Teori Keagenan Agency Theory
berbeda-beda, seperti konsumen, pemasok, pemerintah, karyawan, pemegang saham, maupun komunitas. Tidak jauh berbeda, Malik 2014
mendefinisikan pertanggungjawaban sosial perusahaan sebagai beberapa inisiatif sukarela perusahaan terhadap pemangku kepentingan yang berbeda-
beda, seperti konsumen, pemasok, pembuat peraturan pemerintah, karyawan, pemegang saham, dan komunitas. Dalam definisi-definisi
tersebut, tampak bahwa pertanggungjawaban lingkungan merupakan bagian dari pertanggungjawaban sosial perusahaan.
Publik mulai tertarik dengan aktivitas non keuangan perusahaan dan tidak lagi hanya mempertimbangkan kinerja keuangan, sehingga perhatian
manajer dan akademisi pada aktivitas pertanggungjawaban sosial dan lingkungan perusahaan meningkat beberapa tahun terakhir Holder-webb
et.al, 2009. Peningkatan perhatian akan dampak lingkungan juga diungkapkan oleh Adams dan Frost 2004. Berdasar pada teori legitimasi,
perusahaan memiliki kontrak sosial dimana perusahaan harus berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat sekitarnya agar memperoleh
dukungan legitimasi dan dapat terus beroperasi. Pertanggungjawaban lingkungan merupakan perwujudan dari kontrak sosial tersebut.
Kriteria penilaian pertanggungjawaban lingkungan menggunakan GRI guidelines karena guidelines inilah yang secara umum dikenal sebagai
guidelines pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan perusahaan Choi, 2003. Di dalam guidelines, terdapat 91 items checklist. Penelitian ini hanya
menggunakan 34 items checklist, yaitu items yang masuk dalam kategori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lingkungan EN1 – EN34. Indeks pertanggungjawaban lingkungan setiap
perusahaan dihitung dengan menjumlahkan keseluruhan nilai yang diperoleh setiap perusahaan.
∑
Keterangan: EI = Environment Index
Ʃ X
j
= Total nilai pertanggungjawaban lingkungan perusahaan j n
j
= Total nilai pertanggungjawaban lingkungan berdasarkan GRI G4