D. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance CG
Tujuan utama pelaksanaan mekanisme tata kelola perusahaan adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui pemantauan kinerja manajemen dan
adanya  akuntabilitas  manajemen  terhadap  pemangku  kepentingan  lain, berdasarkan  aturan  yang  berlaku  Kaihatu,  2006.  Menurut  OECD  2004
tata  kelola  perusahaan  merupakan  suatu  sistem  yang  bertujuan  untuk mengendalikan
dan mengarahkan
perusahaan supaya
dapat mendistribusikan  hak  dan  kewajiban  pihak-pihak  yang  terlibat  dengan
perusahaan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder.
Pedoman  Nasional  GCG  menyebutkan  asas  tata  kelola  perusahaan yang  harus  diperhatikan  oleh  perusahaan  untuk  mencapai  kesinambungan
usaha  sustainability  perusahaan  dengan  memperhatikan  pemangku kepentingan.  Asas  tata  kelola  perusahaan  tersebut  yaitu  transparansi,
akuntabilitas,  responsibilitas,  independensi  serta  kewajaran  dan  kesetaraan KNKG, 2006.
Menurut OJK 2014 komite audit dapat didefinisikan sebagai
komite yang  dibentuk  dan  bertanggung  jawab  kepada  Dewan  Komisaris  untuk
membantu  Dewan  Komisaris  dalam  memantau  dan  memastikan  efektifitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor
independeneksternal.
Komite  audit  dituntut  untuk  bertindak  secara independen karena komite audit merupakan pihak yang menjembatani antara
auditor  eksternal  dan  perusahaan  dan  juga  menjembatani  antara  fungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengawasan  dewan  komisaris  dengan  auditor    internal.  Komite  audit perusahaan minimal terdiri dari tiga orang di mana sekurang-kurangnya satu
orang  berasal  dari  anggota  komisaris  independen  dan  dua  orang  lainnya berasal dari luar perusahaan publik.
Keberadaan  komite  audit  meningkatkan  mekanisme  pengawasan terhadap  kualitas  informasi  keuangan,  sehingga  dapat  mengurangi  biaya
agensi  Said  et.al,  2009.  Ho  dan  Wong  2001  menyimpulkan  bahwa keberadaan komite audit berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela
perusahaan.  Dengan  demikian,  jumlah  komite  audit  yang  besar  dapat meningkatkan  kualitas  pengawasan,  sehingga  pengungkapan  CSR  semakin
luas. Penelitian yang dilakukan Handajani et.al 2009 membuktikan bahwa komite  audit  berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR.  Dengan
demikian,  ukuran  komite  audit  yang  semakin  besar  dapat  meningkatkan pengawasan  terhadap  manajemen,  sehingga  pengungkapan  informasi  CSR
semakin luas.
E. Pertanggungjawaban Lingkungan
Carroll 1999
mendefinisikan pertanggungjawaban
sosial perusahaan  sebagai  aktivitas  multidimensi  perusahaan  yang  mencakup
perilaku  sosial,  politik,  lingkungan,  ekonomi,  dan  etika.  Campbell  2007 mempertimbangkan  pertanggungjawaban  sosial  perusahaan  sebagai  bentuk
pertanggungjawaban  perusahaan  terhadap  pemangku  kepentingan  yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI