Akses Pangan Rumah Tangga Petani Padi Sawah

b. Kemudahan memperoleh pangan food accessibility Akses pangan menunjukkan jaminan bahwa setiap rumah tangga dan individu mempunyai sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sesuai dengan norma gizi. Kondisi tersebut tercermin dari kemampuan rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan produksi pangan.Hal ini tergantung pada harga pangan maupun tingkat sumberdaya yang terdapat dalam keluarga yaitu meliputi tenaga kerja dan modal. c. Pemanfaatan pangan food utilization. Komponen ini mencerminkan kemampuan tubuh untuk mengolah pangan dan mengubahnya ke dalam bentuk energi yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari atau disimpan.Dimensi pemanfaatan pangan meliputi konsumsi pangan dan status gizi Setiawan, 2004. Secara hakiki ketahanan pangan food security dapat diartikan sebagai terjaminnya akses pangan untuk segenap rumah tangga dan individu setiap waktu sehingga mereka dapat bekerja dan hidup sehat. Ketahanan pangan ditentukan secara bersama antara ketersediaan pangan dan akses individu atau rumah tangga untuk mendapatkannya, dimana akses yang dimiliki meliputi akses fisik, sosial, dan akses ekonomi dalam memenuhi kecukupan gizi guna menjalani kehidupan yang sehatdan produktif dari hari ke hari Nurmala, 2012.

2.1.2 Akses Pangan Rumah Tangga Petani Padi Sawah

Rumah tangga petani padi merupakan satu unit kelembagaan yang setiap saat mengambil keputusan produksi, konsumsi, curahan tenaga kerja dan reproduksi. Rumah tangga petani padi dapat dipandang sebagai satu kesatuan unit ekonomi Universitas Sumatera Utara yang relevan untuk analisis pengambilan keputusan baik keputusan produksi, konsumsi, maupun tenaga kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dipenuhi dari sejumlah sumberdaya yang dimiliki Purwita dkk, 2009. Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa rumah tangga petani padi dapat dipandang sekaligus sebagai perusahaan pertanian produsen, tenaga kerja, dan konsumen. Dengan dihadapkan pada proses pengambilan keputusan baik keputusan produksi, konsumsi, dan tenaga kerja maka tujuan yang ingin dicapai rumah tangga petani dari pengambilan keputusan tersebut masing-masing adalah untuk memaksimumkan profit dan utilitas Purwita dkk,2009. Akses pangan tingkat rumah tangga merupakan kemampuan suatu rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup secara terus-menerus melalui berbagai cara seperti produksi pangan rumah tangga, persediaan pangan rumah tangga, jual-beli, tukar-menukar barter, pinjam-meminjam, dan pemberian atau bantuan pangan. Rumah tangga petani padi dapat mengakses pangan melalui beberapa cara seperti produksi rumah tangga hasil panen, hasil beternak atau hasil budidaya perikanan, berburu, mencari ikan atau mengumpulkan pangan yang hidup di alam liar, mendapatkan bantuanpemberian pangan melalui bantuan sosial, bantuan dari pemerintah, distribusi-distribusi NGO atau food for work project pangan hasil imbalan pekerjaan, serta bartertukar-menukar atau membeli dari pasar World Food Programme, 2005. World Food Programme 2005 menjelaskan mengenai pengkajian akandampak krisistekanan terhadap keluarga dalam berbagai kelompok populasiterhadap akses pangan dan uang yang mereka butuhkan untuk membelipersediaan dan layanan Universitas Sumatera Utara pangan maupun nonpangan. Pengkajian inimembutuhkan data-data sebagai berikut: - Matapencaharian. Aset-aset matapencaharian sumberdaya alam,sumberdaya manusia, secara fisik, sosial, politik dan keuangan dan sistemyang ada politik, ekonomi, sosial, struktur kekuasaanhukum dapatmempengaruhi aktivitas matapencaharian. - Konsumsi pangan. Pola konsumsi pangan yang ditandai olehkeanekaragaman pangan dan frekuensi konsumsi pangan. - Sumber pangan. Sumber pangan yang berbeda relatif penting, biasanyaberasal pembelian di pasar, produksi sendiri hasil panen, ternak, budidayaperikanan, memanenmengumpulkan pangan dari alamlingkunganpertemuanhajatan, pemburuan, mencari ikan, dan pemberian termasuk hadiah-hadiah, pinjaman- pinjaman, program-program bantuan pangan - Sumber pendapatan. Sumber pendapatan yang berbeda relatif penting, biasanya berasal dari penjualan hasil panen pangan atau hasil panen yangdiperdagangkan, penjualan ternak atau produk-produk ternak,ketenagakerjaan, penjualan dari produk-produksumberdaya alam sepertiikan, pangan yang hidup liar di alam, kayu bakar, penjualan lainnya sepertiproduk-produk nonagrikultur hasil kerajinan rumahtangga, perdagangan, uangpemberian hadiah, kiriman, pinjaman. - Pengeluaran. Pola dan tingkat pangeluaran pangan maupun nonpangan rumah tangga. Pengeluaran nonpangan yang penting termasuk sewa rumah, air, pelayanankesehatan, pendidikan anak, bahan bakar untuk memasak, dan pembayaran hutang.

2.1.3 Pengeluaran Rumah Tangga