B. IDENTIFIKASI KASUS
Berdasarkan latar belakang mengenai HIV AIDS dan ODHA di atas, peneliti memfokuskan penelitian ini mengenai konsep diri ODHA. Konsep
diri ODHA ini bisa muncul dari dalam dirinya terkait kehidupannya sebagai penderita HIVAIDS ditengah-tengah masyarakat dan keluarga. Peneliti juga
memfokuskan mengenai konsep diri ODHA karena masyarakat dan keluarga dari pihak ODHA masih kurang wawasan untuk bisa menerima keberadaan
ODHA. Diharapkan keluarga ODHA maupun pihak masyarakat dapat mengubah wawasan mengenai ODHA, peneliti juga mengharapkan
masyarakat dan keluarga pihak ODHA mau menerima kehadiran ODHA dengan baik, sertadapat merangkul ODHA sebagai saudara yang perlu
diperhatikan. Dengan begitu, ODHA tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi masalah serta merasa hidupnya jauh lebih berarti meski
terlambat dalam merubah status ODHA tersebut. Penelitian konsep diri ODHA ini penting untuk diteliti karena konsep diri adalah faktor utama
perkembangan dari dalam diri manusia untuk merbuah cara berpikir, berprasangka, serta perilaku manusia tersebut.
C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian
1. Konsep Diri
Konsep diri adalah penilaian pribadi individu yang muncul dari pola pikir individu berkaitan atas pandangan orang lain terhadap diri individu tersebut.
Konsep diri ada dua jenis, yaitu: konsep diri positif, dan konsep diri negatif. Ketika konsep diri seseorang positif maka akan muncul pula penilaian positif
dari orang tersebut. Begitu sebaliknya, apabila konsep diri seseorang negatif maka negatif pula orang itu menggambarkan dan menilai diri orang tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai konsep diri ODHA terkait kehidupannya sebagai penderita HIV AIDS ditengah keluarga dan
masyarakat. Dari hasil penelitian ini, diharapkan peneliti dapat mengetahui perubahan pada konsep diri ODHA sebelum dan sesudah terinfeksi HIV.
2. HIV AIDS
HIV Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang mengakibatkan terkena AIDS. AIDS Acquired Deficiency Syndrome adalah menurunnya
kekebalan tubuh yang terjadi karena telah terinfeksi oleh virus HIV. Seseorang dapat dinyatakan terinfeksi HIV apabila hasil tes VCT Voluntary
Counselling and Testing pada laboratorium medis menunjukkan positif.
3. Keluarga
Keluarga yang tinggal dengan subjek berjumlah dua orang, yaitu: Ibu kandung subjek dan anak perempuan subjek dengan usia 7 tahun. Subjek dan Ibu
beserta anak subjek tinggal di sebuah rumah kost putri.
4. Masyarakat
Masyarakat sekitar yang tinggal berdampingan dengan subjek di kost putri sebagaian besar adalah dengan status mahasiswi dan beberapa diantaranya
sudah bekerja.
5. ODHA
ODHA adalah singkatan dari kata Orang Dengan HIV-AIDS yaitu orang yang hidup dan terinfeksi HIV-AIDS. ODHA dapat diketahui terinfeksi HIV
melalui test VCT Voluntary Counselling and Testing dilakukan di laboratorium rumah sakit yang telah direkomendasi. HIV Human
Immunodeficiency Virus ini menyerang pada imun atau kekebalan tubuh seseorang dan bisa berujung pada kematian mortalitas.
6. Harapan
Harapan adalah sebuah keinginan atau cita-cita yang didamba-dambakan pada masa yang akan datang. Harapan yang muncul dari subjek adalah agar
hidupnya lebih berguna bagi keluarga dan masyarakat sekitar, serta supaya pandangan negatif terhadap kehadiran ODHA tidak lagi disinggung-singgung.
7. Perlakuan Masyarakat
Masyarakat akan memperlakukan sesuai dari sikap, perilaku dan kondisi yang muncul dalam diri orang tersebut. Perlakuan yang muncul dapat berupa
perlakuan positif atau perlakuan negatif. Perlakuan positif akan muncul jika masyarakat mempunyai dasar wawasan yang cukup luas serta mampu
mengolah wawasan tersebut menjadi hasil perlakuan yang baik. Sementara, jika wawasan masyarakat sempit dan satu arah maka akan timbul perlakuan
negatif. Perlakuan negatif akan membuat posisi orang merasa didiskriminasi, diacuhkan, dan diasingkan dari pihak masyarakat tersebut. Perlakuan positif
maupun perlakuan negatif akan berpengaruh pada konsep diri yang akan muncul dari pribadi tersebut.
8. Perlakuan Keluarga
Perlakuan keluarga dapat mempengaruhi pada konsep diri subjek. Perlakuan positif dari keluarga akan memberikan dampak positif pada subjek
terhadap konsep dirinya. Dampak positif tersebut, seperti: penerimaan diri yang baik, pola pikir terhadap diri yang baik. Sementara perlakuan negatif
akan memberikan dampak negatif pada konsep diri pada subjek tersebut. Dampak negatifnya, seperti: konsep diri yang negatif, tidak bisa menerima diri
dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai harapan dari subjek untuk perlakuan keluarga terhadap diri subjek setelah diketahui
terinfeksi HIV.
9. Proyeksi Berkeluarga
Proyeksi adalah sebuah gambaran dalam membangun keluarga. Membangun keluarga adalah impian setiap manusia. Dengan membangun sebuah keluarga
maka akan ada sebuah gambaran keluarga. Gambaran tersebut adalah akan tercipta sebuah hubungan yang lebih baik, serta mampu membuat keluarga
yang harmonis, sejahtera dan damai. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai proyeksi hidup berkeluarga ODHA. Yaitu gambaran hidup
berkeluarga ODHA terkait masa depannya akan membangun keluarga atau tidak.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui
terinfeksi HIV? 2.
Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya? 3.
Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya?
4. Bagaimana proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana
membangun keluarga?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui terinfeksi HIV.
2. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya.
3. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya.
4. Mengetahui proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana
membangun keluarga.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat, antara lain:
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan mengenai kehidupan ODHA secara umum, khususnya menyangkut konsep diri kaum
ODHA. 2.
Manfaat praktis a.
Bagi Kaum ODHA Penelitian ini bermanfaat bagi kaum ODHA khususnya bagi yang belum
atau masih ragu akan konsep dirinya setelah dinyatakan positif mengidap HIV-AIDS.
b. Bagi keluarga
Penelitian ini diharapkan mampu mengubah pandangan negatif yang selama ini terjadi dikalangan keluarga agar tidak mengucilkan kaum
ODHA dan nantinya agar keluarga mau mendampingi kasih sayang, penerimaan, perhatian, semangat kaum ODHA.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan agar mampu menjadi informasi tentang ODHA kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat mengubah wawasan,
pandangan serta perlakuan terhadap ODHA agar ODHA tidak merasa didiskriminasi dari sosialnya.
d. Bagi Konselor
Penelitian ini berguna untuk materi bimbingan klasikal atau sebagai pengetahuan Konselor dalam memahami kondisi psikologis kaum
ODHA serta dapat menjadi materi dalam bimbingan dan konseling. e.
Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
mengenal kepribadian serta memahami ODHA tersebut. Bermanfaat sebagai bekal nanti jika dalam hidup bermasyarakat, peneliti
menemukan dan hidup berdampingan dengan kaum ODHA.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai hakikat konsep diri, konsep diri menurut ahli, jenis-jenis konsep diri, dan pembentukan konsep diri serta faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri. Pengertian mengenai HIV AIDS. Pengertian konsep diri ODHA serta ODHA di dalam keluarga dan masyarakat.
Pengertian mengenai ODHA. A.
Konsep Diri 1.
Hakikat Konsep Diri
Secara umum konsep diri adalah pemikiran, penerimaan serta penilaian diri baik dari diri sendiri maupun atau orang lain yang dapat menggerakkan
diri seseorang menjadi seperti yang dipikirkan. Menurut Verderber Brook dalam Sobur, 2003
“konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis yang
didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain ”.Hurlock
1990 “konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki
individu tentang diri mereka sendiri ”. Hurlock 1990 “individu tersebut
memiliki keyakinan mengenai segala yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi
”. Hurlock 1990 mengatakan bahwa “keyakinan inilah yang menjadi karakteristik seseorang
namun tak selalu didapatkan dari orang lain sebagai pemberi informasi ”.
Seseorang bisa menggali dan mengolah sendiri menjadi sebuah kepribadian
10