hewan, disuntik, melihat darah.
b. Stimulus fobik hampir selalu menyebabkan respon kecemasan atau serangan panik. Catatan: pada anak, kecemasan ditunjukkan dengan menangis, tantrum,
kaku atau lengket pada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Menyadari ketakutannya berlebihan dan tidak dapat dijelaskan. Catatan: pada anak mungkin tidak muncul.
d. Situasi fobik dihindari dengan kecemasan atau distres yang kuat. e. Penghindaran, antisipasi kecemasan atau distres dalam situasi phobik
bertentangan secara signifikan dengan rutinitas orang normal, fungsi pekerjaan pendidikan atau aktivitashubungan sosial, atau ditandai distres tentang fobia.
f. Pada individu di bawah 18 tahun, terjadi sekurang-kurangnya 6 bulan. g. Kecemasan, serangan panik atau menghindari fobia dihubungkan dengan objek
atau situasi spesifik, tidak berkaitan dengan gangguan mental lain, seperti Obsessive-Compulsive Disorder takut terkontaminasi ketidakbersihan
seseorang, Posttraumatic Stress Disorder menjauhi stimulus yang menimbulkan stres berat, Separation Anxiety Disorder menghindari sekolah,
Social Phobia menghindari situasi sosial yang memalukan, Panic Disorder With Agoraphobia, atau Agoraphobia Without History of Panic Disorder.
6. Penyebab specific phobia
Menurut Durand Barlow 2005, ada beberapa penyebab munculnya specific phobia yaitu:
a. Traumatic event Kebanyakan orang yang mengalami specific phobia disebabkan oleh kejadian
trauma. Contohnya jika kita digigit oleh anjing, maka kita akan menjadi phobia terhadap anjing.
Universitas Sumatera Utara
b. Information transmition Seseorang dapat mengalami specific phobia karena sering mengingat sesuatu
yang berbahaya. Misalnya seorang wanita mengalami fobia terhadap ular, padahal wanita tersebut belum pernah bertemu dengan ular. Tetapi, ia sering
dibilang atau mendengar bahwa akan ada ular yang berbahaya di rumput yang tinggi. Hal ini membuat wanita tersebut menggunakan sepatu boot untuk
menghindari bahaya, walaupun ia berjalan di jalan yang biasa. c. Sosial dan Kultural
Faktor ini sangat kuat dapat mempengaruhi seseorang mengalami specific phobia. Dalam masyarakat tidak dapat diterima jika seorang laki-laki
menunjukkan ketakutan dan phobia. Mayoritas specific phobia terjadi pada perempuan.
7. Specific phobia ‘nasi’