• Melihat perilaku subjek saat berhadapan dengan nasi setelah terapi untuk mengetahui adakah pengurangan perilaku fobia subjek.
Metode: • Observasi
• WawancaraTanya jawab Teknik:
• Diskusi • Sosiodrama peneliti berperan sebagai ibu dan subjek berperan sebagai
anak • Pemberian positive reinforcement
Perkiraan waktu : ± 1 jam
2.c. Melakukan observasi setelah terapi Peneliti melakukan observasi partisipan setelah proses terapi selesai
dilakukan. Observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi berbentuk
checklist yang sama seperti observasi sebelum terapi.
3. Tahap analisis data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.a. Menganalisa dan menginterpretasi data observasi.
Data observasi yang diperoleh dengan bantuan lembar observasi checklist, sebelum dan sesudah terapi dianalisa dan dibandingkan hasilnya. Dari hasil
perbandingan tersebut lalu diinterpretasi sesuai teori.
Universitas Sumatera Utara
3.b. Menganalisa dan menginterpretasi data wawancaratanya jawab dan observasi ketika terapi.
Data wawancara disusun berdasarkan langkah-langkah terapi secara sistematis. Setiap selesai melakukan satu langkah terapi, data wawancara
yang sudah direkam dengan tape recorder langsung dicatat dalam bentuk verbatim. Setelah data tersusun berdasarkan langkah terapi lalu dilakukan
koding untuk memperoleh gambaran mengenai topik yang diteliti. Setelah dikoding masing-masing data tersebut diinterpretasi sesuai tujuan terapi.
Seluruh prosedur penelitian di atas dapat dirangkum sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Prosedur Penelitian Tahap
Kegiatan Metode
Alat Bantu Persiapan
a. Mempelajari teori terapi rasional emotif tingkah laku dan
specific phobia. b. Melakukan pemeriksaan
psikologis. c. Menyusun rancangan terapi
d. Menyusun lembar observasi berdasarkan perilaku fobia.
e. Menyusun pedoman wawancara berdasarkan tujuan terapi.
f. Membuat informed consent. Buku, jurnal dan
internet
Pelaksanaan a. Melakukan observasi sebelum terapi.
b. Terapi. b.1.Langkah pertama,
Identifikasi masalah b.2.Langkah kedua, Pemahaman
masalah b.3.Langkah ketiga, Mengubah
kepercayaan irasional b.4.Langkah keempat,
Memelihara kepercayaan rasional
b.5.Langkah kelima, Evaluasi c. Melakukan observasi seminggu
setelah terapi. - Observasi
partisipan
- Pada setiap langkah terapi
dilakukan wawancaratanya
jawab di dalam teknik
sosiodrama
- Observasi partisipan
- Lembar observasi checklist
- Pedoman wawancara dan
tape recorder
- Lembar observasi checklist
Analisis Data
a. Menganalisa dan menginterpretasi data observasi.
b. Menganalisa dan menginterpretasi data
wawancara dan observasi ketika terapi.
- Lembar observasi checklist
- Verbatim dan catatan observasi
setiap sesi terapi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI
Bab ini akan menguraikan keseluruhan hasil penelitian penerapan terapi rasional emotif tingkah laku dalam mengurangi perilaku fobia anak yang
mengalami specific phobia terhadap nasi berdasarkan tahapan penelitian, sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan psikologis sebagai proses screening guna memastikan gangguan yang dialami subjek berdasarkan DSM IV-
TR. Pemeriksaan psikologis ini terdiri dari tes intelegensi dan juga tes kepribadian. Hasil dari pemeriksaan psikologis diperoleh bahwa kapasitas
intelektual subjek di bawah rata-rata dull normal sehingga membuat subjek sedikit lamban dan kurang berkonsentrasi dalam belajar. Menurut ibunya, subjek
di rumah memang tidak pernah belajar, ia hanya menghabiskan waktunya dengan bermain.
Secara kepribadian, subjek adalah anak yang tidak terlalu suka bersekolah, karena ia jarang sekali pergi sekolah. Subjek tidak suka makan nasi dan hal ini
membuat tubuhnya menjadi kurus. Subjek lebih suka menghindar dari nasi atau orang yang sedang makan nasi. Subjek memiliki hubungan interpersonal yang
baik dengan anggota keluarganya. Subjek dekat dengan kedua orangtuanya, terutama ayahnya, menurut subjek, ayahnya sangat baik, dan tidak cerewet.
Universitas Sumatera Utara