Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 orang yang berumur 39 tahun dan tidak bersedia sebanyak 29 orang 74,4, dan dari 51 orang yang berumur
≤ 39 tahun dan tidak bersedia ada sebanyak 44 orang 86,3. Pengaruh umur terhadap
kesediaan suami sebagai akseptor KB MOP dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Pengaruh Umur terhadap Kesediaan Suami sebagai Akseptor KB MOP
Kesediaan Mean
SD t
Sig.
Umur Bersedia
40.00 2.622
1.824 0.077
Tidak Bersedia
38.58 3.873
Dari Tabel 4.12. diketahui bahwa rata-rata umur responden yang bersedia sebagai akseptor KB MOP lebih tinggi mean 40,00 daripada responden yang tidak
bersedia mean 38,58. Namun dari hasil independent samples t test diperoleh p-value sebesar 0,077 p-value 0.05, yang berarti bahwa faktor umur tidak memengaruhi
suami sebagai akseptor KB Medis Operasi Pria MOP.
4.6.2. Pengaruh Pendidikan terhadap Kesediaan Suami sebagai Akseptor KB MOP
Tabel 4.15. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Kesediaan Suami sebagai Akseptor KB MOP
Pendidikan Kesediaan Menjadi
Akseptor KB MOP n
Sig. Bersedia
Tidak Bersedia
f f
Tinggi 6
13,6 38
86,4 44 100,0
0.34 9
Menengah 9
26,5 25
73,5 34 100,0
Dasar 2
16,7 10
83,3 12 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 44 orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tetapi tidak bersedia sebagai akseptor KB MOP sebanyak
38 orang 86,4, dari 34 orang yang memiliki tingkat pendidikan menengah dan tidak bersedia menjadi akseptor KB MOP ada sebanyak 25 orang 73,5, dan dari
12 orang yang memiliki tingkat pendidikan dasar dan tidak bersedia sebagai akseptor KB MOP sebanyak 10 orang 83,3. Hasil analisis uji chi square diperoleh p-value
sebesar 0,349 p-value 0,05, artinya bahwa faktor pendidikan tidak memengaruhi suami sebagai akseptor KB Medis Operasi Pria MOP.
4.6.3. Pengaruh Pendapatan terhadap Kesediaan Suami Sebagai Akseptor KB MOP
Tabel 4.16. Tabulasi Silang antara Pendapatan dengan Kesediaan sebagai Akseptor KB MOP
Pendapatan Kesediaan Menjadi
Akseptor KB MOP n
Bersedia Tidak
Bersedia f
f
Rp. 2.500.000,- 6
15,8 32
84,2 38
100,0 ≤ Rp. 2.500.000,-
11 21,2
41 78,8
52 100,0
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa dari 38 orang yang memiliki pendapatan Rp. 2.500.000,- dan tidak bersedia menjadi akseptor KB MOP sebanyak
32 orang 84,2, dan dari 52 orang yang memiliki pendapatan ≤ Rp. 2.500.000,- dan
tidak bersedia menjadi akseptor KB MOP ada sebanyak 41 orang 84,5. Pengaruh pendapatan terhadap kesediaan suami sebagai akseptor KB MOP dapat dilihat pada
Tabel 4.17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Pengaruh Pendapatan terhadap Kesediaan Suami sebagai Akseptor KB MOP
Kesediaan Mean
SD t
Sig.
Pendapatan Bersedia
2.314.706 790.522
-1.076 0.293
Tidak Bersedia
2.543.836 793.372
Diketahui bahwa responden yang bersedia sebagai akseptor KB MOP memiliki pendapatan lebih rendah mean 2.314.706 dari pada responden yang tidak
bersedia mean 2.543.836. Namun dari hasil Independent Samples t test diperoleh p- value sebesar 0,293 p-value 0.05, yang berarti bahwa pendapatan tidak
memengaruhi suami untuk menjadi akseptor KB Medis Operasi Pria MOP.
4.6.4. Pengaruh Jumlah Anak terhadap Kesediaan Suami sebagai Akseptor KB MOP