Tabel 6.Komposisi Penduduk Menurut Tingkatan Pendidikan di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun
2010
No Tingkatan Pendidikan
Jumlah Jiw
a Persen
tase
1 Usia 7 – 18 tahun yang tidak pernah sekolah
14 1,69
2 Usia 7 – 18 tahun yang sedang sekolah
57 6,9
3 Usia 18 – 56 tahun yang tidak pernah sekolah
4 0,48
4 Usia 18 – 56 tahun yang pernah SD tapi tidak tamat
25 3,03
5 Tamat SD Sederajat
98 11,86
6 Usia 12 – 56 tahun yang tidak tamat SLTP
49 5,93
7 Tamat SLTP Sederajat
189 22,88
8 Usia 18-56 tahun yang tidak tamat SLTA
98 11,86
9 Tamat SLTA Sederajat
250 30,27
10 Tamat D-1 dan D-2 Sederajat 14
1,69 11 Tamat D-3 Sederajat
11 1,33
12 Tamat S-1 Sederajat 17
2,06 13 Tamat S-2 Sederajat
- -
14 Tamat S-3 Sederajat -
-
Jumlah 826
100,00
Sumber : Data Profil Desa Sempung Polding, 2011 Dari Tabel 6 diatas dapt diketahui bahwa penduduk Desa Sempung Polding yang
paling dominan adalah penduduk yang tamat SLTA Sederajat yakni sebanyak 250 jiw 30,27 . Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah penduduk dengan
usia 18 – 56 tahun yang tidak pernah sekolah yakni sebanyak 4 jiwa 0,48 . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Sempung Polding
cukup baik.
4.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena mempengaruhi perkembangan dan kemajuan
masyarakat.Perkembangan suatu daerah sangat membutuhkan suatu alat yang dapat mempercepat akses masuknya informasi bagi perkembangan daerah
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana, maka akan mempercepat laju pembangunan suatu daerah. Sarana dan Prasarana di Desa Sempung Polding
Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sarana dan Prasarana di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010
No Fasilitas
Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Peribadatan
Mesjid 3
Gereja 6
2 Pendidikan
SD 3
3 Kesehatan
Pustu 1
Polindes 1
Posyandu 5
4 Angkutan
Mobil Penumpang 4
Mobil Pribadi 1
Dum Truk 6
Sepeda Motor 64
5 Transportasi
Jalan Aspal 14,6
Jalan Diperkeras 7,95
Jalan Tanah 3,5
6 Sosial Ekonomi
Pertanian Kilang Padi
3 Kelompok Tani
15 Warung Kelontong
29 Pasar
1 7
Lembaga Desa Organisasi Pemuda
1 PKK
1 LPM
1 LKD
23 Kelompok Tani
15 Sumber : Data Profil Desa Sempung Polding, 2011
Tabel 7 di atas menunjukkan ketersediaan sarana dasn prasarana di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi kurang baik karena sarana
pendidikan yang ada hanya SD Sekolah Dasar sedangkan sarana pendidikan SLTP dan SMA berada di luar Desa Sempung Polding, begitu juga dengan pasar
yang dimiliki Desa Sempung Polding hanya 1 satu sehingga apabila bahan pangan tidak tersedia di pasar, penduduk seringkali pergi ke kota Sidikalang untuk
memenuhi bahan pangan mereka.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Karakteristik Petani Sampel
Ada beberapa karakteristik rumah tangga petani sampel yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini.Karakteristik rumah tangga petani dapat dilihat dari umur,
pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan rumah tangga.
1 Umur
Umur adalah usia petani yang dihitung dari tanggal lahirnya sampai saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam tahun. Biasanya semakin tuan petani,
maka kemampuannya cenderung semakin menurun sehingga petani biasanya akan menggunakan tenaga kerja luar untuk bekerja atau mengusahakan usahatani
padinya. Berdasarkan kriteria umur petani padi sawah dibagi menjadi tiga kelompok angkatan kerja yaitu kelompok umur 0 sampai 30 tahun, kemudian dari
umur 31 sampai 60 tahun, dan dari 61 tahun sampai 90 tahun. Penggolongan umur petani padi sawah dari masing-masing kelompok umur dapat dilihat dari Tabel 8
berikut.
Tabel 8. Penggolongan Umur Petani Padi Sawah di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi
No. Umur Tahun
Jumlah orang Persentase
1 0 – 30
1 2,44
2 31 – 60
38 92,68
3 61 – 90
2 4,88
Jumlah 41
100
Pada Tabel 8 dapat diketahui umur petani padi sawah yang paling dominan berusahatani adalah umur 31 – 60 tahun sebanyak 38 orang 92,68 berada pada
usia yang produktif. Namun faktor umur tidak membatasi petani untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
kegiatan usahatani. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 8 dimana terdapat 2 orang petani sampel atau sebesar 4,88 yang tergolong bukan usia produktif tetapi
masih mampu melakukan kegiatan usahatani.
2 Pendidikan
Kebanyakan orang berpendapat bahwa tingkat pendidikan biasanya akan mempengaruhi sistem pengelolaan dan cara berpikir seseorang, akan tetapi
pendidikan rendah belum tentu mempengaruhi kinerja petani dalam berusaha bahkan kebanyakan diketahui petani rata-rata memiliki pendidikan yang tidak
tinggi mampu berusahatani dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi.
Tabel 9. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga dan Ibu Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae
Parira Kabupaten Dairi
No. Tingkat
Pendidikan Tahun
Kepala Keluarga
Persentase Ibu Rumah
Tangga Persentase
1 1 – 6
13 31,7
18 43,91
2 7 – 9
13 31,7
14 34,14
3 10 – 12
15 36,6
9 21,95
Jumlah 41
100 41
100
Sumber : Data Diolah dari Lampiran 1
Dari Tabel 9 di atas dapat diketahui tingkat pendidikan kepala keluarga yang terbanyak di Desa Sempung Polding adalah berpendidikan 10-12 tahun SMA
yakni sebanyak 15 kepala keluarga dengan persentase 36,6 sedangkan yang terkecil adalah berpendidikan 1-6 tahun SD dan 6-9 tahun SLTP dengan
persentase masing-masing 31,7. Untuk tingkat pendidikan ibu rumah tangga yang terbanyak di Desa Sempung Polding adalah berpendidikan 1-6 tahun SD
Universitas Sumatera Utara
dengan persentase 43,91, sedangkan yang terkecil adalah berpendidikan 10-12 tahun SMA dengan persentase 21,95. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan
kepala keluarga tinggi dan tingkat pendidikan ibu tergolong rendah.
3 Jumlah Tanggungan
Anak dari petani sampel merupakan jumlah tanggungan yang harus dibiayai oleh petani sebagai kepala keluarga apabila anak tersebut tinggal bersama keluarganya.
Dimana jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi kehidupan ekonomi rumah tangga petani padi sawah dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Tabel 10.Jumlah Tanggungan Rumah Tangga Petani Padi Sampel di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi
No. Jumlah Tanggungan
Jiwa Jumlah
Rumah Tangga Persentase
1 0-2
5 12,20
2 3-5
32 78,04
3 5
4 9,76
Jumlah 41
100
Sumber : Data Diolah dari Lampiran 1
Dari tabel 10 di atas diketahui bahwa jumlah tanggungan rumah tangga petani padi sampel dengan jumlah terbanyak 3-5 jiwa di Desa Sempung Polding adalah
32 rumah tangga 78,04. Sedangkan yang terkecil 5 jiwa berjumlah 4 rumah tangga 9,76. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga di Desa Sempung
Polding termasuk rumah tangga yang sedang karena rata-rata jumlah tanggungan rumah tangga yakni 3-5 jiwa.
4 Pendapatan Rumah Tangga
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan rumah tangga diperoleh dari total pendapatan mulai dari pendapatan usahatani, pendapatan petani dan juga pendapatan anggota keluarga.
Tabel 11. Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi
No Pendapatan Rumah
Tangga Rpbulan Jumlah Rumah
Tangga Jiwa Persentase
1 5.000.000 – 20.000.000
12 29,27
2 20.000.001 – 35.000.000
22 53,66
3 35.000.001 –50.000.000
7 17,07
Jumlah 41
100
Sumber : Data Diolah dari Lampiran 11
Dari Tabel 11 diatas dapat diketahui bahwa pendapatan rumah tangga yang terbanyak di Desa Sempung Polding adalah pendapatan berkisar antara
Rp 20.0000.001 – Rp 35.000.000 per musimnya per enam bulan, yakni sebanyak 22 rumah tangga 53,66. Sedangkan pendapatan yang terkecil berkisar antara
Rp 35.000.001 – Rp 50.000.000 dengan persentase 17,07 sebanyak 11 rumah tangga. Dengan demikian, pendapatan rumah tangga petani padi sawah di Desa
Sempung Polding tergolong rumah tangga yang memiliki pendapatan sedang.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Sumatera Utara
5.1 Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah