TA = total aktiva
G. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Pengungkapan
Pertanggungjawaban Lingkungan
Suatu mekanisme tata kelola perusahaan yang dilakukan perusahaan baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi aktivitas
yang terjadi di dalam perusahaan termasuk aktivitas pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut didukung oleh Kathy Rao
dkk. 2012 yang menyatakan bahwa tata kelola yang efektif akan lebih cenderung memberikan informasi mengungkapkan, baik informasi yang
bersifat sukarela voluntary maupun yang wajib mandatory. Selain itu, Bokpin dan Isshaq 2009 juga menyatakan bahwa semakin transparan
pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan maka indikasi kualitas tata kelola perusahaan semakin baik pula.
Menurut Herwidayatmo 2000 dalam Ainy 2015 praktik tata kelola di negara berkembang yang lemah, salah satunya disebabkan karena
lemahnya praktik pengawasan oleh auditor. Hal ini terbukti dengan diaturnya keberadaan komite audit independen dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan serta persyaratan yang harus dipenuhi ketika perusahaan go public Committee, 2000; KNKG, 2006.
Camfferman dan Cooke 2002 dan Haposoro 2012 membuktikan semakin tinggi komposisi komite audit independen dapat mengurangi
permasalahan keagenan sehingga dapat meningkatkan kontrol internal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
termasuk mempengaruhi
keputusan perusahaan
melakukan pertanggungjawaban lingkungan. Komite audit memiliki peranan penting
dalam melakukan review proses dan kontrol internal perusahaan sehingga menghasilkan pelaporan yang berkualitas Said et.al, 2009.
Ho dan Wong 2001 menyimpulkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan.
Dengan demikian, jumlah komite audit yang besar dapat meningkatkan kualitas pengawasan, sehingga pengungkapan CSR semakin luas.
Penelitian yang dilakukan Handajani et.al 2009 membuktikan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Dengan
demikian, jumlah komite audit yang semakin banyak dapat meningkatkan pengawasan terhadap manajemen, sehingga pengungkapan informasi CSR
semakin luas. Salah satu bagian dari pengungkapan CSR adalah pengungkapan lingkungan.
H. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Nilai perusahaan
Teori keagenan menjelaskan konflik kepentingan yang terjadi antara pemilik perusahaan principal dan manajemen agent yang dapat
menimbulkan asimetri informasi Jensen dan Meckling, 1976. Teori ini didefinisikan sebagai kontrak dimana satu atau lebih orang pemegang
saham atau pemilik menunjuk seorang lainnya agen atau manajemen untuk melakukan beberapa pekerjaan atas nama pemilik, termasuk
pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan. Manajemen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI