Aspek Psikologis Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV

dengan aspek fisik terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock 1990. Hurlock mengemukakan bahwa fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. Peneliti menyimpulkan bahwa ketika fungsi tubuh Melati berkurang, seperti mudah ringkih maka akan mempengaruhi perliaku beserta pikirannya. Dari keadaan ini muncullah rasa kurang percaya diri yang akan berdampak pada konsep diri yang akan muncul. Peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri yang muncul dalam diri Melati adalah konsep diri negatif. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock 1991 bahwa konsep diri negatif akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas dan kurang percaya diri.

b. Aspek Psikologis

Hurlock 1990 mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri salah satu diantaranya adalah aspek psikologis. Aspek psikologis ini sangat penting bagi konsep diriterkait kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan juga hubungan dengan orang lain. Selain itu, dalam aspek psikologis ini juga terkait dengan beberapa hal, salah satunya pandangan yang diberikan orang lain terhadap diri individu. Peneliti : “Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda sebelum terdeteksi HIV? ” Melati : “Ya, kalo dulu mungkin saya bisa bebas lepas tanpa obat aku ceria, supel mandiri, gampang bergaul dan tidak kepikiran mengenai kematian juga”MWP-28 Peneliti : “Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah terinfeksi HIV? ” Melati : “Berusaha hidup yang lebih baik,berusaha untuk tetap positif walaupun istilahnya tinggal tunggu antri pada kematian, serta supaya lebih berguna bagi keluarga,anak dan masyarakat supaya tidak menimbulkan pandangan negatif mengenai orang yang terkena HIV.”MWP-29 Peneliti : Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa Anda telah diketahui terinfeksi HIV? Melati : “Saat saya selesai menyobek hasil test VCT itu, saya keluar tempat itu dalam keadaan marah, kesal, dan sangat sangat gak percaya karena saya bukan orang nakal dan gak pernah melakukan hal- hal menyimpang. ”SWF-5 Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi perubahan psikologis sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi HIV. Melati menyatakan dulu dirinya adalah wanita yang supel, mandiri gampang bergaul serta ceria, tidak tergantung obat-obatan untuk kekebalan tubuh dan bayang- bayang kematian. Namun hal itu berubah ketika Melati diketahui terinfeksi HIV, mulai dari timbulnya rasa minder, rasa kesal karena status HIV, marah,serta masih tidak percaya terhadap hal tersebut, karena Melati tidak pernah melakukan hal hal yang menyimpang atau berbuat nakal,ketakutan akan kematian, serta berbuat lebih baik lagi. Melati juga menarik diri dari teman-teman pergaulan yang dulu.Dari hasil di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sejak Melati diketahui terinfeksi HIV maka Melati menjadi minder dan menarik diri dari teman teman masa lalunya karena takut atas pembicaraan teman-teman mengenai HIV. Pernyataan di atas sesuai dengan pernyatan dari Ibu Melati, dan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti : “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sebelum diketahui terinfeksi HIV? ” Ibu Melati : “Dulu Melati orangnya ramah kalau diajak bicara orang...mudah berga ul dengan siapa aja.”IBMSM-02 Peneliti : “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan ?” Ibu Melati : “Sekarang Melati orangnya minder,menutup diri.. hanya kepada teman-teman di LSM saja.. Melati mau terbuka…selebihnya Melati jarang gampang bergaul dengan teman-temannya yang dulu- dulu.” IBMPP-03 Peneliti : “Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati diketahui terinfeksi HIV?” Teman Melati : “Dari segi pergaulan kalo dengan teman-teman di LSM gak ada perubahan tetap berteman baik..tapi setahu saya mbak Melati lebih menarik diri dari teman-teman di masa lalunya.”TSPPS Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui bahwa pernyataan yang diberikan Melati sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu Melati terkait perubahan yang terjadi ketika sebelum diketahui terinfeksi HIV serta setelah terinfeksi HIV. Hal ini sesuai dengan aspek psikologis terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock 1990 bahwa “konsep diri individu berkaitan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan pandangan dari orang lain terhadap individu.”Dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang muncul pada diri Melati terkait aspek psikologis adalah konsep diri negatif. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 juga menyimpulkan bahwa aspek psikososial ODHA baik secara fisik, psikologis sangat mempengaruhi kondisi fisik, seta konsep diri yang akan muncul, hal itu dapat dilihat melalui pengungkapan atau ekspresi perasaan ODHA.

2. Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya