Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

perusahaan, pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan, dan nilai perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Analisis Statistik Deskriptif Tata Kelola Perusahaan Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel tata kelola perusahaan yang diukur berdasarkan jumlah komite audit. Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Jumlah Komite Audit Jumlah Komite Audit N Valid 72 Missing Range 4 Minimum 2 Maximum 6 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 4 menunjukkan bahwa data jumlah komite audit memiliki sebaran data yang kecil. Jumlah minimum komite audit pada populasi sasaran perusahaan tambang sebanyak 2 anggota artinya memiliki kualitas audit rendah. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit tersebut adalah perusahaan PT. Ratu Prabu Energi Tbk pada tahun 2012 dan 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan jumlah komite audit pada tahun 2012-2014 mengalami tren fluktuatif. Hal tersebut ditandai dengan jumlah komite audit pada tahun 2012 sebanyak 2 anggota, pada tahun 2013 sebanyak 3 anggota, dan pada tahun 2014 jumlah komite audit 2 anggota. Jumlah maksimum komite audit pada populasi sasaran perusahaan tambang sebanyak 6 anggota artinya memiliki kualitas audit tinggi. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit tersebut adalah perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk pada tahun 2012 dan 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan jumlah komite audit pada tahun 2012-2014 mengalami tren yang fluktuatif. Hal tersebut ditandai dengan jumlah komite audit pada tahun 2012 sebanyak 6 anggota, yang mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 3 anggota, dan pada tahun 2014 jumlah komite audit mengalami kenaikan sebanyak 6 anggota. Secara visual, jumlah komite audit dapat dijelaskan dengan gambar histogram 5.1 berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 5.1 Histogram Jumlah Komite audit Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: CG = Tata Kelola Perusahaan Berdasarkan gambar 5.1, terdapat 59 perusahaan yang mempunyai jumlah komite audit yang sesuai ketentuan minimal yaitu 3 komite audit. Perusahaan yang mempunyai jumlah komite audit yang tidak sesuai ketentuan terdapat 2 perusahaan. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit lebih dari ketentuan minimal terdapat 13 perusahaan. b. Analisis Statistik Deskriptif Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Tabel 5.5 merupakan hasil pengujian statistik deskrptif variabel Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan N Valid 72 Missing Range ,3800 Minimum ,5000 Maximum ,8800 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.8, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 0,3800. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan memiliki sebaran data yang luas. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat rendah adalah 0,5000, hal ini berarti semakin sedikit pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan yang diungkapkan perusahaan dan dapat dikatakan laporan yang diterbitkan semakin tidak transparasi. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tersebut diperoleh perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk 2012. Perkembangan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012-2014 mengalami peningkatan positif. Hal tersebut ditandai dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012 sebanyak 0,50, pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebanyak 0,53, dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali sebanyak 0,56. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat tinggi adalah 0,8800 artinya semakin banyak pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan yang diungkapkan dan laporan yang diterbitkan semakin transparansi. Nilai perusahaan tersebut diperoleh oleh perusahaan Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan Medco Energi Internasional Tbk tahun 2012-2014 mengalami tren yang positif. Perkembangan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012 sebanyak 0,82, pada tahun 2013 sebanyak 0,85, dan pada tahun 2014 sebanyak 0,88. Secara visual, pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut: Gambar 5.2 Histogram Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: EI = Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Berdasarkan gambar 5.3, menunjukkan bahwa cukup banyak yang mengungkapkan pertanggungjawaban lingkungan dengan EI sebesar 0,6000 atau mendekati 0,6000. Hal ini mengindikasi bahwa banyak perusahaan yang tidak mengungkapkan pertanggungjawaban lingkungan secara lengkap pada laporan tahunan. c. Analisis Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan Tabel 5.6 merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel nilai perusahaan. Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan N Valid 72 Missing Range 3754,2597 Minimum ,4449 Maximum 3754,7045 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.6, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat hilang. Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar 3754,2597 menunjukkan bahwa data nilai perusahaan memiliki sebaran data yang luas. Nilai perusahaan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat rendah adalah 0,4449 artinya semakin rendah nilai perusahaan tidak akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham sehingga pemegang saham tidak akan menginvestasikan modalnya di perusahaan. Nilai perusahaan tersebut diperoleh perusahaan Mitra Investindo Tbk pada tahun 2012. Perkembangan nilai perusahaan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan nilai perusahaan pada tahun 2012 sebesar 0,44 , pada tahun 2013 sebesar 1.226,36, dan pada tahun 2014 sebesar 1.309,38. Nilai perusahaan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat tinggi adalah 3754,7045 artinya semakin tinggi nilai perusahaan akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham sehingga pemegang saham akan menginvestasikan modalnya di perusahaan. Nilai perusahaan tersebut diperoleh oleh perusahaan Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan Medco Energi Internasional Tbk tahun 2012-2014 mengalami tren yang positif. Perkembangan nilai perusahaan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan nilai perusahaan pada tahun 2012 sebesar 212,19, pada tahun 2013 sebesar 227,32, dan pada tahun 2014 sebesar 3.754,70. Secara visual, nilai perusahaan dapat dijelaskan dengan gambar histogram 5.3 berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 5.3 Histogram Nilai Perusahaan Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: NP = Nilai Perusahaan Berdasarkan gambar 5.2, terdapat 48 perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan kurang dari satu. Perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan lebih besar dari satu terdapat 18 perusahaan. 4. Pengklasifikasian Data a. Pengklasifikasian Data Tata Kelola Perusahaan Pengkalsifikasian tata kelola perusahaan ang diproksikan dengan jumlah komite audit. Klasifikasi data komite audit didasarkan pada peraturan OJK Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2014 yang menyatakan bahwa komite audit perusahaan minimal terdiri dari tiga orang. Hasil klasifikasi komite audit dikategorikan sebagai berikut : 3 : Tidak sesuai ketentuan ≥ 3 : Sesuai ketentuan Hasil pengklasifikasian jumlah komite audit seperti pada tabel 5.7 dan tabel 5.8. Tabel 5.7 Hasil Klasifikasi Jumlah Komite Audit S Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Tabel 5.8 Data Klasifikasi Jumlah Komite Audit KODE EMITEN Klasifikasi Jumlah Komite Audit 2012 2013 2014 ADRO 2 2 2 ATPK 2 2 2 BYAN 2 2 2 BUMI 2 2 2 DEWA 2 2 2 GTBO 2 2 2 ITMG 2 2 2 PKPK 2 2 2 PTRO 2 2 2 KKGI 2 2 2 PTBA 2 2 2 APEX 2 2 2 ELSA 2 2 2 ENRG 2 2 2 Jumlah Persen Tidak sesuai ketentuan 2 2,8 Sesuai ketentuan 70 97,2 Total 72 100,0 Tabel 5.8 Data Klasifikasi Jumlah Komite Audit Lanjutan KODE EMITEN 2012 2013 2014 MEDC 2 2 2 RUIS 2 2 2 ARTI 1 2 1 ANTM 2 2 2 CITA 2 2 2 INCO 2 2 2 TINS 2 2 2 CNKO 2 2 2 CTTH 2 2 2 MITI 2 2 2 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: 1 = Tidak sesuai ketentuan 3 2 = Sesuai ketentuan ≥ 3 b. Pengklasifikasian Data Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Pengklasifikasian pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan berdasarkan histogram dengan kategori sebagai berikut: 0 - ≤ 0,5999 : Sangat rendah 0,600 - ≤ 0,6999 : Rendah 0,7000 - ≤ 0,7999 : Tinggi 0,8000 : Sangat tinggi Hasil pengklasifikasian dari pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan seperti pada tabel 5.9 dan tabel 5.10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.9 Hasil Klasifikasi pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan Jumlah Persen Sangat rendah 29 40,3 Rendah 28 38,9 Tinggi 4 5,6 Sangat tinggi 11 15,3 Total 72 100,0 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Tabel5.10 Data Klasifikasi Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan No Kode Emiten 2012 2013 2014 1 ADRO 1 2 2 2 ATPK 1 1 2 3 BYAN 1 1 2 4 BUMI 1 1 1 5 DEWA 1 1 2 6 GTBO 2 2 2 7 ITMG 4 4 4 8 PKPK 1 2 2 9 PTRO 1 1 2 10 KKGI 4 4 4 11 PTBA 3 4 4 12 APEX 1 2 2 13 ELSA 2 2 2 14 ENRG 1 1 1 15 MEDC 4 4 4 16 RUIS 2 2 2 17 ARTI 3 3 3 18 ANTM 1 1 1 19 CITA 1 1 2 20 INCO 1 2 2 21 TINS 1 2 2 22 CNKO 1 1 2 23 CTTH 1 2 2 24 MITI 1 1 2 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: 1 = Sangat Rendah 0 – 0,5999 2 = Rendah 0,6000 - ≤ 0,6999 3 = Tinggi 0,7000 - ≤ 0,7999 4 = Sangat Tinggi 0,8000 c. Pengklasifikasian Data Nilai Perusahaan Pengklasifikasian nilai perusahaan berdasarkan histogram dengan kategori sebagai berikut: – ≤ 999,99 : Sangat Rendah 1000,00 – ≤ 1999,99 : Rendah 2000,00 – ≤ 2999,99 : Tinggi ≥ 3000,00 : Sangat Tinggi Hasil pengklasifikasian dari nilai perusahaan seperti pada tabel 5.11 dan tabel 5.12. Tabel 5.11 Hasil Klasifikasi Nilai Perusahaan Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Tabel 5.12 Data Klasifikasi Nilai Perusahaan No Kode Emiten 2012 2013 2014 1 ADRO 1 1 1 2 ATPK 1 2 1 3 BYAN 2 2 2 4 BUMI 1 1 1 5 DEWA 1 1 1 6 GTBO 1 4 1 7 ITMG 4 2 2 8 PKPK 1 1 1 9 PTRO 1 1 1 10 KKGI 3 2 1 11 PTBA 3 3 2 Frequency Percent Tobin’s Q 0 – 0,99 1 1,4 Tobin’s Q 1 71 98,6 Total 72 100,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.12 Data Klasifikasi Nilai Perusahaan Lanjutan No Kode Emiten 2012 2013 2014 12 APEX 1 1 1 13 ELSA 1 1 2 14 ENRG 1 1 1 15 MEDC 1 1 4 16 RUIS 1 1 1 17 ARTI 2 1 1 18 ANTM 1 1 1 19 CITA 1 1 2 20 INCO 2 1 2 21 TINS 2 2 1 22 CNKO 1 1 1 23 CTTH 2 1 1 24 MITI 1 2 2 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan: 1 = Sangat Rendah 0 – ≤ 999,99 2 = Rendah 1000,00 – ≤ 1999,99 3 = Tinggi 2000,00 – ≤ 2999,99 4 = Sangat Tinggi 3000,00 5. Analisis Tabulasi Silang Crosstabs a. Analisis Tabulasi Silang Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan. Tabel di bawah ini merupakan tabel output analisis tabulasi tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan. Tabel 5.13 Tabulasi Silang Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan. Jumlah Komite Audit Total Tidak sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Pengungkapan lingkungan Sangat rendah 29 29 Rendah 28 28 Tinggi 2 2 4 Sangat tinggi 11 11 Total 2 70 72 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.13, perusahaan yang memiliki jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat rendah berjumlah 29 perusahaan. Jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan rendah berjumlah 28 perusahaan. Jumlah komite audit tidak sesuai ketentuan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tinggi berjumlah 2 perusahaan. Jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tinggi berjumlah 2 perusahaan. Jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat tinggi berjumlah 11 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan pada tabel 5.14 koefisien berikut ini. Tabel 5.14 Tabel Koefisien Hubungan Tata Kelola Perusahaan dengan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan. S S u Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Pada tabel 5.12 menunjukkan nilai Spearman’s rho sebesar -0,676 menunjukkan kekuatan strength hubungan tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan adalah kuat. Nilai Gamma negatif, hal ini membuktikan bahwa arah hubungan kedua variabel negatif. b. Analisis Tabulasi Silang Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Nilai Perusahaan Tabel di bawah ini merupakan tabel output analisis tabulasi silang tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Tabel 5.15 Tabulasi Silang Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Nilai Perusahaan Jumlah Komite Audit Total Tidak sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Nilai Perusahaan Sangat rendah 1 47 48 Rendah 1 17 18 Tinggi 3 3 Sangat tinggi 3 3 Total 2 70 72 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Value Ordinal by Ordinal Gamma -0,676 N of Valid Cases 72 Berdasarkan tabel 5.15, perusahaan yang memiliki jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan nilai perusahaan sangat rendah berjumlah 47 perusahaan. Jumlah komite audit idak sesuai ketentuan dengan nilai perusahaan sangat tinggi berjumlah 3 perusahaan. Jumlah komite audit sesuai ketentuan dengan nilai perusahaan rendah berjumlah 17 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel koefisien berikut ini. Tabel 5.16 Tabel Koefisien Hubungan Tata Kelola Perusahaan dengan Nilai Perusahaan S Sumber: data sekunder yang dilah, 2016 Pada Tabel 5.14 menunjukkan nilai Spea rman’s rho sebesar -0,237 menunjukkan kekuatan strength hubungan tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan lemah. Nilai Gamma negatif, hal ini membuktikan bahwa arah hubungan kedua variabel negatif. c. Analisis Tabulasi Silang Antara Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan dengan Nilai Perusahaan Tabel 5.17 merupakan tabel output analisis tabulasi silang pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dengan nilai perusahaan. Value Ordinal by Ordinal Gamma -0,237 N of Valid Cases 72 Tabel 5.17 Tabulasi Silang Antara Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan dengan Nilai Perusahaan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Total Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Nilai Perusahaan Sangat Rendah 22 21 2 3 48 Rendah 7 6 1 4 18 Tinggi 1 2 3 Sangat Tinggi 1 2 3 Total 29 28 4 11 72 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.17, perusahaan yang melakukan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat rendah dengan nilai perusahaan sangat rendah berjumlah 22 perusahaan. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat rendah dengan nilai perusahaan sangat rendah 21 perusahaan. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan rendah dengan nilai perusahaan rendah berjumlah 6 perusahaan. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tinggi dengan nilai perusahaan tinggi berjumlah 1 perusahaan. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat tinggi dengan nilai perusahaan sangat tinggi berjumlah 2 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel koefisien 5.18. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.18 Tabel Koefisien Hubungan Pengungkapan Lingkungan dengan Nilai Perusahaan Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5.18 menunjukkan nilai Gamma sebesar 0,485 menunjukkan kekuatan strength hubungan tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sedang. Nilai Gamma positif, hal ini membuktikan bahwa arah hubungan kedua variabel positif.

B. Pembahasan

1. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan kuat dan arah hubungan negatif antara tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan. Hubungan yang kuat menjelaskan tata kelola perusahaan mempunyai kecenderungan sangat kuat dalam mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan. Hubungan yang kuat dapat terjadi karena populasi sasaran pada penelitian ini kebanyakan memiliki jumlah komite 3 anggota, dimana 3 anggoa adalah jumlah Value Ordinal by Ordinal Gamma 0,485 N of Valid Cases 72 komite minimal yang harus dimiliki perusahaan yang diatur pada otoritas jasa keuangan. Semakin banyak jumlah komite audit maka dapat mempengaruhi fungsinya sebagai pengawasan untuk melakukan review proses pelaporan lingkungan. Sehingga menyebabkan meningkatnya kualitas laporan yang dihasilkan. Arah hubungan yang negatif menjelaskan bahwa tata kelola perusahaan tidak mempunyai hubungan yang searah dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan, dan menjelaskan bahwa apabila tata kelola perusahaan meningkat maka pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan juga belum tentu meningkat. Hal ini berarti tata kelola perusahaan yang rendah cenderung mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan lemah. Sebaliknya, tata kelola perusahaan yang tinggi cenderung mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat kuat. Penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan Camfferman dan Cooke 2002 dan Haposoro 2012 membuktikan adanya hubungan positif antara kualitas audit dan kualitas pengungkapan informasi. Hubungan tersebut dapat terjadi karena semakin tinggi komposisi komite audit independen dapat mengurangi permasalahan keagenan sehingga dapat meningkatkan kontrol internal termasuk mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan pertanggungjawaban lingkungan. Komite audit memiliki peranan penting dalam melakukan review proses dan kontrol internal perusahaan sehingga menghasilkan pelaporan yang berkualitas Said et.al, 2009. 2. Hubungan Antara Tata Kelola Perusahaan dengan Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan lemah dengan arah hubungan negatif antara tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Hubungan yang lemah menjelaskan tata kelola perusahaan mempunyai kecenderungan sangat lemah dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Hubungan yang lemah dapat terjadi karena pengawasan yang dilakukan komite audit kurang maksimal, sehingga masih menimbulkan asimetri informasi antara pihak agen dan prinsipal yang dapat membuat nilai perusahaan buruk. Arah hubungan yang negatif menjelaskan bahwa tata kelola perusahaan tidak mempunyai hubungan yang searah dengan nilai perusahaan, dan apabila tata kelola perusahaan meningkat maka nilai perusahaan belum tentu meningkat. Hal ini berarti tata kelola perusahaan yang rendah cenderung mempengaruhi nilai perusahaan sangat lemah. Sebaliknya, tata kelola perusahaan yang tinggi cenderung mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan sangat kuat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Siallagan dan Machfoedz 2006. Penelitian mereka menunjukkan bahwa keberadaan komite audit independen berpengaruh pada nilai perusahaan dengan mengurangi manajemen laba dan meningkatkan kualitas laba. 3. Hubungan Antara Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan dengan Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan sedang dengan arah hubungan positif antara pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dengan nilai perusahaan. Hubungan yang sedang menjelaskan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan mempunyai kecenderungan sangat sedang mempengaruhi nilai perusahaan. Hubungan yang sedang dapat terjadi karena banyak perusahaan yang mengungkapkan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tidak secara lengkap sehingga membuat para investor ragu untuk menanamkan sahamnya kedalam perusahaan tersebut, hal ini akan membuat nilai perusahaan menurun. Arah hubungan yang positif menjelaskan bahwa pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan mempunyai hubungan yang searah dengan nilai perusahaan, dan apabila pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan meningkat maka nilai perusahaan meningkat. Hal ini berarti pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan yang rendah cenderung mempengaruhi nilai perusahaan lemah. Sebaliknya, pengungkapan pertanggung jawaban lingkungan tinggi cenderung mempengaruhi pengungkapan nilai perusahaan sangat kuat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya karena sebagian besar penelitian menemukan perusahaan yang melakukan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan memiliki kinerja yang lebih baik Al-Tuwaijri et.al, 2004; Clarkson et.al, 2008; Jo dan Harjoto, 2011, 2012; Mishra dan Suar, 2010; Wan Ahamed et.al, 2014. Suatu meta-analysis terkait hubungan tersebut telah dilakukan oleh Moser dan Martin 2012 dan menghasilkan kesimpulan hubungan positif antara pertanggungjawaban sosial dan lingkungan dan kinerja perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa: 1. Hubungan antara tata kelola perusahaan dengan pengungkapan pertanggungjawaban adalah kuat dengan arah hubungan negatif. 2. Hubungan antara tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan adalah lemah dengan arah hubungan negatif. 3. Hubungan antara pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dengan nilai perusahaan adalah sedang dengan arah hubungan positif.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Penentuan populasi sasaran hanya menggunakan sampel perusahaan tambang yang mengeluarkan laporan tahunan secara konsisten selama tahun 2012-2014. 2. Penelitian ini mengukur tata kelola perusahaan hanya menggunakan satu proksi saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PROPER DAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2012-2014)

0 10 101

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 17

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 8 18

PENDAHULUAN Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 8

PENDAHULUAN Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Tata Kelola Perusahaan: Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 10

DAFTAR PUSTAKA Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Tata Kelola Perusahaan: Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

1 4 4

Hubungan profitabilitas dan pengungkapan corporate social responsibility dengan nilai perusahaan (studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013).

1 3 106

Tingkat Profitabilitas, Laba Dan Nilai Ekuitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 16

PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

0 0 13