2.5.1. Determinan Perilaku Manusia
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal
lingkungan. Secara garis besar perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yakni aspek fisik, psikis, dan sosial. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut sulit untuk
ditarik garis tegas batas-batasnya. Secara lebih terinci, perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan,
kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Namun demikian, pada realitasnya sulit dibedakan atau dideteksi gejala
kejiwaan yang menentukan perilaku seseorang. Apabila ditelusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan tersebut ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, diantaranya
adalah faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat dan sebagainya sehingga proses terbentuknya perilaku dapat diilustrasikan seperti gambar
berikut :
Gambar 2.1. Determinan Perilaku Manusia
• Pengalaman • Keyakinan
• Lingkungan • Sosio-
Budaya • Pengetahuan
• Persepsi • Sikap
• Keinginan • Kehendak
• Motivasi • Niat
Perilaku
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Determinan Perilaku Kesehatan
Faktor yang menentukan atau membentuk perilaku disebut determinan. Banyak teori tentang determinan perilaku ini, masing-masing mendasarkan pada
asumsi-asumsi yang dibangun. Dalam bidang perilaku kesehatan, ada 3 tiga teori yang sering menjadi acuan dalam bidang-bidang penelitian kesehatan masyarakat.
Ketiga teori tersebut adalah :
1. Teori Lawrencen Green
Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku behaviour causes dan faktor di luar perilaku non-behaviour causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor, yaitu :
a. Faktor-faktor predisposisi Predisposing factors, yaitu faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain : pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pemungkin Enabling faktors, yaitu faktor yang memungkinkan
atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan dalam bentuk fisik. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana kesehatan,
misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, alat kontrasepsi, obat-obatan, jamban, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga,
makanan bergizi, uang, dan sebagainya. c.
Faktor-faktor penguat Reinforcing faktors, yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan
Universitas Sumatera Utara