2.4 Hipotesis Penelitian
1. Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di daerah penelitian lebih
tinggi dari Upah Minimum Kabupaten Dairi. 2.
Pangsa pengeluaran untuk konsumsi pangan rumah petani di daerah penelitian dikatakan rendah karena pangsa pengeluaran 60 dari
pengeluaran total. 3.
Akses pangan rumah tangga petani padi sawah secara fisik di daerah penelitian dikategorikan sedang, akses ekonomi dikategorikan tinggi dan
akses sosial dapat dikategorikan sedang.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sempung Polding Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan dengan metode
purposiveyaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian Singarimbun dan Effendi, 1989. Adapun yang menjadi
faktor pertimbangan dalam pemilihan Kecamatan Lae Parira adalah karena kecamatan tersebut memiliki luas lahan dan produksi padi sawah tertinggi kedua
setelah Kecamatan Sumbul serta merupakan daerah yang dapat dijangkau oleh peneliti dilihat dari Tabel 1.
Tabel 1. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan
Luas Lahan Ha Produksi
Ton Produkstivitas
Tonha 1
Sidikalang 720
3.204,70 42,40
2 Sitinjo
700 3.115,70
41,35 3
Berampu 1.900
8.456,90 43,80
4 Parbuluan
1.297 5.772,90
39,50 5
Sumbul 3.200
14.243,20 41,19
6 Silahisabungan
180 801,20
42,40 7
Silima Pungga-pungga 1.920
8.545,90 55,34
8 Lae Parira
2.500 11.127,50
55,32
9 Siempat Nempu
1.900 8.456,90
49,45 10
Siempat Nempu Hulu 1.154
5.136,50 46,10
11 Siempat Nempu Hilir
625 2.781,90
43,70 12
Tigalingga 184
8.190 43,50
13 Gunung Sitember
- -
- 14
Pegagan Hilir 1.089
4.847,10 40,10
15 Tanah Pinem
68 302,10
41,04 Jumlah
17.437 77.612,10
44,66
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di Desa Sempung Polding, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam memilih Desa
Sempung Polding karena desa tersebut memiliki luas lahan dan produksi padi sawah tertinggi di Kecamatan Lae Parira serta daerah tersebut dapat dijangkau
oleh peneliti dilihat dari Tabel 2.
Tabel 2. Luas Panen dan Rata-rata Produksi Padi Sawah Menurut Desa Tahun 2011
No Desa
Luas Lahan Ha
Produksi ton Rata-rata
Produksi tonha
1 Sumbul
236 1.487
6,30 2
Kentara 410
2.583 6,30
3 Lae Parira
350 2.065
5,90 4
Buluduri 260
1.508 5,80
5 Sempung Polding
570 3.249
5,70
6 Lumban Sihite
214 1.177
5,50 7
Lumban Toruan 210
1.281 6,10
8 Pandiangan
160 905,6
5,66 9
Kabanjulu 156
882,96 5,66
Jumlah 2.580
15.070,56 5,88
Sumber : PPL Kecamatan Lae Parira tahun 2012 Dari tabel 2 di atas dapat dilihat Desa Sempung Polding mempunyai produksi
tertinggi sebesar 3.249 ton sehingga dapat dikatakan bahwa desa ini sebagai salah satu sentra produksi padi sawah di Kecamatan Lae Parira.
3.2 Metode Penentuan Sampel