Aspek Fisik Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV

1. Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV

a. Aspek Fisik

Aspek fisik merupakan aspek yang mempengaruhi konsep diri seseorang seperti yang dikemukakan oleh Hurlock 1990 di dalam konsep diri aspek fisik seseorang sangat mempengaruhi. Di dalam aspek fisik ini mendeskripsikan mengenai penampilannya, fungsi tubuh yang berhubungan dengan semua perilakunya serta pengaruh diri yang diberikan tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. Peneliti : Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk tubuh fisik anda setelah terdekteksi HIV? Melati : Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang yang turun berat badannya dan muncul ruam-ruam pada tubuh serta ringkih mudah sakit kalo kecapekan yang tinggi. ”SWF-7PF Peneliti : “Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa yang Anda pikirkan dan rasakan pertama kali?” Melati : Pertamanya ya saya kurang bisa percaya diri dan belum bisa menerima tapi lama kelamaan saya coba menerimanya.SWF-8PF Peneliti : “Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik tersebut?” Melati : “Yang pasti ketika mulai badan saya mulai agak kurus serta muncul ruam-ruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap menjaga pola makan dan obat-obatan supaya tidak gampang jatuh sakit karena imun tubuh berkurang. ”SWF-9 Peneliti : “Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi HIV? ” Melati :“Kondisi sehat sehat aja, badan lumayan berisi, dan gak pernah merasa cepat lelah.”SWF-10 Peneliti : Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV? Melati : “Untuk beberapa waktu di awal saya terinfeksi saya mudah lelah…dan saat saya harus minum obat yang segede-gede kancing jas… efeknya pun buat saya sedikit fly..kalo buat tidur itu nyeyak…tapi kalo buat berdiri itu pusing.”SWF-13 Peneliti : “Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda sekarang?” Melati : “Ya puas gak puas mas…yang penting berusaha untuk tidak kekurangan gizi dan selalu taat minum obat.”SWF-14 Berdasarkan pernyataan Melati di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi perubahan dari segi bentuk tubuh fisik setelah terdeteksi HIV seperti perubahan bentuk tubuh yang dulu berisi namun sekarang berat badan turun, lalu muncul ruam-ruam pada tubuh serta mudah ringkih atau mudah terserang sakit ketika kecapaian yang berlebihan. Hal yang pertama kali terlintas dari pikiran Melati menjadi kurang percaya diri terhadap perubahan pada fisiknya. Pernyataan Melati tersebut sama dengan salah satu pernyataan dari Ibu Melati. Salah satu pernyataan tersebut dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan Ibu Melati dan teman Melati berikut: Peneliti : “Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri Melati? Ibu Melati : “Kalau fisik…ya gimana ya…mbak Melati mudah ringkih mas.” IBIFS-01 Peneliti : “Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri fisik Melati ketika telah terdekteksi HIV?” Teman Melati : “Kalo perubahan pada fisik gak ada yang terlalu signifikan sih …cuma kalo udah sangat-sangat kecapekan itu mbak Melati mulai muncul sakit..kayak pusing-pusingan..mudahmasuk angin..gitu mas.. ” TSPFO Berdasarkan hasil penelitian, terjadi kesesuaian pernyataan antara Melati dan Ibunya serta teman Melati. Diketahui bahwa seseorang yang terkena HIV mulai berubah pada aspek fisiknya. Perubahan tersebut dikarenakan sistem kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi HIV menurun. Dari pernyataan Melati dan Ibunya di atas, terjadikesesuaian antara hasil pernyataan. Hal ini sesuai dengan aspek fisik terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock 1990. Hurlock mengemukakan bahwa fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. Peneliti menyimpulkan bahwa ketika fungsi tubuh Melati berkurang, seperti mudah ringkih maka akan mempengaruhi perliaku beserta pikirannya. Dari keadaan ini muncullah rasa kurang percaya diri yang akan berdampak pada konsep diri yang akan muncul. Peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri yang muncul dalam diri Melati adalah konsep diri negatif. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock 1991 bahwa konsep diri negatif akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas dan kurang percaya diri.

b. Aspek Psikologis