b. Aspek Psikologis
Harapan dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang.Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hurlock 1990 bahwa semua persepsi individu yang
berkaitan dengan perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti :
“Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Anda?
”
Melati :
“Harapannya supaya keluarga jangan terlalu memikirkan
hal yang
cemas-cemas terhadap
diriku..seperti soal
kecapekan dan
sebagainya.”MHarkeps-36
Peneliti
: “Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Anda?”
Melati : “Harapan saya supaya keluarga bersikap normal
kepada saya dan mendukung dengan apa yang saya putuskan
untuk masa
depan saya
nantinya
”MHarkeps-37
Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati menyatakan bahwa pihak keluarga janganlah terlalu memikirkan hal-hal yang cemas terhadap diri Melati. Hal ini
tidak sesuai dengan Ibunya. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti : “Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait
pemikiran terhadap Melati?”
Ibu Melati : “Sebagai Ibu dan keluarga…yang saya harapkan
agar Melati tidak terforsir tenaganya mas..supaya tidak gam
pang capek nantinya.”IBMPeM-10 Peneliti
: “Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada Melati?”
Ibu Melati : Saya berharap agar keluarga lebih bersikap menjaga
menjaga Melati dari rasa capek dan hal-hal yang lain..yang sekiranya dapat mengganggu kesehatan
Melati.”IBMSK-11
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Ibu Melati berpikiran bahwa Melati dilarang terlalu terforsir untuk tenaganya. Dalam pernyataan ini terjadi ketidaksesuaian
antara pernyataan Ibu Melati dengan Melati. Namun, pernyataan Melati terjadi kesesuaian terhadap pernyataan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti : “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait
pemikiran keluarga terhadap Melati?”
Teman Melati : “Supaya keluarga Melati tidak terlalu mencemaskan
dalam pikiran mereka tentang kondisi Melati saat ini mas.”TMWP-17
Peneliti : “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait sikap
keluarga kepada Melati?”
Teman Melati : “Saya berharap agar keluarga lebih bersikap normal…jangan terlalu mengistimewakan Melati..nanti
melati malah merasa menjadi orang yang tidak bisa apa-
apa.” TMWP-18
Berdasarkan dari ketiga hasil pernyataan terjadi kesesuaian antara pernyataan Melati dengan teman Melati, namun terjadi ketidaksesuaian pernyataan antara
Melati dengan Ibunya. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan positif yaitu Melati mengharapkan agar keluarga terutama ibunya tidak terlalu
mencemaskan diri Melati serta mendukung apa yang Melati putuskan untuk masa depan Melati. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat
Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 menemukan bahwa ODHA mengalami perlakuan stigma dan diskriminasi dari Ibu kandungnya, Ibu menegur
subjek ODHA ketika mencoba minum dari gelas yang sebelumnya telah diminum anggota keluarga lainnya. ODHA pun merasa tersinggung dan sempat
mengungkapkan kemarahannya secara langsung kepada ibunya, setelah mengungkapkan sedikit kemarahannya ODHA tersebut langsung pergi.
4. Proyeksi Hidup Berkeluarga