Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kuwano 2004 didapatkan bahwa IL-
1α dan TNF-α secara signifikan meningkatkan produksi VEGF, IL-8, bFGF dan COX2 di dalam sel endotel dan sel
kanker.
2.7 Microvessel Density MVD
Microvessel density MVD merupakan marker terhadap proses neoangiogenesis yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan
metastase tumor Bono et al. 2002. Pengaruh angiogenesis terhadap prognosa dari keganasan telah
banyak diteliti dengan cara melakukan pengukuran terhadap MVD. Pemeriksaan immunohistokimia untuk MVD menggunakan antibodi seperti
CD 31, faktor VIII Von Willebrand factor VIII dan CD 34 Bochner et al. 1995; Bono et al. 2002.
Neovaskularisasi tumor dinilai secara kuantitatif dengan pemeriksaan immunohistokimia menggunakan marker endotelial untuk mewarnai
microvessels yang tidak dapat terlihat pada pemeriksaan histologi konvensional. Setelah pewarnaan, seluruh bagian tumor dilihat di bawah
mikroskop dengan pembesaran rendah x40 untuk melihat “hot spot” yang merupakan area tumor dengan neovaskularisasi terbanyak.
Microvessels kemudian dihitung dengan pembesaran tinggi x200 dan jumlah pembuluh darah dalam lima area hot spot dinilai sebagai MVD
Pang dan Poon 2006. Pendekatan patologis untuk memperkirakan angiogenesis dan
limfangiogenesis antara lain dengan perkiraan mikroskopik terhadap densitas pembuluh darah atau microvessel density dari jaringan dengan
pemeriksaan immunohistokimia Choi et al. 2005. Peningkatan MVD telah dihubungkan secara umum dengan prognosa
yang lebih buruk pada beberapa kanker termasuk kanker payudara, kolon, melanoma dan saluran genitourinaria pada wanita Taweevisit et al.
2010.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian tentang MVD pada karsinoma nasofaring pada umumnya mengenai penentuan nilai prognostik dari MVD. Penelitian-penelitian ini
dilakukan baik secara manual maupun dibantu komputer dengan menggunakan berbagai antibodi penanda sel endotel dengan nilai batas
yang berbeda-beda pula Taweevisit et al. 2010. Beberapa penelitian juga telah menilai hubungan MVD dengan prognosis secara klinis pada
tumor kepala leher dengan hasil yang bertentangan Rao et al. 2011.
2.8 Kerangka Konsep
Gambar 5. Kerangka konsep Makrofag, Limfosit
Sel Dendrit, NK Cells
TNF- α
NF- κB
VEGF MMP 9
COX 2 bFGF
IL-8
ANGIOGENESIS MVD
Sitokin Inflamasi
KARSINOMA NASOFARING • Ukuran tumor primer T
• Pembesaran kelenjar getah
bening leher N • Stadium klinis
Universitas Sumatera Utara
= Variabel Penelitian
Pada saat terjadi inflamasi sel imun seperti makrofag, limfosit, sel dendrit dan natural killer cells akan memicu produksi sitokin dimana salah
satunya adalah TNF- α. Kemudian TNF-α akan memicu produksi IL-8 dan
bFGF yang akan mempengaruhi terjadinya angiogenesis. TNF- α juga
akan mempengaruhi faktor transkripsi NF- κB dimana akan memicu
aktivitas dari VEGF, MMP-9 dan COX-2 yang akhirnya akan mempengaruhi angiogenesis. Angiogenesis merupakan proses yang
dibutuhkan oleh tumor dalam perkembangannya.
2.9 Hipotesis