Tempat dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Keabsahan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan subjek penelitian. Selain hal diatas, peneliti juga akan memaparkan tentang metode pengumpulan data daninstrumen pengumpulan data. Pada bab ini pula akan dijelaskan mengenai teknik analisis data, dan validitas data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode dalam penelitian ini menjelaskan mengenai tentang pendekatan yang akan digunakan oleh peneliti. Selain hal tersebut yang telah dijelaskan diatas akan dipaparkan juga tentang metode yang digunakan oleh peneliti dalam data subjek. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Furchan, 1982 mengatakan bahwa di dalam penelitian studi kasus mengupayakan penyelidikan terhadap individu atau suatu unit sosial secara mendalam. Penelitian diawali dengan adanya kenyataan di lapangan yang ditemukan oleh peneliti. Hasilnya peneliti menemukan seseorang mengalami penyakit kronis atau yang sulit disembuhkan seperti HIV-AIDS.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di LSM tempat subjek bekerja di daerah Yogyakarta, penelitian juga dilaksanakan di kost subjek. Sasaran penelitian adalah mengenai konsep diri, harapan dan proyeksi hidup berkeluarga 26 ODHA terkait kehidupannya ditengah masyarakat dan keluarga. Peneliti juga diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan di kost subjek penelitian.

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Proses penentuan subjek dalam penelitian ini, pada awalnya peneliti mengirimkan surat penelitian kepada Komisi Penanggulangan AIDS KPAI provisi Yogyakarta. Selang beberapa hari Komisi Penanggulangan AIDS memberikan informasi kepada peneliti untuk datang ke Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang telah ditunjuk. Dari Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut, peneliti diberikan izin ke salah satu anggota LSM yang terinfeksi HIV yaitu Melati. Menurut Moloeng 2009 teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan, kriteria, atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Responden subjek bernama Melati samaran usia 29 tahun 2. Teman subjek bernama Gino samaran usia 30 tahun 3. Keluarga responden bernama Ibu Anggrek samaran usia 58 tahun 4. Berdomisili di Yogyakarta Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang subjek, peneliti memliki penilaian bahwa satu subjek sudah memiliki data yang cukup komperehensif untuk menjadi subjek dalam penelitian studi kasus ini.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Agar penulis semakin memahami gambaran diri respoden, maka penulis menerapkan beberapa metode pengumpulan data sehingga diperoleh data yang lengkap serta mendalam mengenai responden penelitian.

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan panduan wawancara yang akan dibicarakan, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut wawancara seperti yang telah diperoleh dalam Sugiyono 2010. Selain itu peneliti juga menyiapkan alat perekam suara seperti handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Panduan wawancara terhadap subjek NO Kategori ASPEK ITEM PERTANYAAN

1. Konsep Diri

Sebelum dan Sesudah Fisik a. Bagaimana awal mula Anda mengetahui bahwa Anda terinfeksi HIV? b. Apa itu VCT? Terinfeksi HIV c. Berapa kali Anda datang ke layanan tersebut? d. Apa yang Anda rasakan ketika Anda melakukan layanan VCT itu? e. Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa Anda telah diketahui terinfeksi HIV? f. Apa yang Anda lakukan setelah Anda diketahui terinfeksi HIV? g. Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk tubuh fisik anda setelah terdekteksi HIV? h. Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa yang Anda rasakan dan pikiran pertama kali? i. Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik tersebut? j. Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi HIV? k. Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari dalam diri psikis anda setelah terdekteksi HIV? l. Setelah melakukan VCT, layanan atau test apa lagi yang Anda lakukan? m. Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV? n. Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda sekarang? Psikologis a. Siapakah orang pertama kali yang Anda beri tahu mengenai hal yang terjadi pada Anda? b. Bagaimana reaksi orang yang pertama kali Anda beritahu mengenai apa yang telah menimpa Anda c. Bagaimana reaksi keluarga ketika Anda beritahu? d. Apakah berpengaruh pada kedekatan Anda pada keluarga? e. Bagaiamana perlakuan keluarga terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? f. Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan dari segi pergaulan sosial anda? g. Bagaimanakah reaksi teman-teman anda setelah anda diketahui terinfeksi HIV? h. Apakah berpengaruh pada kedekatan Anda dengan teman-teman? i. Apakah dengan status ODHA mempengaruhi rasa percaya diri anda? j. Apakah Anda berkeinginan membangun sebuah keluarga lagi? k. Jika iya, keluarga seperti apa yang Anda dambakan? l. Bagaimana penilaian keluaraga terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? m. Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? n. Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda sebelum terdeteksi HIV? o. Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah terdekteksi HIV? 2. Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya Fisik a. Perlakuanapa yang Anda harapkan dari masyarakat? b. Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan Anda? Psikologis a. Bagaimana harapan Anda terhadap pandangan masyarakat terkait diri Anda? b. Bagaiamana harapan Anda terkait sikap masyarakat kepada Anda? 3. Harapan ODHA akan Perlakuan Keluarga Terhadapnya Fisik a. Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika melihat Anda? b. Perlakuan apa yang Anda harapkan dari keluarga? Psikologis a. Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Anda? b. Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Anda? 4. Proyeksi Hidup Berkeluarga Bagaimana proyeksi programgambaran Anda terkait masa depan dalam rencana membangun sebuah keluarga? Tabel 2. Panduan wawancara dengan Ibu subjek DAFTAR PERTANYAAN  Sebagai Ibu, apakah Anda cukup dekat dengan Melati?  Kedekatan seperti apa yang terjadi?  Sejak kapan Anda mengetahui Melati terdeteksi HIV?  Apakah Anda orang pertama dalam keluarga yang Melati beritahu mengenai yang terjadi pada Melati?  Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut?  Kaget?  Sebagai keluarga, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk membantu Melati setelah mengetahui Melati terinfeksi HIV?  Apakah ada hal-hal yang berubah pada diri Melati sebelum dan sesudah terdekteksi HIV sejauh yang Anda ketahui?  Contohnya Bu?  Semacam boros gitu Bu?  Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri mbak Melati?  Mudah ringkih yang bagaimana Bu yang sering Melati perlihatkan?  Selain itu Bu, apakah ada yang lain?  Berarti kalau ada pikiran-pikiran yang memicu itu ya Bu?  Apakah Melati rajin minum obat untuk pengobatannya Bu?  Kalau tes tes seperti VCT atau CD4 apa masih sering dijalani mbak Melati Bu?  Bagaimana hasil dari CD4 itu Bu?  Tinggi Bu? Maksudnya hasil tinggi?  Kalau dari anaknya sendiri, apakah sudah mengetahui mengenai apa yang dialami Melati?  Kalau kedua anaknya bu, apakah juga sudah di tes VCT itu?  Kalau dari keluarga sendiri apakah semua keluarga Melati mengetahui yang dialami Melati? Mungkin ayah atau sanak saudara gitu Bu?  Mengapa hal tersebut tidak atau belum diberitahukan?  Sejauh yang Anda ketahui, dari segi pergaulan sosial bagaimana pergaulan sosial Melati dengan temannya selama ini?  Kalau boleh tahu, itu teman-teman yang dulu-dulu atau yang sekarang? Yang di LSM?  Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman mbak Melati terhadap Melati ketika sebelum diketahui terdekteksi HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman Melati terhadap Melati ketika setelah diketahui terdekteksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sebelum diketahui terinfeksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan?  Sejauh yang Anda ketahui, apa harapan atau cita-cita Melati untuk masa depannya?  Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenai proyeksi programgambaran terkait masa depan Melati dalam rencana membangun sebuah keluarga?  Dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati?  Perlakuan apa yang Ibu harapkan ketika masyarakat melihat Melati dengan status ODHA?  Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan masyarakat kepada Melati?  Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu terhadap sikap masyarakat kepada Melati?  Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat Melati?  Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga kepada Melati?  Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait pemikiran terhadap Melati?  Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada Melati? Tabel 3. Panduan Wawancara dengan Teman Subjek DAFTAR PERTANYAAN  Sejak kapan Anda mengenal mbak Melati?  Sejak kapan mbak Melati ikut LSM ini?  Sebagai teman, apakah Anda cukup dekat dengan mbak Melati?  Sejak kapan Anda mengetahui mbak Melati terdeteksi HIV?  Apakah Anda orang pertama yang mbak Melati beritahu mengenai yang terjadi pada mbak Melati?  Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut?  Sebagai teman, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk membantu mbakMelati setelah mbak Melati masuk LSM ini dan diketahui terinfeksi HIV?  Motivasi dan peneguhan seperti apa yang anda berikan terhadap mbak Melati?  Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri fisik Melati ketika telah terdekteksi HIV?  Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati diketahui terinfeksi HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, apa yang Anda ketahui tentang keluarga mbak Melati?  Dari dua anaknya tersebut, apakah ada yang sering ikut mbak Melati ke LSM ini?  Apakah anak tersebut sudah mengetahui bahwa dia berada di LSM yang menaungi tentang HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, apakah anak mbak Melati sudah mengetahui jika mbak Melati terinfeksi HIV?  Sebagai teman, apa harapan Anda ketika keluarga melihat Melati?  Sebagai teman, apa yang Anda harapkan dari perlakuan keluarga terhadap Melati?  Bagaimana penilaian Anda terhadap Melati setelah diketahui terdekteksi HIV?  Sebagai teman Melati, perlakuan apa yang Anda harapkan kepada masyarakat ketika melihat Melati dengan status ODHA?  Sebagai Teman, apa harapan Anda terkait pandangan masyarakat kepada Melati?  Sebagai teman, apa harapan Anda terhadap sikap masyarakat kepada Melati?  Sejauh yang Anda tahu, apa harapan atau cita-cita mbak Melati untuk masa depannya?  Apakah mbak Melati sudah membangun sebuah hubungan relasi dekat dengan laki-laki?  Apakah calon ini satu lingkup di LSM ini atau diluar LSM ini?  Apakah calonnya seorang pendamping atau sama yaitu orang yang terinfeksi HIV?  Lalu..apakah mbak Melati sudah memberi tahu mengenai dirinya yang terinfeksi atau bagaimana?  Bagaimana respon calon mbak Melati tersebut ketika mengetahui mengenai mbak Melati?  Sebagai teman, apakah Anda menyetujui hubungan relasi mbak Melati dengan calonnya tersebut?  Sebagai teman, bagaimana penilaian Anda terhadap mbak Melati yang terinfeksi HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, apakah pernah melihat mbak Melati didiskriminasi oleh orang lain?  Sejauh yang Anda tahu, dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati?.  Sebagai teman, Apa yang Anda ketahui mengenai proyeksi programgambaran Melati terkait masa depan dalam rencana membangun sebuah keluarga?

2. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan disini adalah pengamatan langsung karena pengamatan langsung juga dapat diandalkan sebagai tambahan hasil wawancara. Dengan adanya observasi ini, maka data-data yang diperoleh akan lebih lengkap dan lebih berbobot. Dalam setiap observasi, peneliti akan menyiapkan catatan untuk mencatat setiap perilaku subyek serta proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan ini juga dapat digunakan peneliti untuk proses menjalankan teknik wawancara secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Tabel 2. Lembar Pengamatan Terlampir No. Hari Tanggal Pukul WIB Kegiatan Hasil Pengamatan 1. 10 Mei 2015 10.00 Mengamati subjek saat bekerja di LSM Subjek sedang bekerja di LSM 11.00 Subjek bekerja dengan giat Subjek Tetap Bekerja tanpa lelah dalam keadaan sakit, walau pucat subjek tetap kerja dengan baik 12.00 Subjek Makan siang dan meminu beberapa obat untuk menjaga kestabila CD4 atau kekebalan tubuh 13.00 Setelah makan siang, peneliti pamit, karena subjek juga sedang akan melakukan rapat koordinasi pengurus LSM 2. 26 Mei 2015 09.00 Subjek berada di kost Subjek sedang masak untuk ibunya dan anaknya 10.30 Ibunya sudah pulang dari menjemput anak subjek di sekolah Subjek Menyiap kan peralatan untuk makan subjek dengan ibu dan anaknya 11.00 Subjek menonton tv dengan anaknya Subjek menanya kan apa saja yang dipelajari anaknya disekoah tadi dengan penuh canda dan rasa sayang ibu kepada anaknya 12.30 Anak subjek meminta ditemani tidur oleh subjek Dengan Senyuman dan pelukan subjek menemani -nya 12.35 Peneliti pamit, karena

E. Keabsahan Data

Gronlund dan Linn dalam Moleong, 2009 menyebutkan bahwa validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran dan evaluasi. Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurannya yaitu agar data yang diperoleh relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Sementara, trianggulasi dengan sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton, dalam Moleong, 2009. Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara:membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, subjek dan keluarga akan beristirahat serta membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang mempunyai hubungan berkaitan. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan pihak terkait yang dilaksanakan di lembaga swadaya masyarakat. Informan adalah subjek, teman dekat subjek serta salah satu anggota keluarga dari subjek. Dengan begitu akan lebih terlihat mengenai konsep diri yang muncul dari ODHA.

F. Teknik Analisis Data