B. Teori Pemangku Kepentingan Stakeholder Theory
Aspek yang mendasari teori pemangku kepentingan adalah perlunya perusahaan untuk mengelola hubungan dengan seluruh pihak yang
berkepentingan, yaitu kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan Donaldson dan
Preston, 1995. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan yang diberikan oleh seluruh pemangku kepentingan; tergantung pada
bagaimana perusahaan mengelola hubungan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, masyarakat, komunitas, pemodal, dan lain-lain Freeman dan
Phillips, 2002. Menuru Awotundun 2011 dalam Syarty 2015 teori pemangku
kepentingan menyatakan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas untuk menciptakan nilai bagi masyarakat dan berfokus pada
berbagai kelompok atau individu yang secara langsung dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Terdapat beberapa alasan yang mendorong perusahaan
perlu memperhatikan kepentingan stakeholders, yaitu: 1.
Isu lingkungan melibatkan kepentingan berbagai kelompok dalam masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup;
2. Produk-produk yang diperdagangkan harus bersahabat dengan
lingkungan; 3.
Para investor dalam menanamkan modalnya cenderung untuk memilih perusahaan yang memiliki dan mengembangkan kebijakan
dan program lingkungan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. LSM dan pencinta lingkungan semakin vokal dalam mengkritik
perusahaan-perusahaan yang kurang peduli terhadap lingkungan.
C. Teori Legitimasi Legitimacy Theory
Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi tidak hanya memperhatikan kepentingan investor, tetapi juga secara umum harus
memperhatikan kepentingan publik Deegan dan Rankin, 1997. Teori legitimasi pun menyatakan bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari
konteks sosial; perusahaan memiliki kontrak sosial dengan lingkungan di sekitarnya Holder-webb et.al, 2009.
O’Donovan 2002 menjelaskan agar organisasi dapat melanjutkan kegiatan operasinya, mereka harus bertindak
sesuai dengan norma sosial yang diterima oleh masyarakat di sekitarnya. Menurut Deegan et.al 2002, teori legitimasi meyakini suatu
gagasan bahwa terdapat ”kontrak sosial” antara organisasi dengan lingkungan, dimana organisasi tersebut beroperasi. Hal ini juga sejalan
dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-
nilai keadilan dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan Tilt, 1994.